chapter 8 *PART 3*

250 32 0
                                    

Momen-momen bahagia itu tiba-tiba
tergantikan oleh suara teriakan seseorang di
luar kemudian dilanjutkan suara tembakan
dan berbagai alat senjata yang saling
lempar satu sama lain. Kedua adik Kyungsoo
menangis keras ketika suara ledakan
terdengar. Suara ledakan itu berasal tidak
jauh dari rumah mereka. Itu artinya
pertempuran dengan pemberontak tidak
jauh dari rumahnya.

"MASUK!" Perintah Jongin. la segera
menggendong kedua adik Kyungsoo,
sedangkan Kyungsoo menarik Nicole. Mereka masuk ke dalam rumah, tetapi saat mereka masuk ke dalam rumah tiba-tiba suara
derap langkah memasuki rumah Kyungsoo
Semuanya membeku di tempat, tidak ada
Satupun yang berani untuk melihat
Siapa yang telah datang. Semuanya terlihat
menahan nafas masing-masing. Kedua adik
Kyungsoo meredam suara tangisan mereka
di balik bahu Jongin. Rasa takut menjalar di
setiap nadi-nadi tubuh mereka. Belum lagi
suara ledakan itu yang membuat trauma
Kyungsoo kumat kembali.

"Kyungsoo. jangan panik, oke? Kita pasti
baik-baik saja. Pihak kerajaan sudah berjanji
akan melindungi rumah ini lebih dari rumah
Manapun di sekitar sini. Berterima kasihlah
pada posisimu sebagai peserta Seleksi," bisik
Nicole pada Kyungsoo. Nafas Nicole terdengar
tidak teratur, nada suaranya penuh
ketakutan.

Suara derap langkah itu semakin mendekat.
Hingga suara nafas di antara mereka seperti
tidak terdengar lagi.
Kyungsoo menggenggam erat tangan Nicole yang ada di sebelahnya. Baik tangannya maupun Nicole sama-sama basah karena keringat dingin.

"Woah, banyak mangsa di sini rupanya.
Apalagi, kau!" Ternyata pemberontak yang
masuk ke dalam ruman Kyungsoo mengenali
Kyungsoo!

"Kau, salah satu peserta dari kompetisi
memuakkan itu, bukan? Kalau tidak salah
namamu adalah... D.O. Minsoo? Ah, mangsa
yang bagus untuk membuat pihak kerajaan
lumpuh." Seringai Jahat itu terukir dari
wajah jeleknya.

Nicole membawa Kyungsoo untuk
mengundurkan langkahnya saat pemberontak itu mulai mendekati mereka berdua. Pemberontak itu sama sekali tidak tertarik pada Jongin dan kedua adik perempuan Kyungsoo. Mungkin karena prioritas utama mereka adalah
melumpuhkan kerajaan, maka Kyungsoo
adalah Sandera yang pas untuk mereka.

Karena pemberontak itu mulai lengah,
Saat itulah kesempatan Jongin untuk
menyerangnya. Tapi. belum sempat Jongin
menyerangnya, seseorang terlebih dahulu
membekuk pemberontak itu dengan
sebutir peluru yang bersarang tepat di
pinggangnya.

Kyungsoo menjerit keras ketika mendengar
Suara tembakan itu dan melepaskan
pegangan tangannya dari Nicole. Kyungsoo
panik segera berlari dari ruang tengahnya menuju keluar. Tetapi, kepanikan Kyungsoo itu
segera ditenangkan olen Jongin. la segera
menarik tangan Kyungsoo ke dekatnya dan
memeluk Kyungsoo dengan erat. Bisikan
menenangkan terdengar di telinganya.

Bisikan yang jauh lebih menenangkan
daripada seorang Park Chanyeol lakukan.
Tanpa Jongin sadari, entah sejak kapan
tudung jaketnya terlepas dari tempatnya,
begitu juga dengan kacamata yang
sedari tadi bertengger di antara batang
hidungnya, sekarang sudah terlepas. Hal
itu membuat orang yang telah membantu
mereka membasmi pemberontak tadi
berteriak meneriakkan nama Jongin yang
sebenarnya.

"Pangeran?! Apa yang Yang Mulia lakukan
di sini?!"

Habislah Jongin dan Kyungsoo saat itu juga
Mereka ketahuan melarikan diri dari istana.

"Tutup pintunya, cepat!" perintah Jongin
cepat pada prajurit kerajaan yong memakai baju lengkap perang itu.

Meskipun tampak ragu, prajurit itu segera
menuruti perintah calon Rajanya. la terlihat
bingung melihat Jongin tidak dengan
pakaian Formalnya, belum lagi ketika ia
melihat salah satu peserta Seleksi yang terduduk lemah di atas lantai sambil dipeluk sang Pangeran.

The Selection - Kaisoo Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang