12. Hug Me

4.9K 590 116
                                    




Jeno menatap ke sekeliling. Di sekitarnya banyak pohon-pohon tinggi berdaun rindang dan tanah diselimuti daun-daun yang rontok. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah daun yang bergoyang tertiup angin. Bunyi keresak daun yang bergesekan terdengar setiap kali ia melangkah.




Sudah pagi, hampir pukul sembilan. Ia mengekori Jaemin yang berjalan di depan dengan santai. Ia berbelok-belok menghindari pepohonan dan akarnya yang timbul di tanah.




"Jaem, kau tidak berencana membunuhku kan?"




Jaemin berhenti dan menengok ke belakang, "wah, bagaimana kau tahu?" Ia tersenyum jahil.



Jeno mendekat dan memegangi ujung kausnya, "serius. Ngapain kita di hutan?"




Mereka kembali berjalan, "hutan ini memiliki air terjun yang bagus. Lagipula kau kan tidak bisa keluar siang-siang. Alergimu sungguh menyebalkan."




Jaemin memberikan satu tube sun block, "Meski disini tidak begitu panas. Pakai saja untuk jaga-jaga."




Jeno menerimanya dan memasukkannya ke kantong jaket, "nanti saja. Mana, tunjukkan air terjunnya!"




"Sabar, Lee." Jaemin kembali berjalan, "sekitar lima belas menit lagi."




Lima belas menit kemudian. Mereka sampai pada sebuah air terjun tinggi yang mengucurkan airnya deras memukul batu-batu besar hitam bertekstur licin.




 Mereka sampai pada sebuah air terjun tinggi yang mengucurkan airnya deras memukul batu-batu besar hitam bertekstur licin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Wow," Jeno berdecak kagum. Pemandangannya sungguh indah. Kucuran air menimbulkan asap tipis seperti yang pernah ia lihat di buku dongeng saat kecil dulu. Batu berbagai ukuran memenuhi tempat itu. Air terjun itu kemudian menyempit menjadi aliran sungai setinggi betis. Airnya jernih dan terlihat sangat segar.




Jeno melepas sepatunya dan dengan perlahan memijak masuk ke dalam genangan air setinggi betisnya itu.




Ia meringis merasakan dinginnya air. Segar sekali.




"Jaem, ayo masuk!" Ajaknya ke arah Jaemin yang duduk di atas batu besar lumayan tinggi dan memerhatikannya.




"Nope, aku sedang tidak berminat basah-basahan."



Jeno mengerucutkan bibir, "ayolah temani aku main~" Ia merengek.



Jaemin menggeleng dan malah merebahkan tubuhnya santai.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strawberries & Cigarettes || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang