Han baru saja selesai menjelaskan apa yang terjadi pada tubuhnya. Tapi pikirannya kosong setelah mendengar penjelasan panjang lebar Han. Dia memandang jauh ke langit senja, dari jendala. Yang baru didengarnya sungguh terlalu banyak untuk dipahami.
Kanker sudah menyerang sistem pengendalian tubuhnya, itu yang membuatnya lumpuh. Atau dalam kata lain kemo tidak berhasil. Kemo sialan yang sudah ia jalani 2 bulan itu tidak mendatangkan hasil. Han sendiri tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi dia harus melakukan berbagai tes melelahkan itu lagi.
Tiba tiba kepala nya sangat sakit. Dia mengernyit dan memukul mukul kepalanya.
"Oh, hyung.."
Han segera beranjak, mengambil obat dan suntik, kemudian dia membantuku berbaring, dan menyuntikkan obat di punggung tanganku. Sakit di kepalanya lama kelamaan menghilang, digantikan rasa kantuk yang sangat dalam. Dan kemudian gelap.
***Sudah hampir seminggu sejak Seokjin pingsan di dorm. Tapi sejak ia sadar dan mendengar apa yang terjadi padanya, dia tidak mau menemui adik adiknya. Mereka seperti kembali ke masa masa sebelum Seokjin bersedia untuk dikemo,
Seorang suster masuk ke ruangan Seokjin.
"Seokjin-ssi, adik adik anda menunggu lagi untuk menemui anda hari ini.. "
Seokjin hanya diam. Sang suster menghela nafas.
"Tidak juga untuk hari ini, baiklah akan saya sampaikan..beristirahatlah.."Tidak berapa lama setelah suster pergi, handphonenya berbunyi, seperti biasa, Namjoon akan menelepon. Seperti biasa pula dia tidak mengangkat nya, dia hanya melirik handphonenya sesaat. Tapi tidak lama setelahnya datang sebuah pesan dari Namjoon, dia beranjak untuk membukanya.
"Hyeong, kami mohon, kami sangat berantakan tanpamu, kami mohon hyeong,"Dia meletakkan hanphonenya kembali.
Hatinya sangat sakit, dia merasa sangat bersalah,Kemudian datang sebuah pesan lagi, tampak sangat putus asa,
"Hyung, biarkan kami menjagamu, hyung itu bukan karena kami kasihan padamu, itu untuk kami sendiri, untuk hati kami sendiri, walau bagaimanapun, walau apapun yang terjadi kau tetap hyung tertua kami, kami mohon hyung..."Tangisnya pecah membaca pesan Namjoon,
Dia segera menelepon balik Namjoon.
"Maafkan aku..maafkan aku..maafkan aku.." dia menangis tergugu. Tidak lama terdengar banyak langkah kaki berlari, dan kemudian muncul 6 laki laki yang disayanginya yang segera berhambur memeluknya, hatinya menghangat, dia tidak tahu kalau dia merindukan mereka.
***
Surprise..

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Flower Road
FanfictionTanpa disadari sang akhir waktu semakin dekat.. Yang bisa ku lakukan hanya berusaha lebih keras..agar hingga diujungnya nanti, aku tetap berada di jalan penuh bunga yang indah..