chapter 7 *PART 1*

263 38 0
                                    

"Pangeran, mengapa kencan ini
membosankan!"

Jongin tersedak mendengar perkataan jujur
dari Kyungsoo. "Kau. ternyata sangat
berbeda dari peserta yang selama ini pernah
berkencan denganku"

"Oh ya? Memang nya kenapa?"

"Tidak, hanya saja kau.." Jongin berhenti. la
memandangi wajah cantik Kyungsoo.
"Apa sifat wanita secantik dirimu memang ada! Astaga, aku bahkan tidak percaya kalau kau adalah seorang perempuan."

Kyungsoo menutup mulutnya dan
mengalihkan pandangannya. Bisa-bisa kalau Jongin semakin memandangi wajahnya,
ia bisa mendapatkan celah kalau wajahnya tidak seperti wanita yang lain, terutama garis
tengkuknya dan jakunnya.

"Eo! Apa wajahmu baru saja memerah,
Minsoo-ssi! Kau bisa halu juga!" Tanpa
aba-aba lagi, Kyungsoo menendang lutut
Jongin hingga membuat sang Pangeran menjerit kesakitan. Tidak ada perasaan
bersalah Sama sekali di wajah Kyungsoo. Salahnya sendiri, mengapa dia menggoda Kyungsoo.

Erangan kesakitan Jongin berhenti beberapa
saat kemudian. Suasana sunyi pun
mendominasi di antara mereka. Suara debur
ombak yang terhampar di tebing pantai
terdengar samar-samar.
Jongin dan Kyungsoo mengerakkan langkah mereka menuju sebuah lapangan luas yang biasa dilakukan keluarga kerajaan untuk bermain kuda. Lapangan hijau besar îtu mengarah ke sebuah hutan kecil di sana terdapat jalanan setapak persis seperti di belakang istana Gyeonbok.

"Kau benar, kencan ini membosankan"
pecah Jongin di tengah kesunyian. "Ada
saran untuk melakukan hal sesuatu yang
menyenangkan!"

Kyungsoo tampak acuh tak acuh. "Entahlah,
aku tidak tanu"

Pandangan Jongin tidak sengaja terarah pada
kandang kuda yang bersampingan dengan
lapangan hijau itu. Tiba-tiba ia tersenyum
jahil.

"Yah, aku tahu permainan apa yang seru"
ujar Jongin sambil mengarahkan dagunya ke
kandang kuda. Wajan Kyungsoo pun tiba-tiba
berubah menjadi horor.

~~~

Tidak! Umma Aku masih mau hidup."

"Hei, tenang! kudanya belum jalan! Astaga,
apa kau belum pernah menaiki hewan ini
Sebelumnya?"

"Tentu saja! Ini hewan mahal! Kasta enam
mana bisa menaiki hewan seperti ini—Umma
kudanya bergerak!"

Kyungsoo terus menjerit ketakutan ketika
berada di atas punggung kuda berwarna
kecoklatan itu. Sedangkan Jongin diam saja
memasang senyum jahilnya.

"Kim Jongin! Berhenti mengerjaiku atau kau-"

"Atau kuda ini akan kujalankan dan
kubiarkan berjalan sendiri," sahut Jongin
tidak mau kalah.

"Tidak. jangan! Astaga! Ya Tuhan,
tolong aku!" Kyungsoo terus merengek. la
tidak mau menaiki punggung hewan itu.
Membayangkannya menaiki kuda itu
saja sudah mengerikan baginya,
mengendarainya!

Dikarenakan tidak kuat mendengar suara
rengekan Kyungsoo terus menerus, akhirnya
Jongin menyerah dan menyuruh Kyungsoo untuk diam.

"Tenanglah, kau tidak usah takut. Aku
akan mengajarimu bagaimana cara
mengendarainya."

Dengan tenang, sang Pangeran menaiki
punggung kuda dan duduk di belakang
Kyungsoo. la pun mengambil alih tali kemudi
yang terkalung di leher kuda.

"Pertama-tama, kau harus rileks. jangan
tegang. kau bisa membawa mood itu
terhadap kuda yang kau kendalikan. Kedua,
tepuk pelan bagian perutnya. Jangan terlalu
tiba-tiba karena bisa membuatnya kaget.
Nah, seperti ini," jelas Jongin. Kuda îtu pun
mulai berjalan dengan pelan. Ketika kuda itu
berjalan, Kyungsoo kembali memekik ketakutan.
Tetapi, beberapa saat kemudian Kyumgsoo mulai
terbiasa dengan jalan lambat si kuda.

The Selection - Kaisoo Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang