°Happy Reading°
***
Brak!
"Nara!" teriak Fabian mencari keberadaan gadis itu.
"Bian! Kenapa?" tanya Nara panik ketika mendengar teriakan dari Fabian yang baru tiba.
Cowok yang bajunya basah kuyup, memandang Nara lega dengan napas naik turun. Tadi ia berlari dari lantai bawah, agar segera sampai di apartemennya.
Fabian sangat terburu-buru ingin segera sampai karena di luar sedang hujan deras, bahkan ia meninggalkan tugas dari sekolah yang belum selesai begitu saja di rumah Rangga.
Dengan langkah besar Fabian menghampiri Nara, memeluk gadis itu erat. "Bian kamu kenapa?" Nara membalas pelukan yang syarat akan kekhawatiran.
"Aku khawatir sama kamu, di luar hujan deras." Nara tersenyum tipis memeluk erat tubuh Bian, tidak peduli bajunya kini ia ikut basah.
"Jangan khawatir, aku sekarang bukan Nara yang takut hujan, sekarang aku Nara yang pemberani."
"Tapi sekarang Nara cuma takut jika akan kehilangan Fabian," gumam Nara sangat pelan.
"Apa?" Fabian melepas pelukannya, menangkup wajah gadis itu.
"Bilang apa tadi?" jujur Fabian tidak dengar apa yang di katakan Nara.
"Nggak ada, ganti baju sana. Nanti masuk angin, aku buatin yang hangat ya," tawar Nara mendorong tubuh Fabian agar segera ke kamarnya.
"Iya, iya, aku ganti baju dulu, selesai ganti baju semua harus sudah selesai." Nara tersenyum cerah mengacungkan jempolnya.
Saat Fabian sudah masuk kedalam kamar, raut wajahnya berubah sedih. Bahkan keceriaan di depan cowok tadi, lenyap.
Nara pergi ke dapur membuatkan coklat hangat dan juga sop sayur hangat, kebetulan Nara baru saja selesai masak.
"Udah jadi?" Nara tersentak dari lamunannya ketika suara Fabian terdengar.
"Udah, ini aku buatin sop sama coklat hangat," dengan senang hati Fabian menerima coklat hangat tersebut yang langsung ia seruput.
Fabian menatap sop yang begitu menggoda, ia jadi semakin lapar.
"Enak nggak?" tanya Nara saat Fabian mulai mencoba sop buatannya.
"Kamu tau, dulu itu aku nggak suka sop. Soalnya waktu kecil aku nggak suka sayur," cerita Bian.
"Oh iya? Terus sekarang?"
"Suka, tapi kalau kamu yang buat, jujur sop buatan kamu enak." puji Fabian tulus.
"Tunggu ya," ujar Nara lalu berdiri dari duduknya, Fabian menaikkan alisnya bingung.
Tidak lama Nara kembali membawa sesuatu di nampan. "Cobain deh," Nara menyodorkan nampan berisi kue yang selama ini ia buat.
"Kue-kue ini dari mana?" Bian mulai mengigit satu kue yang berukuran kecil.
"Buatan aku, selama aku di rumah aja. Aku belajar buat kue-kue ini, gimana enak nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BianNa (Fabian & Nara) END
Ficção Adolescente°ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ᴅᴏɴ'ᴛ ᴄᴏᴘʏ ᴍʏ ꜱᴛᴏʀʏ° Nara Sifabella, Gadis cantik yang mengalami sebuah trauma, Membuatnya memiliki Phobia terhadap hujan. Ia akan melukai tubuhnya ketika hujan datang. Dengan begitu rasa sakit dan ketakutnya akan menghilang. Namun perlahan...