03~

769 60 0
                                    

* P O S E S I F *


"Good morning big baby."

Suaranya terdengar merdu di telingaku. Aku tersenyum padanya dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka. Ku harap selamanya dia tetap menjadi orang yang pertama kali aku lihat saat membuka mata.

Aku menarik tubuh telanjang Isy di balik selimut agar masuk ke pelukan ku. Isy terkikik geli saat aku menggesekkan hidung mancungku di bahu mulusnya.

"Good morning too, sweety."

Dengan sengaja aku menggigit dan menghisap leher Isy.

"Axel hentikan! Kamu seperti vampir saja!" Isy menjauhkan wajahku dari ceruk lehernya, ia menangkup kedua pipiku.

Aku tersenyum miring menatapnya, "vampir yang membuatmu mendesah."

Wajahnya terlihat cemberut dan memerah secara bersamaan. Isy memukul dadaku dengan malu-malu.

Padahal kami sudah sering melakukannya, tapi dia selalu malu-malu setiap aku berkata vulgar.

Uh, manisnya.

Dengan gemas aku menghujani wajahnya dengan kecupan, membuat bibir gadis itu berkedut menahan senyum.

"Daxell! Sudah cukup!" Isy mendelik seolah marah- berkebalikan dengan bibirnya yang menahan senyum. "Kita harus mandi! Kalau-kalau kamu lupa, kita memiliki jadwal kuliah jam 9."

"Aku ingat sweety.... Eh, tunggu... Kamu ingin kita mandi bersama?" Tanyaku berbinar.

"....Hah?! Aish..." Isy menutup wajahnya yang semakin memerah, "bukan itu maksudku!"

"Tapi aku ingin itu yang menjadi maksudmu."

Dengan segera aku membopong tubuhnya menuju kamar mandi, tanpa memperdulikan ketelanjangan kami.

"DAXELL!! Aku tidak ingin sampai terlambat!"

Aku melirik jam dinding, dan masih ada waktu dua jam sebelum jadwal kuliah kami.

"Axe___"

"Kita bermain cepat!" Potong ku saat Isy hendak kembali menolak.

Semoga saja aku tidak lupa waktu.

_______________________

Langkahku langsung terhenti begitu melihat Isy bersama dengan seorang pria.

Dari jauh saja aku bisa tahu jika pria itu adalah bajingan ulung yang tengah modus pada Isy.

Lihat bajingan itu, dengan kurang ajarnya dia menatap Isy dengan lapar. Dan aku yakin Isy tidak menyadari hal itu.

Apa dia cari mati dengan ku?!

Semua orang di kampus tahu jika Isy adalah kekasih seorang Daxell Patrick Evra. Bukannya sombong atau melebih-lebihkan, tapi faktanya orang-orang di kampus ini tahu seperti apa mengerikannya kekuasaan keluargaku, hingga tidak ada yang berani bermacam-macam.

Apalagi tersebar rumor, jika siapapun orang yang berani menggoda Isy, maka keesokan harinya ia akan berada di rumah sakit. Entah itu karena kecelakaan atau babak belur dipukuli. Well, untuk hal itu sih memang benar adanya. Kesialan yang menimpa para bajingan yang telah menggoda Isy memang karena campur tanganku dari orang-orang suruhan ku.

Mereka tahu itu adalah orangku, tapi sampai sekarang tidak ada satupun yang berani atau berhasil membuka mulutnya. Sudah kubilang bukan jika kekuasaan dari keluargaku mengerikan.

Dan hebatnya Ayahku tidak pernah mempermasalahkan apapun hal yang kulakukan, asalkan membuat ku senang dan tidak mencoreng nama keluarga.

Aku percaya 100% pada kesetiaan Isy, gadis itu semakin lengket dan bergantung padaku setelah menyerahkan keperawanan padaku. Dia hanya ingin tidur dengan satu pria seumur hidupnya.

LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang