11. Midnight drive

4.1K 556 124
                                    


*Play the music 👏






"Baby."


"Fuck, I'm really really sorry."


Jeno menyipitkan mata, "For what?"


Di seberang sana Haechan menggigiti kukunya. Suara mobil derek terdengar begitu dekat membuat Jeno mengerutkan dahi.


"Chan?"


"Ibrokeyourcar," ucap Haechan cepat.


"Huh?"


"Gue gak sengaja nabrak pohon."


"YA LEE HAECHAN!!"


"Sorry baby. Gue bakal bayar reparasinya. Janji!" Setelah itu telepon ditutup dengan cepat.



Jeno memandang tidak percaya ponselnya.



CKLEK



Pintu kamar mandi terbuka menunjukkan Jaemin dengan rambut setengah basah dan handuk yang melilit pinggangnya.




Tetesan air mengalir dari rambutnya. Menetes ke bahu lebar dengan kulit kecokelatan seksi dan terus turun ke dada bidang yang bermuara pada otot perut yang terbentuk sempurna sebelum masuk menyelip diantara lipatan handuk basah.




Fuck.




Jeno yang duduk di atas kasur keringat dingin melihat betapa atletisnya tubuh laki-laki bermarga Na itu di balik kemeja kantor dan jas hitamnya.



Tanpa sadar ia meneguk ludah dan bayangan kotor lewat di otaknya.



Jeno menggeleng dan mengalihkan pandang ke arah pintu balkon.



Salahnya yang mau-mau saja disuruh untuk tidur dulu supaya tidak mengantuk malam nanti.



"Ada apa?"



Jaemin duduk di sebelah Jeno setelah berpakaian. Ia sibuk mengeringkan rambutnya.



"Haechan broke my car."


"Oh?" Jaemin mengangkat sebelah alis, "my car then?"


"Yeah, I got no choice."



"Kau masih menyimpan BMW E 36mu?"


"Sayangnya mobil tua itu sedang direparasi. Kita pakai mobilku yang lain."



"Kau punya lebih dari satu mobil?!"


"You forgot I'm rich, Lee?"



Jeno mendengus, bisa-bisanya ia melupakan fakta itu.



Dasar orang kaya sialan - Lee Jeno



Ngomong-ngomong soal BMW E36. Jeno jadi sadar kalau tidak peduli sekeras apapun ia menolak perasaannya, tanpa ia sadari ia mengikuti jejak Jaemin.



Membeli sebuah sedan meski tidak terbilang sangat tua tapi tentu tidak yang paling baru. Berkendara sendirian tanpa destinasi seperti yang dulu Jaemin lakukan. Mendengarkan lagu tahun 90-an kencang-kencang di dalam mobil. Mengambil foto pemandangan yang indah.




Tanpa Jeno sadari, ia melakukan semua kebiasaan Jaemin.



"Ngomong-ngomong itu ruangan apa?" Jeno menunjuk sebuah ruangan di seberang kamar berpintu biru muda.



Strawberries & Cigarettes || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang