18+
Sisi gelap dari cinta. Mereka penuh keegoisan.
Cinta berlebihan itu tidak baik.
{(Rate:18+) terdapat adegan dewasa, kekerasan, bahasa kasar, gore, fantasi, horor, pembunuhan, dan lain sebagainya.}
Tamat di 1-3 chapter.
(Ini kumpulan cerpen)
C...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ane menang!!!
'PLAK'
Ma-maksudnya jadi salah satu pemenang dari challenge yang di buat teamWPindo.
Seneng aja gitu bisa nantang diri sendiri nulis dan namatin cerita dalam jangka waktu terbatas.
Kalau ente gabut, lagi banyak waktu luang, butuh hiburan, mangga mampir ke cerita itu. Klik aja profil wp @ian_andriani (akun gue sendiri) EPOCH judulnya.
Konfliknya ringan kok, udah tamat, masih lengkap meski epilog nya belum gue ketik sama sekali. Genrenya fiksi remaja.
Udah sih itu doang.
° • ° • ° • °•° Masih pakai sudut pandang orang pertama.
HAPPY READING! _____
< P A P A >
"Hah?!" Beby mengerjapkan mata berkali-kali. Nafas Beby memburu seperti baru saja lomba lari dengan teman-teman TK Beby dulu. "Ta-tadi.... Apa?"
'Prang'
Sesuatu terjatuh dari genggaman tangan Beby yang terkulai lemas. Kaki Beby sudah tidak kuat lagi menahan bobot sendiri hingga Baby jatuh terduduk. Badan Beby rasanya kotor dan lengket, huhu, kedua bahu Beby juga pegal sekali.
"Bau amis..." Kedua tangan Beby yang terkulai lemas, Beby paksakan untuk menutup hidung. Bukannya menghilang, bau amis itu malah semakin menyengat seolah tangan Baby sendiri adalah sumber dari bau itu.
Beby menjauhkan kedua tangan Beby dari wajah dan menatapnya dengan heran, "kok merah-merah gini sih!?" Tanpa bisa di kontrol Baby berteriak panik.
Harusnya Beby buru-buru pulang dan membersihkan diri, tapi karena tubuh Beby terlalu lemas untuk digerakkan jadinya Beby hanya berdiam diri dan bersandar pada tembok yang juga memiliki noda warna merah seperti yang ada di tangan dan baju Baby.
"Uhhh, papa pasti marah. Badan Beby banyak noda merahnya." Baby menggigit lidah sendiri saat teringat jika papa belum menemui Beby dari kemarin malam, dan karena hal itu pula Beby keluar rumah diam-diam untuk mencari papa. Sebenarnya Beby lupa kenapa tiba-tiba badan Beby merasa capek dan tubuh Beby banyak noda merahnya. Hal terakhir yang Beby ingat, ada orang jahat yang berusaha buka baju Beby, abis itu gak ingat apa-apa lagi.
Papa.... Beby kangen. Meski apa yang papa lakukan sebelumnya sangat menyakitkan, Beby tetap tidak bisa marah pada papa. Beby sangat menyayangi papa. Beby butuh papa. Papa segalanya untuk Beby.
