17. Won't Go Home Without You

5.5K 576 223
                                    


*Play the song 👏




"Wah kau berhasil membuat bocah tolol ini kembali," Mr. Na menepuk-nepuk pundak Jeno bangga.



Kemudian melirik sinis Jaemin yang menunduk malu.



"Maaf, Sir. Ini semua salahku," Jeno menatap Mr. Na canggung. Ia merasa bersalah. Karenanya urusan kantor menjadi keteteran.



Sial kau Na Jaemin - Lee Jeno



"Oh this is not your fault," Mr. Na menggeplak kepala Jaemin kencang, membuat laki-laki itu mengaduh dan Jeno meringis ngeri. Takut ia gegar otak atau apa.




"Bocah ini hanya terlalu tolol dan berlebihan."




"Bukan salahku kalau mencintai Jeno, Dad! Salahkan hatiku yang bodoh ini!"




Jeno membeku. Pupilnya bergetar mendengar perkataan Jaemin. Apa Jaemin baru saja-




PLAK




Wajah Jaemin sampai tertoleh ke samping. Pipinya panas dan memerah, tangan ayahnya tercetak di pipi mulus itu.





"Berani-beraninya kau!" Mr. Na menggeram marah dan menatap Jeno tajam.




Laki-laki bersurai kelam itu bergetar takut. Matilah. Ayah Jaemin sudah tau semuanya. Sekarang Jaemin akan dibuang ke jalanan oleh orang tuanya.




Ini semua salahnya. Andai ia tidak mengungkapkan perasaannya waktu itu. Jaemin tidak akan ditampar ayahnya seperti sekarang.




Jeno memejamkan matanya takut ketika Mr. Na berjalan ke arahnya dan siap merasakan sengatan panas di pipinya. Memang perasaannya ini salah. Tidak benar. Dosa besar.




GREP




Tidak ia sangka kalau justru akan mendapatkan pelukan hangat dari pria paruh baya itu.





"Berani-beraninya kau mengatakan sampah dari bibirmu setelah melakukan perbuatan menjijikkan itu!" Pria paruh baya itu mengusap punggung Jeno lembut, "masih untung dia masih mau melihat wajah jelekmu itu."




"Kalau aku jadi dia, akan kubunuh kau dengan tanganku sendiri."




Jeno melongo. Ia menatap wajah Mr. Na yang melepaskan pelukannya dan tersenyum lembut pada Jeno. Mirip sekali dengan senyum Jaemin.




Ia menepuk surai halus Jeno, "Maafkan si tolol itu ya, Nak. Dia memang tidak punya otak."




"A-anu-"




Iris biru Mr. Na mengarah ke arah kerah kemeja Jeno yang agak tersingkap. Ia menariknya ke bawah.




Jeno gelagapan dan berusaha menahan tangan pria paruh baya itu. Tapi terlambat.




 Tapi terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strawberries & Cigarettes || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang