8

167 10 2
                                    

Han duduk dihadapan anggota bts.
"Jujur, ini pasti juga sulit utk Seokjin hyung, dia adalah orang yang selalu menyembunyikan lukanya sendiri..memberitahukan kalian semua tentang penyakitnya juga merupakan sebuah tekanan untuk dia..kalian tau seperti apa dia..keras kepala, dan selalu mementingkan yang lain dibandingkan dirinya sendiri. Dengan kalian bicara seperti itu, Seokjin hyung akan tambah stress, padahal utk penyakitnya stress adalh hal yang sangat terlarang dan pasti akan memicu keadaan tubuhnya drop."

"Lalu apa yang harus kami lakukan, kami tidak bisa hanya diam melihat penyakit itu menggerogotinya."kata yoonggi

"Semua keputusan tetap hanya ada pada Seokjin Hyung, kita mungkin bisa membujuknya. Tapi kita tidak bisa memaksanya." Kata Han.

"Itulah satu satunya cara."

"Walau bagaimanapun, kita harus selalu ada disisinya, dengan kepribadian Seokjin Hyung, kita harus lebih pro aktif,,"

Han berhenti sesaat,

Memandang keenam orang didepannya. "Karena Jin Hyung, hanya punya kita untuk mendukungnya."

"Apa maksudmu, dia masih punya keluarganya!" kata Yoongi

"Mereka sudah tidak saling berhubungan lagi, dan tampaknya ayah seokjin sudah mencoret nama nya dr hak waris" kata Han

"Apaa.., kapan..sejak kapan?" Mamber lain pun tampak Shock

"3 tahun yang lalu kah..saat itu dia ada di Belanda, dia menelponku, menangis.."

"3 tahun yang lalu, di Belanda?itu saat kita sedang Tour, saat Seokjin hyung tiba tiba sakit tapi memaksa tetap menari di konser, dan pingsan setelahnya, bukan." Kata Jongkook, 

"Aku tidur di kamarnya malam itu, dia menangis sesenggukan dalam pelukanku, kukira itu karena sakitnya..Ya Tuhan.."

"Ya, hidup Hyung memang tragis, Keluarganya memang tidak setuju dengan langkah yang diambil Hyung utk menjadi penyanyi, hh..sekarang ditambah penyakit sialan ini.."

Han mengusap wajahnya kasar.

"Tapi memang tidak dipungkiri, Hyung tampak paling bahagia saat diatas panggung, saat bersama kalian. Betapa dia membanggakan kalian, saat dia menceritakan cerita tentang kalian padaku, senyum bahagia selalu ada diwajahnya...Hyung Mencintai kalian..itu yang pasti."

"iya, kami juga mencintainya.."

"Kita tidak akan membiarkan Hyung menyerah, kita akan tetap ada di samping hyung..apapun yang terjadi."

***

Aku membuka mataku disambut dengan pening di kepala, lalu memejamkannya lagi. Tanganku otomatis bergerak menuju kepalaku, untuk memukul-mukul kepalaku dan menarik rambut, berusaha untuk mengurangi rasa sakit. Tapi ada satu tangan yang menahanku.

"Hyung ah, rambut mu akan segera botak jika kau menarik narik rambut mu lagi."

Aku membuka mataku melihat Han yang duduk disampingku, tersenyum begitu menyadari aku membuka mata.

Tangannya memijat kepalaku lembut.

Aku menikmati pijatan tangannya, memejamkan mataku lagi.

"Kemana yang lain?" tanyaku

"aku menyuruh mereka pulang."

Lalu kami diam. Han masih memijat kepalaku.

"kalian harus tetap bicara, Hyung. Dan kau perlu mendengar mereka."

Aku tetap diam, tetap menutup mataku. Tidur menyamping, membelakanginya.

"aku sudah bicara dengan mereka, hyung..aku meminta mereka untuk lebih memahami dirimu.."

"tapi, mereka juga ingin kau sembuh, mereka tidak ingin kau menyerah pada penyakit ini,,"

Aku mendengar sesenggukan Han, yang lolos dari dekapan mulutnya. Dia mencoba menyembunyikan tangisnya.

"Hyung ah..kau tahu kan mereka menyayangimu, aku juga menyayangimu..kami tidak ingin kehilanganmu.."

Hatiku sakit mendengarnya berkata pilu. Tidak terasa air mataku juga mengalir.

"Kami tidak ingin kehilanganmu..kami tidak ingin menyerah akan dirimu, Hyeong..karena kami menyayangimu, dan kami tahu kau juga menyayangi kami..ku mohon hyung..."

