27. Home ⚠️

12.5K 519 56
                                    



"Jaemin, sampai kapan kau menutup mataku?"



"Sebentar lagi, baby."



Jeno mengerucutkan bibir sebal. Sudah sekitar sepuluh menit ia berjalan dengan mata tertutup telapak tangan Jaemin.



Ia bisa merasakan keretak kerikil dan jalan datar. Angin sejuk berhembus di sekitarnya, menerbangkan helai rambut kedua laki-laki itu.



Jaemin menahan senyum dan kemudian berkata, "Nah. Stop."



"You can see now, baby."



Jeno membuka matanya perlahan dan membatu. Ia berkedip berkali-kali, menatap tak percaya pada bangunan di hadapannya.

Sebuah bangunan dua lantai, di halaman luas penuh bunga beraneka warna dan sebuah pohon besar dengan ayunan tergantung di cabangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah bangunan dua lantai, di halaman luas penuh bunga beraneka warna dan sebuah pohon besar dengan ayunan tergantung di cabangnya.




Bangunan itu didominasi warna abu-abu muda dan putih, dengan sebuah pintu kayu dan kaca besar yang menggantikan sebagian besar dinding.



Dari luar kaca terlihat interiornya yang berwarna cokelat muda dan putih dengan lantai kayu. Perabotan berwarna senada memenuhi rumah itu.



"J-jaem?"



Rumah itu persis seperti design yang pernah ia buat dua tahun lalu saat kuliah. Rumah impiannya.



"Yes baby?" Jaemin merangkul Jeno dan mengecup keningnya.



"I-ini-" Jeno sampai terbata-bata.



"Our home," Jaemin menatap lembut Jeno dan mengajaknya masuk, "A little gift from me for you."



Mereka mengelilingi rumah. Semua perabotannya benar-benar selera Jeno, dari kayu, menguarkan aura hangat dan nyaman. Juga hitam dan simple, selera Jaemin.

Di satu sisi ada sofa-sofa berwarna abu gelap dan meja rendah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di satu sisi ada sofa-sofa berwarna abu gelap dan meja rendah. Di sisi lain ada rak buku yang menempel pada dinding dan sofa nyaman berwarna putih. Ruangan itu begitu terang karena cahaya matahari yang menembus masuk lewat kaca.

Strawberries & Cigarettes || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang