chapter 6 *PART 1*

278 35 1
                                    

Di tengah malam Kyungsoo mendengar
suara grasak-grusuk di luar kamarnya.
Rasa takut itu kembali muncul.
Seolah, kejadian tadi siang kembali
terbayang-bayang di kepalanya. Jangan
sampai ini salah satu kejahilan yang
dibuat peserta Seleksi padanya.
Tetapi, suara pintu kamar yang digeser
membuat Kyungsoo lebih merasa lega.

Baekhyun sudah kembali.

Kyungsoo pun keluar dari balik selimutnya
dan mengambil kardigannya. la
bermaksud menyapa Baekhyun
sebentar. la merindukan bodyguara-nya
itu.

"Baekhyun-ssi, kau masih bangun?"
Jawaban yang didapat Kyungsoo adalah
Baekhyun kembali membuka pintu
kamarnya. la kaget melihat Kyungsoo
yang duduk di teras di samping kamar
tidurnya.

"Apa yang kau lakukan di tengah malam
seperti ini? Kau tidak tidur?"
Dengan santai Kyungsoo menjawab,

"Syukurlah, kau sudah kembali. Aku
terbangun oleh suara kedatanganmu
jadi"

"Auh, hentikan kata-kata manis itu.
Aku tidak sanggup mendengarnya dari
seorang laki-laki. Lagipula, harusnya
kau tidak perlu memakai suara tikusmu
itu kalau berhadapan denganku.
Bukankah aku sudah tahu tentang
penyamaranmu."

Kyungsoo menutup mulutnya sendiri.
Suaranya yang disengajakan seperti
perempuan itu disebut Baekhyun
seperti suara tikus yang sedang bercicit.
Sepertinya Kyungsoo sudah terbiasa
dengan bersuara seperti itu.

"Dari mana saja kau?" Baekhyun hampir
menutup pintu kamarnya lagi ketika
Kibum bersuara lagi. Kali ini dengan
Suara aslinya.

la mendengus geli, "Ternyata, lelaki
berwajah cantik sepertimu memiliki
suara yang benar-benar khas seorang
lelaki, eh?"

"Tentu sajal Aku juga mengalami
masa-masa puber!" balas Kyungsoo.

"Ah, sudahlah. Sepertinya aku juga
belum mengantuk. Kepalaku masih
penuh dengan pemikiran yang
seharusnya kuceritakan pada seseorang.
Sayangnya, kedua sahabatku tidak
bisa kuandalkan saat ini dikarenakan
pemikiran ini berhubungan dengan
rahasiaku."

Alis Kyungsoo terangkat sebelah, "Rahasia?
Apa kau sudah mulai mempercayaiku
makanya kau mau menceritakannya
padaku?"

Baekhyun mendesis sambil menatap
sinis padanya. "Bukan seperti itu,
bodoh! Ya sudah, kalau kau tidak
mau mendengarkannya. Aku bisa
memendamnya sambil tertidur" ujarnya
sambil bangkit.

Kyungsoo segera menahan lengannya.
"Kalau kau bawa masalah itu sambil
tidur, kau bisa saja bermimpi buruknya
karenanya. Lebih baik tenangkan dirimu
sekarang. Lagipula, angin musim semi
di tengah malam seperti ini tidak buruk.
Ini bisa membuatmu tenang dan rileks."

Baekhyun tidak menjawab. la mulai
kembali duduk di samping Kyungsoo dan
membiarkan kakinya menyentuh anak
tangga di bawahnya.

"Lagipula, sebuah masalah itu
bukannya dipendam lantas melarikan
diri. Tetapi, kau bisa memecahkannya.
Setiap masalah pasti ada solusinya.
Termasuk membaginya dengan orang
yang kau percaya. Mungkin, aku
bukanlah orang yang kau percaya, tapi
aku bisa percaya padamu bahwa kau
bisa menyelesaikan masalah ini lewat
bantuanku."

Baekhyun mendengus lagi, "Oh ya? Apa
buktinya?"

"Kau bahkan belum bercerita.
Bagaimana bisa aku memberikan
buktinya?! Aku akan membuktikannya
setelah kau bercerita!" balas Kyungsoo.

Baekhyun terdiam sebentar kemudian
tersenyum kecil. "Baiklah, kurasa aku
memang cepat dalam hal mempercayai
seseorang apalagi pada kau yang
notabennya sedang melakukan
penyamaran. Tidak pantas disebut-"

The Selection - Kaisoo Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang