Hari ini adalah hari pertama kemo. Han memutuskan untuk melakukan 4 siklus kemo pada ku, dan melihat hasil dari pengobatan setelahnya. Aku bersikeras pada bangtan bahwa aku bisa pergi sendiri ke rumah sakit, lagi pula disana ada Han nantinya. Masih ada setengah jam sebelum jadwal kemo ku. Aku menuju kafe rumah sakit dan membeli 2 kopi, untukku dan Han. Setelahnya aku bukan menuju ke bagian onkologi, tapi menuju ruangan Han, Dia bilang aku adalah jadwal pertamanya, jadi pasti dia masih memiliki waktu luang.
Aku mengetuk pintu bertuliskan nama Kim Han.
"Permisi..." kataku membuka pintu sedikit dan mengintip dari sela selanya.
"Hyeong..kau datang sebelum jadwal.."
"Aku ingin mengobrol dulu dengan adikku.."
"Duduklah..hyeong.."
Seokjin duduk di kursi di hadapan Han, melihat tumpukan file yang ada di meja,
"Kau tampak sibuk, "
"Eum..termasuk hyeong aku memiliki 20 pasien yang lain,"
"Wooww.."
Han tertawa mendengar reaksi Seokjin, "Tidak semua ku tangani sendiri.."
"Apa kau sering menelpon Paman dan Bibi?"
"eum..semalam eomma menelepon, dia bilang akan mengirim lauk.."
"Apa kau bercerita tentang ku pada mereka?"Potong Seokjin.
Han yang masih terkejut dengan nada suara Seokjin, segera berusaha menguasai dirinya."Tentu saja, aku bilang bahwa aku bertemu dengan mu.."
"Bagaimana dengan keadaanku..tentang penyakitku.."
Kim Han diam sejenak,
"Hyeong.."
"Sungguh, aku sangat menyayangi kedua orang tuamu Han, tapi aku benar -benar tidak ingin merepotkan mereka..selain itu.."
Seokjin menghela nafas..
"aku tidak ingin orang tuaku tau bahwa aku sekarat.."
"Hyung, apa yang kau katakan..kau tidak sekarat!!"
"Kumohon Han, itulah yang akan terjadi, aku dan kau sama sama tau tentang itu..."
"Ah..Hyung, kau pasti sembuh, aku akan berusaha sekuat tenaga ku hyung.."
Han mengusap wajahnya kasar, Dia tidak dapat menahan air matanya
Seokjin berdiri mengelilingi meja ke tempat duduk Han dan memeluknya, mengelus Pundak Kim Han lembut.
****
Tiba-tiba handphone Han berbunyi, dia mengusap lagi wajahnya, menghela nafas, lalu mengangkat telepun.
"Hallo,,,Baik aku akan segera kesana.."
Setelah telepon singkat itu, Han bangkit dari kursinya kemudian mengambil jas nya dan memakainya,
"Sudah waktunya, Hyung, ayo aku antar kau ke ruang khemo."
Seokjin tersenyum kecil, dan melangkah di belakang Han.
Mereka berjalan menuju ruang kemo yang berada tidak jauh dari ruangan Han. Di ruangan bertuliskan Ruang Kemotherapy, Han membuka pintu.
"Selamat Pagi Suster Lee, " kata Han.
"Selamat Pagi Dokter Kim," Jawab sang suster.
Ruangan masih sepi, ada beberapa kursi duduk yang terlihat sangat nyaman didalam ruangan tersebut. Han menyuruhku duduk, lalu meninggalkanku untuk mengurus administrasi dan persiapan lain. Setelah beberapa saat dia kembali bersama Suster Lee.
"Halo Seokjin-Ssi, senang bertemu dengan anda.."sapa sang suster, Seokjin mengangguk dan ter senyum kecil.
"Suster Lee yang akan membantu mu hari ini dan selanjutnya Hyung, jadi nanti saat aku tidak bisa menemanimu kau bisa langsung menghubungi Suster Lee. "
Seokjin mengangguk,
"Aku harus mengunjungi pasienku hyung, aku akan menelponmu nanti." Seokjin mengengguk lalu melambaikan tangannya ke Han.
Tidak bisa dipungkiri, dia merasa gugup. Semalaman dia membaca tentang khemoterapy dan efek setelahnya di internet. Sungguh hal bodoh yang dilakukannya.
"Mohon bantuannya, suster.."Kata Seokjin.
"Baik..mohon buka lengan kanan baju anda"
Suster Lee kemudian dengan cekatan menarik sebuah tiang IV, dan memasangkan infus yang berisi cairan khemo ke tangan ku. Setelah selesai memberesi peralatannya, ia menyesuaikan aliran IV, berdiri dan diam diam meletakkan sebuah baskom di meja dekat sofa ku.
"ini akan memakan waktu kurang lebih 3 jam, ini ada beberapa majalah yang mungkin bisa anda baca, saya akan kembali jika khemo sudah habis, "
"Baik, terima kasih," Kata Seokjin.
***
"Seokjin-Ssi, kemo sudah selesai." Suster Lee membangunkanku.
"Ah..ternyata saya tertidur.."
Aku menegakkan badan ku, mengusir kantuk dengan mengusap mataku,Kemudian Suster Lee duduk di kursi dekat dengan sofa yang kududuki,.bersiap untuk melepas selang infus yang masih menempel di tanganku. Aku mengamatinya, sambil mencoba merasakan apakah efek kemo sudah dimulai. Sepertinya belum, aku masih merasa baik baik saja.
"Sudah selesai Seokjin-ssi.." kata Suster Lee sambil memberesi peralatannya.
"Terima kasih suster, "kataku sambil menurunkan lengan bajuku.
"Emm..suster, kira kira kapan efek kemo akan mulai terasa?"tanyaku.
Suster Lee tersenyum,
"Tergantung masing-masing pasien, tapi apakah anda hari ini membawa mobil sendiri?" tanya Suster Lee.
"Iya.."jawabku.
"Lebih baik anda meminta salah satu teman anda untuk menjemput anda."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Flower Road
FanficTanpa disadari sang akhir waktu semakin dekat.. Yang bisa ku lakukan hanya berusaha lebih keras..agar hingga diujungnya nanti, aku tetap berada di jalan penuh bunga yang indah..