***
Hari ini Seokjin sudah dibolehkan pulang dr rumah sakit.
Yoongi dan maknae line yang membantunya bersiap pulang.
Mereka membantu seokjin merapikan pakaiannya dalam diam..canggung..

Jongkook mengambil tas utk tempat pakaian dari tangan Seokjin dan memasukkan pakaian Seokjin kedalamnya.
Seokjin hanya memandang diam adik adiknya.

"Apakah kalian akan mendiamkanku terus terusan seperti ini.."kata seokjin.
Serentak gerakan tangan empat orang yang lain terhenti.
Yoongi mengalihkan wajahnya menatap ke wajah hyung satu satunya dan tersenyum kecil.
"Aniya..apakah kami terlalu fokus membereskan barang-barang, hyung.."

Tapi tiba-tiba terdengar suara isakan.
Dari sang maknae,
Melihat Jongkook menangis, maknae line yg mendekatinya dan memeluknya, mencoba menenangkan nya.

Seokjin yang melihat jongkook tiba tiba menangis pilu, merasakan hati nya sakit dan matanya juga berkaca kaca.

Jongkook melepaskan pelukan kedua hyungnya berjalan menuju Seokjin dan berjongkok didepannya, menggenggam tangannya.

"Hyung ah, tidak bisakah kau melaksanakan pengobatan, kami tidak ingin kehilanganmu hyung..ku mohon hyung..demi kami..."
Air matanya semakin deras. Dia menunduk dihadapan Seokjin.

Seokjin mengangkat wajah Jongkook perlahan.
Menghapus air mata Jongkook, walaupun kini dia pun tak kuasa menahan air matanya sendiri.

"Arraseo..baiklah..kalau itu yang kalian inginkan..akan kulakukan..hem..jangan menangis lagi.."
Keempat kakak beradik yang lain kaget dengan perkataan seokjin, langsung mendekat

"Benarkah..benarkah apa yang kau katakan hyung.." kata Yoongi.
Seokjin mengangguk dan menghapus air mata adiknya yg lain yang ternyata juga mengalir.
"Iya, akan kulakukan.."

Mereka berpelukan, berharap keputusan Seokjin ini akan membuat mereka akan berjalan di jalan berbunga, bersama sama.

*****
Saat Yooongi dan maknae line menjemput Seokjin dr rumah sakit, Namjoon dan Hoseok sedang menemui Bang Si Hyuk.

"Pd nim..kami ingin membicarakan sesuatu." kata Namjoon memulai.
"Hm..hm..ada apa Namjoon ah.."
"Kemarin, kami mengetahui tentang kebenaran penyakit Seokjin Hyung.."
"Seokjin? Dia sakit?"
Hoseok hanya menundukkan kepala tak kuasa menahan air mata saat temannya mulai berbicara pada bang sihyuk.
"Kanker otak, pd nim..sudah di stadium 4.."
Bang pd shock..dia terdiam, berusaha memproses informasi yang baru diterimanya.
"A..apa.."
Mereka terdiam sesaat sibuk dengan pikiran masing masing.
"Lalu bagaimana seokjin saat ini?" tanya pd nim
"Dia kemarin sempat drop di ruang latihan, dan Han Sonsaengnim..kru dokter baru itu, ternyata adalah adik sepupunya, itulah saat kami tahu..sudah sebulan sejak dia di diagnosa..sampai sekarang hyung masih menolak untuk melakukan pengobatan.."
"Kami berniat membujuknya pd nim..kami ingin meminta ijin..jika hyung bersedia melakukan pengobatan, berarti kami harus membatalkan 3 konser terakhir dan comeback..kami tidak akan melakukan aktifitas, jika hyung sakit, dan kami tidak akan meninggalkan hyung sendiri jika kami berhasil meyakinkan hyung..jika tidak..hh..entahlah..kami akan mendiskusikannya lagi.."kata hoseok. Dia sudah tidak kuasa menahan air matanya.
Bang pd mendengarkan mereka, ikut berkaca kaca, bagaimanapun semua mamber Bangtan sudah seperti keluarganya sendiri.
"Lalu bagaimana dengan Army.."katanya.
"Kami akan mengadakan press konferensi tentang keadaan hyung, dan kami yakin army akan mengerti."kata Namjoon.
"Baiklah..apapun yang terbaik untuk Seokjin..kalian harus tetap ada di sampingnya,,"
"Pasti pd nim.."
***

Our Flower RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang