Sesampainya di korea, aku langsung menghubungi Kim Han, sepupuku. Dia seorang dokter penyakit dalam di salah satu rumah sakit di seoul.
"Han-ah..Bagaimana kabarmu? lama tidak bertemu.." kataku saat dia mengangkat telepon
"em..hyeong..aku baik, kau bagaimana? sekarang ada dimana kau?"
"yah, seperti inilah, seperti biasa, hei aku sedang ada di seoul."
"Jinjja? bukankah tour mu belum selesai.."
"em..hm.. masih ada 3 konser dan 1 epilog di seoul..tapi ada waktu untuk pulang 10 hari."
"waaahh, apa kau ada waktu, hyeong..ayo kita bertemu.."
"Pastilah..ayo ketemu, aku juga ingin minta tolong padamu.."
"Baiklah..emm..kau kapan kosong?"
"Aku tidak ada schedule sampai akhir minggu.."
"Berarti hari ini kau kosong?"
"Yeaah.."
"Kalau begitu malam ini saja hyeong, aku juga tidak ada jadwal jaga malam hari ini.."
"Oke, di rumahmu?"
"oke, aku akan menyiapkan makan malam yang enak.."
"Haha..paling akhirnya tetap aku yang memasak.."
"Haha..seperti biasa.."
"Yasudah, sampai ketemu nanti malam, jam 7 dirumahmu?"
"Yup..sampai jumpa nanti malam, hyeong.."
***
Peralatan makan kami masih berantakan di meja. Aku menyandarkan kepala ku di sofa.
"Jinjja jal meogota, hyeong..masakanmu memang Jjang!!" Kata Han
"Siapa dulu..."Aku mengedipkan mataku padanya disambut derai tawanya.
Aku memejamkan mataku dan kembali bersandar.
Ngiinggg...
Sialan, kepalaku sakit kembali..
Aku memijat pelipisku untuk mengurangi rasa sakit kepala..
"Euh..."
Ini semakin parah, kepalaku seperti di pukuli..
"Kau kenapa, Hyeong...,"
"kepalaku..euh sakit .."
Han langsung berdiri ke meja kerjanya mengambil obat pereda sakit kepala dan memberikannya pada seokjin.
Saat yakin obat mulai bekerja, dia membantu seokjin berdiri dan tiduran di sofa.
"Sudah berapa lama kau sakit kepala hyeong? Apa kau sudah ke dokter?
"Entahlah..sejak awal tour..hampir setahun yang lalu..tidak, aku hanya meminta pain killer selama tour..tapi sebulan terakhir obat itu tidak mempan..aku hampir pingsan di konser terakhir kemarin.."
"Benarkah..apa saja yang kau rasakan selain sakit kepala?"
"Aku sering mual, entahlah..aku juga tak bernafsu makan..berat badan ku turun drastis.."
Wajah Han nampak serius, membuat Seokjin khawatir.
"Ada apa, Han?"
Han melihat jam tangannya
"Masih jam 9, masih ada waktu..ayo ke rumah sakit sekarang?"
"Ada apa Han? Kau membuat ku takut..."
Han sudah berlari ke kamarnya, mengambil cardigan dan tas nya.. Lalu memapah Jin untuk ke mobil. Wajahnya seperti orang akan menangis
"Ada apa Han...jawab aku.."
Seokjin menghentikan langkahnya menatap adik sepupunya yang matanya telah berkaca kaca.
"Kita harus cek supaya kita tau pasti Hyeong!!"
Katanya setengah berteriak.Seokjin shock mendengar jawaba Han..
"Mian, hyeong..kita harus kerumah sakit sekarang"
***
"Hallo..Yoonggi.."
"Ne, Hyeong"
"Aku mau mengabari, hari ini aku tidak pulang..aku akan menginap di rumah adik sepupuku.."
"Oh, baiklah..aku akan mengabari yang lain.."
"Emm..thankyou.."
"Yep.."Aku mematikan telepon.
Aku menghela nafasNyatanya sekarang aku sedang ada di salah satu ruangan di rumah sakit tempat Han bekerja.
Aku baru menjalani CT Scan dan bersiap untuk melakukan tes yang lain.Jujur aku takut..melihat betapa serius wajah Han menanggapi gejala yang kutunjukkan..tapi sebenarnya aku sudah memprediksinya..memprediksi yang terburuk..
Entah apa yang terjadi setelah hasil tes keluar..
Apakah mimpi buruk ku akan terwujud?
Apa yang akan kulakukan selanjutnya..
Bagaimana dengan keluargaku,
Bagaimana dengan BTSAku membenarkan posisiku agar lebih nyaman di ranjang rumah sakit yg sempit..
Memandangi plafon ruangan..***
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Flower Road
FanfictionTanpa disadari sang akhir waktu semakin dekat.. Yang bisa ku lakukan hanya berusaha lebih keras..agar hingga diujungnya nanti, aku tetap berada di jalan penuh bunga yang indah..