02~

1.1K 69 0
                                    

2020, April 18
09:00 A.M

'BRAK'

Pintu ruangan kerjanya dibuka dengan kasar. Sang pemilik ruangan menatap heran si pendobrak yang ber nafas tidak teratur.

"Haaahh... hahh... Ryan.... Di-dia... Dia mati."

Ryan menatapnya dengan alis terangkat sebelah.

Pria itu menarik nafasnya dalam-dalam lalu melangkah mendekati meja kerja Ryan.
"Hansel Georginio kecelakaan dan mati ditempat bersama selingkuhannya."

Ryan meremas dokumen yang berada ditangannya, dengan wajah datar yang terlihat mengeras ia mulai kembali melanjutkan pekerjaannya. Pengendalian dirinya benar-benar patut di acungi jempol.

"Lo mau diem aja?!" Tanyanya tak percaya, "dia sekarang butuh lo Ryan! Ini kesempatan lo buat balik lagi sama Lily."

"Dandi, Lo pikir segampang itu? Lo pikir gue bakal sudi nemenin dia yang nangisin laki-laki penyebab pisahnya gue dan dia?!" Ryan balik bertanya dengan suara naik satu oktaf.

Ryan memijat pangkal hidungnya, "balik ke ruang kerja lo, gue mau lanjutin kerjaan."

Dandi menatapnya sendu sahabatnya, dengan tidak rela ia meninggalkan ruangan Ryan.

Dandi adalah saksi dari betapa manis dan pahitnya percintaan Ryan dan Lily. Mereka adalah pasangan yang manis, tapi terpaksa harus berpisah karena keegoisan orang tua Lily. Karena pada saat itu bisnis yang dilanjutkan Ryan dari kedua orangtuanya tengah berada di ambang kebangkrutan.

Perpisahannya dengan Lily membuat Ryan jadi pribadi yang dingin dan tertutup. Dan Dandi yakin jika sampai sekarang Ryan masih mencintai Lily, karena sering kali ia mendapati Ryan tengah melamun sambil menatap fotonya yang tersenyum bersama Lily.

*****
[°•°•°•]

2020, July 22
10:00 A.M

'Drrrttt drrrttt'

Getaran ponselnya langsung membuat Ryan menghentikan ketikannya, segera ia memeriksa pesan masuk.

Pria itu tersenyum tipis menatap foto yang dikirim orang suruhannya. Foto seorang perempuan yang selalu cantik dan menawan dimatanya, dengan terusan gaun berwarna soft pink. Ia tengah tersenyum sambil memberikan uang pada kasir minimarket. Perempuan itu adalah patah hati pertamanya seorang Ryan. Lily Nefertari.

Tiga bulan yang lalu Ryan mengirim orang untuk mengawasi aktivitas Lily. Sejak kematian Hansel ia sudah resmi jadi penguntitnya secara tidak langsung. Masa bodo jika orang lain akan menganggapnya pengecut, gila, terobsesi atau apapun. Yang jelas ia masih mencintai Lily.

Sejujurnya saat Dandi memberikan kabar kematian Hansel, terdengar sangat menggembirakan baginya, hanya saja Ryan itu pandai dalam mengendalikan ekspresinya.

Besok adalah waktu yang tepat untuknya bertemu dengan Lily. Ia akan bertemu langsung dengan cintanya di acara amal.

Ryan mengepalkan kedua tangannya kuat untuk menyalurkan ketidak sabarannya akan hari esok. Dalam hati ia bersumpah tidak akan pernah melepaskannya Lily lagi. Ia tidak selemah satu tahun yang lalu. Ryan yang dulu telah mati, kini ia telah menjadi pria berambisi dan penuh dendam.

*****
[°•°•°•]

Deg'

Ryan tertegun di tempat saat melihat kedatangannya. Jantungnya yang telah mati kembali berdetak lebih cepat dari biasanya saat melihat langsung senyum itu, meskipun ia tahu itu bukanlah senyuman yang tulus.

LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang