Part 24 ; Pesan Untuk Kak Kaila.

2.4K 362 6
                                    

·
·
·
·
·

Kaila perlahan membuka pintu ruang rawat Keenan. Memperlihatkan sang empu yang sedang menatap kosong kearah awan, sudah biasa bagi si Aksa.

Tok tok!

Keenan menoleh, lalu mengembangkan senyumnya kala tau yang mengetuk tadi adalah Kaila. "Masuk kak Kai!" Ucapnya. Kaila juga tersenyum, dan melangkah masuk.

Sebenarnya tadi Kaila mengetuk karna takut Keenan terkejut atas kedatangannya.

Tangannya Kaila bawa untuk mengelus lembut rambut si Aksa. Sementara Keenan tersenyum melihatnya. "Cepet sembuh ya, Nan... Mau ice cream lagi, 'kan?" Tanya Kaila, wajahnya sudah merah padam menahan tangis.

"Iya.., nanti kalau Keenan udah sembuh kakak beliin ice cream, yaa..?!" Jawab Keenan masih dengan senyumnya.

Kaila mengangguk, "Ahh... Nih, mau pisang? Hehe, kakak gak sempet beli susu pisang, jadi pisangnya aja..."

Keenan terkekeh, "iyaa, gak papa... Sini, Keenan makan. Lagipula bosen tiap hari dibawain susu pisang sama kak Farel..." Keenan mulai mengupas kulit pisangnya, selagi Kaila mengambil sesuatu di tasnya.

"Nih Nan! Kakak kemaren nemuin lipbalm lama kakak, tapi kayaknya belum kakak pake, karna gak suka baunya. Nih, coba kamu pake, biar bibirnya gak kering kayak gitu.." Kaila mendekat, lalu memoleskan lipbalm yang ia bawa ke bibir kering Keenan.

"Nah! Gini kan makin tambah gantengnya!" Goda Kaila, Keenan hanya tersenyum sedikit malu.

Hening.

Keenan fokus memakan pisangnya, dan Kaila fokus menatap setiap inci wajah anak kecil yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Kak..." Keenan membuka suara, membuat Kaila menoleh kearahnya.

"Hm??"

"Keenan.., boleh minta tolong sesuatu ke kakak?" Tanyanya.

Kaila tentu mengangguk mantap. "Keenan, mau minta tolong...—"

"—Jagain kak Bagas kalau Keenan udah gak ada... Jangan biarin dia nangis terus, jangan biarin dia telat makan terus.., boleh?"

"—M-maksudnya, sekedar jagain kak Bagas aja... Kalau kakak memang gak mau jadi teman hidupnya kak Bagas gak papa, setidaknya ada yang jagain dia..." Jelas Keenan.

Manik Kaila berembun, lalu berbicara dengan senyum yang dipaksakan, walau sebenarnya sangat sakit. "Keenan harus jagain Kak Bagas sendiri ya..? Kamu pasti bisa jagain kakak kamu sendiri...? Okay...? Kakak bakal bantu kamu..!" Jawab Kaila dengan suara sedikit bergetar.

Keenan menggeleng samar, "K-Keenan gak bisa... Keenan gak bisa lama-lama disini.., nemenin kak Bagas selamanya disini... Keenan capek, bunda sama ayah juga udah nungguin Keenan disana..." Sahutnya.

"I-iya... Nanti kakak jagain kak Bagas.., tapi kamu harus kuat, ya..?" Pinta Kaila sederhana, tapi entah kenapa itu amat sangat susah dilakukan bagi Keenan.

Kaila memeluk tubuh tinggi Keenan, membawanya kedalam dekapan hangat. Ia benar-benar akan rindu Keenan suatu hari nanti.

"Jangan tinggalin kakak dulu ya, Nan..." Batin Kaila berbicara lirih. Memohon pada sang pencipta untuk tak mengambil Aksa nya dengan cepat.







—————————————————————

Yap, pendek BANGET.

Maaf kalau kecewaaaa, Sasa juga nulis pendek karna sibuk sama tugas, bener-bener sibukkk, AAAAAAA

So, maaf kalau memang part nya pendek banget☹️🔫, bahkan kurang dari 500 word😔.

Dahlah, kecewa sama diri sendiri.

Life ; AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang