______________________________________
Untuk kalian yang dulu selalu komen tapi sekarang udah ngilang, apa kabar? Baiklah kan. ______________________________________
Pagi ini Irene benar-benar dibuat pusing oleh ke empat anaknya itu. Ketiga anaknya itu sama sekali tidak mau bangun.
Jisoo yang sudah bangun pun hanya menatap Irene sedangkan Irene terus berusaha membangunkan Jennie, Rose dan Lisa yang masih terlelap.
"Bantu Mommy untuk membangunkan mereka ya." ucap Irene pada Jisoo dan Jisoo hanya mengangguk.
Ketiga adiknya itu tiba-tiba saja masuk kemar dan langsung ikut tidur dengan Jisoo. Ya mereka berempat tidur satu ranjang.
"Jen bangun, bukankah hari ini kau harus kuliah." ucap Jisoo lalu menekan nekan pipi mandu sang adik.
Jennie sama sekali tidak bereaksi sama dengan Rose dan Lisa yang tak kunjung bangun dari tidur nya. Irene pun menyerah membangunkan akan kembar nya itu.
"Terserah jika kalian tidak mau bangun." ucap Irene lalu memilih untuk pergi dari kamar itu.
Sedangkan Jisoo terdiam setelah mendengar ucapan Mommy nya itu, terlihat jelas Irene sedikit marah pada ketiga anaknya itu.
"Kenapa kalian susah dibangunkan hmm, kalian tidak pernah seperti ini tapi sekarang kalian sedikit aneh." gumam Jisoo lalu menatap ketiga adiknya secara bergantian.
°•°•°•
Suasana meja makan sekarang sedikit tidak bersahabat. Jennie, Rose dan Lisa hanya diam sambil menyantap sarapan mereka bahkan ketiga nya tidak mengucapkan sepatah katapun pagi ini.
"Kenapa tidak dihabiskan?" tanya Irene saat Rose tidak menghabiskan sarapannya.
"Kenyang Mom." jawab Rose.
"Tumben kamu merasa kenyang." ucap Irene lalu sedikit tersenyum.
Rose hanya diam sambil terus menatap Irene yang sedikit tersenyum, gadis berpipi gembul itu menatap Mommy nya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
Sama seperti Rose, Jennie pun diam-diam menatap Irene dan juga Jisoo dan saat Jisoo menyadari Jennie yang diam-diam menatapnya, Jennie langsung memalingkan pandangan nya.
"Hari ini kalian sangat aneh." batin Jisoo.
Melihat ketiga adiknya itu sangat aneh membuat Jisoo tidak bersemangat. Jika setiap pagi ia akan mendapatkan pelukan hanya salah satu adiknya maka berbeda dengan hari ini. Jisoo belum mendapat kan pelukan dari ketiga adiknya itu.
"Eonnie hidung mu berdarah." ucap Lisa sambil menatap Jisoo.
Mendengar ucapan Lisa itu, membuat Jisoo memegang hidungnya dan benar saja, hidung mancungnya kembali mengeluarkan darah.
Irene yang melihat itu pun langsung mengambilnya beberapa lembar tisu lalu membersihkan darah yang keluar dari hidung anaknya itu.
"Mom, Jennie mau pergi." ucap Jennie lalu mendekati Irene yang sibuk dengan Jisoo.
"Tunggu supir datang dulu yaa." ucap Irene tapi perhatian nya terus terpusat pada anak sulungnya itu.
Rose dan Lisa pun ikut bangkit dari kusir nya lalu mendekati Irene dan Jisoo.
Rose pun merampas tisu yang Irene gunakan untuk membersihkan hidung Jisoo dan itu membuat Irene terdiam lalu menatap anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mom [END]
Fanfiction[SEQUEL MIAN EONNIE] [END] Perfect Mom. Menjadi manusia perfect itu tidak mungkin. Karena ke-perfect-an hanya milik Tuhan. Meski begitu, jangan ragukan cinta tulus dan perfect dari seorang mom. Itu nyata adanya.