HAPPY READING
Dengan senyuman palsu, Irene kembali memasuki ruangan dan mendapati sang anak duduk lemah sambil menundukkan kepalanya.
"Sayang.." ucap Irene.
Jisoo langsung mendongakkan kepala nya dan tersenyum pada sang Mommy tapi saat melihat senyuman manis sang anak, Irene tiba-tiba meneteskan air matanya dan langsung memeluk erat tubuh kurus sang anak.
"Maafkan Mommy sayang hiks.. maafkan Mommy sudah egois selama ini hiks.." tangis Irene sambil memeluk erat tubuh Jisoo.
"Tidak Mom.. Mommy ti..dak egois.." ucap Jisoo yang membuat Irene menggeleng kepala nya.
"Apa Mommy salah berharap kamu selalu berada di samping Mommy hiks..."
"Jangan bi..cara seper..ti itu.. Mom hiks.." tangis Jisoo.
Irene mencoba untuk memberhentikan tangisan nya lalu mencoba untuk menenangkan Jisoo yang ikut menangis. Setelah semua nya tenang, Irene dengan senang hati mengendong tubuh kurus Jisoo ke mobil dan langsung menuju ke apartemen.
Selama perjalanan, Irene selalu menggenggam tangan Jisoo bahkan beberapa kali mengecup nya sedangkan Jisoo hanya tersenyum sambil menikmati indahnya kota walupun masih gelap.
Setibanya di apartemen, Irene langsung membawa Jisoo menuju kamar Jennie. Irene mendudukkan Jisoo tepat disamping Jennie yang masih tertidur lelap
"Mommy tunggu diluar ya sayang, kalau ada apa-apa panggil saja Mommy." ucap Irene lalu mengecup pucuk kepala Jisoo sebelum pergi dari kamar Jennie.
Setelah sang Mommy pergi, perlahan Jisoo mendekatkan diri bahkan ikut berbaring di samping sang adik.
"Jennie ini Eonnie, sudah lama Eonnie tidak memeluk mu seperti ini." ucap Jisoo pelan sambil memeluk tubuh Jennie dari samping.
Jisoo memeluk tubuh Jennie dengan erat seakan-akan tidak mau melepaskan adik nya itu.
Cup.
Jisoo mengecup pipi mandu sang adik lalu memilih untuk duduk dan menatap Jennie yang masih tertidur lelap. Perlahan Jisoo mengambil tangan Jennie lalu mengelus bahkan mengecup nya beberapa kali.
"Setelah ini Eonnie pastikan Mommy akan menemani mu untuk melakukan terapi dan maaf karena Eonnie kau harus menunggu selama ini."
"Jennie setelah kau sembuh tolong jaga Mommy dan adik kembar kita dengan baik, Eonnie yakin kau bisa melakukan itu karena kau adalah wanita yang kuat bukan seperti Eonnie yang justru adalah wanita yang paling lemah. Melawan penyakit saja tidak sanggup dasar lemah." ucap Jisoo lalu tertawa kecil.
Setelah tertawa kecil, Jisoo menatap wajah sang adik lalu mengusap nya dengan membaut. Mulai dari dahi, mata, hidung dan bibir. Terakhir sebelum pergi meninggalkan sang adik, Jisoo mengecup semua bagian wajah Jennie dengan penuh kaidah sayang.
Dengan langkah begitu kecil, Jisoo keluar dari kamar Jennie dan berniat untuk menuju kamar adik kembarnya tapi langkah kaki Jisoo terhenti saat melihat sang Mommy justru tertidur di sofa.
Kali ini Jisoo hanya tersenyum melihat Irene lalu kembali melangkah kaki nya menuju kamar adik kembarnya. Setibanya di kamar sang adik, Jisoo terkekeh saat melihat posisi tidur kedua adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mom [END]
Fanfiction[SEQUEL MIAN EONNIE] [END] Perfect Mom. Menjadi manusia perfect itu tidak mungkin. Karena ke-perfect-an hanya milik Tuhan. Meski begitu, jangan ragukan cinta tulus dan perfect dari seorang mom. Itu nyata adanya.