28. Sorry

6.6K 483 78
                                    


"Sudah kubilang jangan makan di atas tempat tidur kecuali kau sakit Jeno," Jaemin menyipitkan mata melihat setetes noda mengotori seprai kasur.


Mereka baru saja sampai di hotel saat pagi hari. Di kota dengan julukan kota paling romantis sedunia, Paris.


"Tapi pantatku sakit," jawab Jeno masih sambil menjilati es krim vanillanya. Sebagian es yang sudah meleleh, menuruni lengan Jeno, kembali menetes pada ranjang.


Ia menatap polos Jaemin yang mendesah pasrah dan duduk di sebelahnya.


"Ya sudah aku juga mau," Jaemin mendekat dan memakan segigit es krim milik Jeno. Ia mengangkat Jeno untuk duduk di pangkuannya dan memeluk pinggang laki-laki itu.


Melihat sudut bibir Jeno yang penuh akan substansi putih kental itu membuatnya mendapatkan ide.


"Jeno?"


"Mhm?" Jeno menjilat es krimnya dan menatap Jaemin.


Netra biru indah Jaemin sudah terselubung kabut nafsu dan hasrat. Jeno mengangkat alis.


"Lagi?"


Jaemin mengangguk, "lagi."


"Tapi es krimku belum habis," ucap Jeno mencari-cari alasan. Sebenarnya lubangnya masih sakit setelah digempur Jaemin dalam posisi berdiri di toilet pesawat.


Jaemin mengambil es krim Jeno dan menaruhnya di atas nakas.


"Please," tatapnya memelas pada Jeno.


"Kenapa hormonmu brutal sekali sih," gerutu Jeno. Ia membuka kancing kemejanya namun terhenti setengah jalan karena bibir merahnya sudah dilumat ganas oleh Jaemin.


"Emph," Jeno meremat kemeja Jaemin ketika merasakan sensasi dingin di leher dan dadanya.


Jaemin mengusapkan es krim vanila itu ke tubuh Jeno sampai habis lalu menggigit conenya dan mengarahkannya pada Jeno.


Keduanya menggigit sampai habis waffle tipis itu dan kembali melumat bibir.


Jaemin kemudian mengulum jari Jeno yang dipenuhi cairan lengket itu dan menjilatnya sampai bersih. Hingga ke lengan laki-laki itu.


Ia lalu menidurkan Jeno dan lanjut membuka kancing yang tersisa setengah. Ia jilati leher Jeno dan menghisapnya kuat.


"Ah- JAEM!"


Jeno memekik ketika tanpa sengaja selangkangan mereka yang masih tertutup jeans bergesekan.



Jilatan Jaemin turun ke dada mulus Jeno. Ia benar-benar menjilat habis es krim vanila itu hingga tidak ada yang tersisa, membuat Jeno melenguh pelan dan bergerak gelisah.


Lidah Na Jaemin adalah sesuatu yang ilegal. Tidak, semua yang ada dalam dirinya ilegal bagi Jeno.


"A-apa engh~ kau tidak l-lelah? K-kita ah- baru sampai," tanyanya terbata diselingi desahan.


"I keep craving no matter how much I touch you," suara dalam dan serak Jaemin membuat Jeno merinding dan merasakan tulang belakangnya bergetar.


"Jaem~ ah-"


Ketika Jaemin memasukkan miliknya ke dalam tubuh Jeno, laki-laki itu melengkungkan tubuhnya. Secara otomatis kakinya mengalung pada pinggul Jaemin.


Strawberries & Cigarettes || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang