Bab 15

4.4K 593 52
                                    

Maaf author baru bisa up sekarang

🖤💓🖤💓🖤

Satu bulan berlalu begitu cepat dan dalam satu bulan itu pula banyak terjadi perubahan pada keluarga Kim itu.

Mulai dari Suho yang sama sekali tidak pulang, Rose yang tidak mau keluar kamar, Jennie yang terlihat depresi atas keadaan nya sekarang sampai Jisoo yang belum memberitahu atas penyakit nya.

Sebagai seorang anak, Jisoo tidak mau menambah beban Irene karena ia sudah cukup paham atas apa yang terjadi sekarang.

Dan sekarang Jisoo duduknya sendirian di meja makan, mata indahnya menatap beberapa makanan yang sudah ia masak tapi tidak ada satu pun yang datang untuk sarapan bersama.

Jisoo tidak mau makanan yang ia masak sia-sia dan karena itulah ia membawa kan makanan itu menuju kamar Lisa.

Jika kalian mengira makanan itu untuk Lisa maka kalian salah sebab si bungsu masih betah dalam tidur panjang nya. Justru Jisoo membawakan makanan itu untuk Rose yang selalu berbaring disampingnya Lisa sambil memeluk kembaran nya itu dari samping.

Ceklek

Setelah pintu itu terbuka, Jisoo mendekati Rose yang sedang memeluk Lisa dari samping dan itu membuat Rose membelakangi Jisoo.

"Makan dulu Rose, beberapa hari ini kau jarang makan." ucap Jisoo sambil mengusap bahu sang adik.

Rose tetap diam, kedua mata tetap fokus menatap wajah Lisa dan mengabaikan ucapan Jisoo yang sudah jelas demi kebaikan nya juga.

"Mau Eonnie suapi?" tawar Jisoo.

"Tidak usah Eonnie, pergilah. Jennie Eonnie lebih membutuhkan mu." ucap Rose.

Setelah mendengar perkataan Rose, Jisoo pun meletakkan makanan itu di meja kecil yang berada tepat di samping ranjang.

Dengan hati yang sedikit teriris, Jisoo keluar dari kamar sang adik lalu kembali menuju dapur dan membawakan makanan untuk Jennie.

"Jangan sekarang." geram Jisoo saat darah tiba-tiba saja keluar dari hidung mancung nya.

Sampai sekarang pun Jisoo tetap tidak memberitahu Irene tentang menyakit nya, ia hanya tidak ingin menahan beban Irene lagi tapi sekali pun Jisoo tidak pernah berpikir kalau sel kanker itu akan terus berkembang dan akan menjadi masalah besar nanti nya.

"Kenapa gelap sekali kamar mu Jen??" tanya Jisoo sambil membuka tirai dan juga membuka beberapa jendela kamar Jennie agar udara masuk kamar adik itu.

"Bukakanlah sama seperti hidup ku Eonnie? Gelap." ucap Jennie dan tidak menatap pada Jisoo.

Perlahan Jisoo mendekati ranjang Jennie lalu duduk di samping adik nya itu. Tangan Jisoo pun meraih tangan Jennie lalu mengelus dan beberapa kali mengecup nya.

"Siapa hidup mu gelap. Ada Eonnie yang akan menjadi bintang mu, Eonnie akan selalu menyinari mu." ucap Jisoo lalu tersenyum tipis.

"Eonnie, kau harus mengurus diri mu sendiri. Kau sangat pucat dan berhenti lah mengkhawatirkan diri ku. Cobalah sekali saja abaikan aku dan peduli pada diri mu." ucap Jennie sambil mencoba untuk melepaskan tangannya dari tangan Jisoo.

Perfect Mom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang