EPILOG

6.6K 489 227
                                    


*Play the song 👏



5 years later.




"Hiii, I'm Na Jeno," Jeno melambaikan tangannya di depan kamera ponsel yang terpasang di sebuah tongkat berkaki tiga kecil.




Ia bergumam, "kok jadi aneh sih namanya." Kemudian ia menggelengkan kepala dan tersenyum manis.



"Thank you so much udah mau dateng ke fanmeet kecil-kecilan ini," ia terkekeh, "bukan fan meet juga sih, meet and greet kali ya?"



Laki-laki bersurai kelam itu membaca komentar yang terus berjalan di layar ponselnya.




"How are you?" Bacanya.



"Oh of course, I'm fine," jawab Jeno.



"Where is Na Jaemin?"


Jeno mengangkat sebelah alis, "dia masih tidur. Kebo emang."



Tidak mengaca kau Lee Jeno.




"Gimana proses penulisan buku selanjutnya? Lancar gak?"




Jeno meringis membacanya, "sorry guys. Kalian tunggu aja ya. Nanti kalau udah jadi aku kabarin," ia mengedipkan sebelah matanya. Yang malah terlihat imut bukannya seksi karena dua-duanya tertutup.




Ya, Jeno mulai menulis buku tentang mencintai dan menerima diri sendiri yang ternyata disukai banyak orang dan membuat karangannya itu laris manis.




"Sayang~" Jaemin menuruni tangga dengan bertelanjang dada. Ia menguap lebar dan menyibak rambut kecokelatannya.




"Hei," Jaemin menghampiri Jeno dan mendusel di lehernya. Membuat Jeno mendorongnya risih dan memerah malu.

Tentu saja, ratusan orang tengah menonton livenya dan pasti sudah melihat kejadian barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentu saja, ratusan orang tengah menonton livenya dan pasti sudah melihat kejadian barusan. Lihat saja, komentar yang berjalan begitu cepat berisi teriakan online atau pujian yang menunjukkan kegemasan pada mereka.




"Ihh," Jaemin mengerucutkan bibir dan malah menarik Jeno sampai duduk di pangkuannya. Ia melumat bibir laki-laki itu lembut sambil memeluk pinggangnya.



"Jaem-"



Jaemin melesakkan lidahnya masuk ke mulut Jeno dan mendengung senang. Ia meremat pinggang Jeno dan mengelusnya sensual, membuat Jeno merinding.



Ciuman laki-laki bersurai cokelat itu turun menuju rahang lalu leher Jeno.



"Engh~"



Jeno meremat bagian belakang rambut Jaemin, "Ih a-aku lagi live."



Jaemin tersenyum miring dan malah merebahkan Jeno ke atas sofa. Ia kungkung laki-laki itu dan ia cumbu ganas.



Strawberries & Cigarettes || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang