19. Blow You ⚠️

10.7K 571 107
                                    


*Play the song 👏




Jeno menggesekkan hidungnya ke sesuatu yang hangat dan berbau menyenangkan. Bau mint dan white musk.



Sesuatu itu bergerak naik turun dengan lambat.



Sebentar?! Benak Jeno berputar cepat dan jantungnya berdegup kencang. Ia membuka mata dan mendapati dada bidang Jaemin di hadapannya. Tangan laki-laki itu melingkar di pinggangnya.




Jaemin semakin mengeratkan pelukannya dan membawa Jeno semakin dekat dengannya. Kedua pinggul mereka menempel dan kalian tentu apa yang terjadi di bagian tengah.



Astaga, Jaemin tegang. Jeno bisa merasakannya di balik skinny jeans hitam pria itu.



Laki-laki itu bergerak pelan, menggesekkan selangkangannya dengan Jeno. Lalu terdiam. Bahkan sepertinya ia belum bangun.



Jeno menggigit bibir, menahan lenguhannya. Ia menetralkan nafas. Mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin.



Ia ingat betul ia minum whiskey dengan santai bersama Jaemin di depan meja bar.



Setelah itu semuanya kabur. Kilasan-kilasan blur ia mengalungkan tangannya pada seorang laki-laki bersurai cokelat dan bermata biru lalu melumat bibirnya panas.



Mencumbunya seolah tak ada hari esok.



Kemudian tangannya meremat lengan kekar seorang pria.



Suara pintu yang terbanting dan ia mendongakkan leher, mendesah nyaring ketika merasakan gigitan kencang dan jilatan basah di lehernya.



"Fuck me daddy~"



Astaga siapa yang berbicara seperti itu?! Kotor sekali!



Tunggu sebentar-



ITU DIRINYA SENDIRI!



Perlahan blur itu menjadi jelas. Jeno ingat semuanya. Sampai pada tahap samar-samar ia merasakan Jaemin mengelap kejantanannya dengan tisu dan mencium keningnya.



Jeno meneguk ludah. Dan mendongak ke atas ke arah Jaemin yang sudah lebih dahulu memperhatikannya.



"Sudah bangun?"




Wajah Jeno seketika memanas mendengar suara serak dan dalam Jaemin. Suara laki-laki itu menimbulkan getaran aneh yang langsung menuju ke bagian selatannya.




"U-uh-"




"Remember what you've done to me yesterday?" Jaemin tersenyum miring. Tatapannya malas, tapi justru membuatnya sangat seksi.



"I-uh-" Jeno sampai tergagap dan meneguk ludah.


"Fuck me daddy~"



Ya Tuhan.



Terkutuklah mulutnya.



"Wanna continue? I still didn't cum waiting for you," telapak tangan lebar Jaemin meremat pinggang Jeno dan mengelusnya sensual.



Jeno menepisnya dan berusaha berontak lepas. Sial ia sangat malu.



Tangannya ditarik oleh Jaemin membuatnya terbaring di kasur. Laki-laki itu menjepit kedua kaki Jeno -dan pinggulnya- dengan satu kakinya. Ia lalu mengangkat kepalanya dan bertumpu pada satu lengan yang membentuk sudut lancip.




Strawberries & Cigarettes || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang