Ekstra Part II

4.3K 563 33
                                    

HAPPY READING

MAAF BARU BISA UPDATE SEKARANG

Seok-jin kembali menuju pemakaman, pria tampan itu masih belum percaya bahwa Jisoo sudah tiada. Sebagai seorang dokter, ini adalah kali pertama pasien yang ia tangani meninggal dunia.

Sepahit apapun kenyataan ini, Seok-jin harus terima karena ini semua adalah keinginan Jisoo sedari dulu. Raga nya memang sudah tidak ada tapi jiwa nya akan tetap ada dihati yang menyanyi sosok gadis cantik dan tangguh itu.

"Kalian siapa?" tanya Seok-jin saat sampai di makam Jisoo dan terlihat ada dua pria disana.

Salah satu pria itu bangkit dan menatap Seok-jin sedangkan pria yang lebih tua itu tak mempedulikan keberadaan Seok-jin, ia sibuk mengusap batu nisan Jisoo.

"Aku Bobby, sahabat Jisoo waktu ia tinggal di Busan. Itu tuan Kim, Daddy dari gadis cantik yang sudah tiada itu." jelas Bobby.

Seok-jin hanya menganggukkan kepalanya dan tiba-tiba saja ia teringat akan satu surat yang Jisoo titipkan padanya. Perlahan Seok-jin mensejajarkan tubuhnya dengan Suho yang duduk tepat di samping makam sang anak.

"Ini surat yang Jisoo tulis sebelum ia meninggal, dan semoga saja kau bisa menerima kenyataan ini." ucap Seok-jin lalu memberikan surat itu.

Sebenarnya Seok-jin masih ingin berada di makam Jisoo, tapi pria tampan itu memilih untuk pulang karena ingin memberikan waktu untuk Suho.

"Besok aku akan kembali berkunjung cantik." ucap Seok-jin sebelum benar-benar pergi.

Setelah Seok-jin pergi tak lama Bobby pun memilih untuk kembali ke Busan sedangkan Suho masih diam sambil menatap batu nisan sang anak.

"Sayang hiks.. maafkan Daddy hiks.." tangisan Suho akhirnya pecah.

Suho sama sekali tidak menyangkan ini semua akan terjadi. Setelah kehilangan calon anaknya sekarang Suho harus kehilangan anak sulung nya.

Tapi Suho sadar diri, ia sama sekali tidak pantas disebut Daddy bagi anak-anak nya. Apa yang ia lakukan sudah menghancurkan bahkan memberikan luka tersendiri bagi Irene dan juga ke-empat anak nya.

Dengan air mata yang tak berhenti mengalir, Suho perlahan membuka surat yang baru saja Seok-jin berikan.

Untuk Daddy...

Satu kata yang ingin aku katakan Dad, aku sangat merindukan mu tapi aku juga membenci mu. Kau adalah orang yang telah membuat Mommy dan adik-adik ku menangis.

Tidak cukup kah kau melakukan kesalahan di masa lalu?

Tapi nyatanya kau kembali melakukan kesalahan bahkan lebih parah. Kau tidak pernah tahu apa yang Mommy rasakan. Dia harus terlihat kuat padahal sebantar ia rapuh dan kau adalah penyebab kesedihan Mommy ku!!!

Bukan hanya Mommy dan ketiga adik ku, sikap dirimu yang sekarang adalah salah satu penyebab aku berhenti berjuang melawan penyakit ini. Akan lebih baik aku mati dari pada setiap hari aku harus melihat Mommy dan adik-adik ku menangis dan itu semua karena kau SUHO!!

Jika aku bisa memilih, aku ingin di kehidupan selanjutnya aku terlahir masih sebagai anak dari Kim Irene dan Eonnie bagi Jennie, Rose dan Lisa tapi aku tidak ingin terlahir sebagai anak mu lagi.

Sudah cukup luka yang kau berikan dan untuk itu aku sangat berterimakasih.

Tangisan itu justru terdengar lebih keras setelah Suho selesai membaca surat yang Jisoo tulis itu. Apa kah sebenci itu Jisoo pada Daddy nya? Mengingat apa yang sudah terjadi wajar Jisoo yang terkenal dengan sikap yang sangat baik itu sangat membenci sosok pria bernama Suho.

Perfect Mom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang