Mengapa semuanya terlihat seperti
mimpi?Kyungsoo masih saja membeku di
depan cermin kamarnya. Pesta sudah selesai semenjak sejam yang lalu.
Seluruh peserta Seleksi diperbolehkan kembali ke kamar masing-masing. Tetapi, tentu saja Kyungsoo pulang lebih dahulu dari yang lain. Tidak, ia tidak sendirian pulang, Jongin yang menemaninya sampai di depan Hanok.Rasanya, ia masih bisa merasakan bibir Jongin di atas bibirnya. Bibirnya hangat
dengan sentuhan lembut itu sukses
membuat Kyungsoo meleleh.
Kyungsoo tidak pernah berciuman
sebelumnya. Orang yang pertama
kali menciumnya adalah Jongin, itupun
dikarenakan insiden di kolam teratai di
depan Hanok tidak terpakai itu. Tetapi,
pada malam pesta dansa itu, Kyungsoo
kembali merasakan bibir Jongin di atas
bibirnya. Kali ini bukan dikarenakan
sebuah insiden, melainkan Jongin
benar-benar tulus melakukannya.
Bukan karena mereka berada di
dalam situasi darurat, tetapi semuanya
dilakukan secara alami.Yang lebih penting, Kyungsoo
merasakan bibir itu dalam keadaan
sadar. Kyungsoo menelusuri bibir dengan jari-jari lentiknya. Apa begini rasanya ketika berciuman dengan sesama jenisnya? Apa bedanya ketika berciuman dengan seorang perempuan? Apa kelembutan yang mereka berikan berbeda? Rasa penasaran itu terpikir oleh Kyungsoo. Termasuk pemikiran apakah Jongin pernah mencium seseorang sebelumnya? Sekalipun Sehun adalah cinta pertama lelaki itu, mungkin saja Jongin pernah tidak sengaja mencium gadis lain.Membayangkannya saja sudah
membuat Kyungsoo cemburu. Ia segera
menyingkirkan pemikirannya itu.
Sekarang pemikirannya digantikan
oleh pertanyaan lain.Jadi, apakah dirinya dan Jongin
benar-benar sepasang kekasih.sekarang?
Benarkah?
Sekalipun Kyungsoo menyamar
menjadi seorang perempuan, tetapi tetap saja pada aslinya D.O Kyungsoo adalah seorang lelaki. Seberapa kecewanya lelaki itu ketika ia suatu saat ketahuan kalau ia adalah seorang lelaki? Bukankah Jongin tidak mau mengulangi kesalahannya lagi?
Jongin mencari seorang gadis cantik
yang bisa ia jadikan partner seumur
hidupnya, bukan seorang lelaki yang
justru menyamar menjadi seorang
perempuan.Kyungsoo mengacak-acak rambut
pirangnya hingga beberapa extension
lepas. Ketika Kyungsoo kembali
berhadapan dengan cermin, terlihatlah
wajah lelahnya dengan rambut
pendek khas seorang lelaki. Rasanya
sudah lama ia tidak melihat rambut
pendeknya. Ia lebih merasa nyaman
tanpa helaian rambut tambahannya itu,
tidak ada rasa menggelitik di bagian
tengkuk ataupun punggungnya. la juga
tidak lupa mengganti gaunnya dengan pakaian santainya yaitu celana pendek
selutut dengan t-shirt berwarna putih.Kyungsoo memastikan kamarnya sudah
terkunci dengan baik. Ia tidak mau
dayang-dayang nya datang tiba-tiba
dan memergokinya dalam keadaan
seperti itu.Untuk semalam saja, Kyungsoo ingin
menjadi dirinya sendiri. Cara paling
ampuh untuk menenangkan dirinya.
Tetapi, ketika ia melepas segala atribut
penyamarannya, bayangan Jongin
muncul di kepalanya dan membuatnya
bersalah."Isshh..." desis Kyungsoo.
Seberapa labilnya kah dirinya saat
memutuskan sesuatu? Mengapa
ia tiba-tiba merasa menyesal
menerima ajakan Jongin untuk
menjadi kekasihnya? Semakin lama ia
menyimpan rahasia ini, semakin besar
juga rasa bersalahnya.Kyungsoo tersentak dari lamunannya
ketika mendengar suara grasak-grusuk
dari belakang Hanoknya. Dikarenakan
kamarnya berdekatan dengan hutan belakang istana, Kyungsoo bisa mendengar suara semak-semak yang
seperti sedang diganggu oleh seseorang.Kyungsoo mendekati jendela
kamarnya, semoga ia juga sudah
mengunci jendelanya, ia terlalu takut kalau-kalau seseorang memergokinya. Tetapi, rasa penasaran siapa yang berada di balik semak-semak itu lebih
menguasai otaknya. Kyungsoo pun mengintip dari balik tirai jendelanya
yang tertutup setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Selection - Kaisoo Vers.
Fanfic........ Sebuah kompetisi dan seleksi dari kerajaan untuk mencari istri Sang Putra Mahkota, Pangeran Kim Jongin. 33 peserta perempuan, berjuang untuk mendapatkan hati sang pangeran. Salah satunya adalah d.o kyungsoo. Terlahir dari seorang kasta 6, k...