11~

186 13 0
                                    

Vote dulu sebelum baca:)

^

SUNSHINE

####

Bosan, bosan, bosan, hari libur itu membosankan, juga tidak bagus untuk pikiranku yang setiap kali ada kesempatan pasti akan memikirkan hal-hal menyedihkan, lalu menangis seperti idiot.

Kadang curiga jika aku memiliki gangguan masokis, self diagnosis yang terdengar menggelikan. Tapi kalau bisa memilih, aku lebih suka menjadi sadisme. Itu terdengar lebih keren.

Tidur - mandi - makan - bekerja selalu begitu.

*Ting!

Suara notifikasi ponsel sedikit mengejutkanku, kupikir itu pesan dari operator ternyata dari teman dekat ku Rahayu.

RAHAYU

Maylaaaa!

Apa?

Aku punya kabar baik☺️.

Kebiasaan deh kalau chat gak pernah langsung keinti nya.

Jutek banget deh jadi manusia😌.

Gak jadi ngasih tau kabar baiknya?!

Hehe jadiiii😀

Sebenarnya satu jam lalu aku....

DILAMAR!

Emang kamu buka loker?

🧐🧐🧐

DILAMAR BUAT NIKAH MAYLA🐩.

Oh,

Selamat.

🥹
*mengetik

{#######}

Aku langsung mematikan layar ponselku tanpa menghiraukan balasan Rahayu lagi, bohong kalau aku bilang tidak terkejut. Penjelajahan Rahayu akhirnya selesai juga, sekarang aku tidak lagi punya teman senasib dalam hubungan asmara. Dia dan aku sama-sama tidak pernah bisa bertahan lama saat menjalin hubungan. Sekarang kehidupan Rahayu pasti akan berpusat pada calon suaminya. Hidupku pasti akan semakin membosankan karena satu-satunya orang yang bisa aku ajak main tanpa rencana apapun akan menikah. Haruskah aku mulai menjalin hubungan lagi? Tapi aku terlalu malas membalas pesan dari orang yang ingin melakukan pendekatan denganku. Ngajak mantan balikan? Itu mustahil, mau sebaik apapun mantanku aku tidak akan pernah mau balikan.

Mengabaikan pesan Rahayu, aku kembali memainkan ponsel. Hal pertama yang aku periksa adalah request direct massage Instagram, ada beberapa tapi tidak ada satupun yang benar-benar menarik perhatian. Kebanyakan hanya menyapa dan meminta follow back meski aku belum menerima permintaan mengikuti mereka. Dengan setengah hati aku membalas semua pesan mereka, respon yang paling bagus akan aku pertahankan.

Beberapa minggu berlalu, satu persatu dari mereka kehilangan minat melanjutkan pendekatan dengan ku. Wajar sih, karena aku sering lupa membalas pesan masuk. Hanya tersisa satu orang yang masih mengirimi ku pesan tanpa bosan, dia juga selalu berkomentar setiap kali aku memposting cerita, meski kadang gombalannya terkesan garing dan dipaksakan. Sudut mulutku sedikit terangkat saat ada pesan masuk baru dari nya.

LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang