"Nyonya Lee Hyori datang untuk
menemui Anda, Pangeran."
Jongin mengangkat kepalanya dari
dokumen yang sedang ia baca ketika
mendengar salah seorang kasim
mengumumkan bahwa ia sedang
kedatangan tamu."Silahkan masuk," sahut Jongin sambil melepaskan kacamatanya. la memijit pelan batang hidungnya sebelum memperhatikan kedatangan wanita cantik berkulit agak kecoklatan itu di hadapannya. Senyumnya selalu menggoda setiap lelaki yang melihatnya, sayangnya, wanita itu sudah menikah dan takkan mudah termakan rayuan oleh lelaki yang menggodanya. Jongin melempar senyum kecil pada wanita itu dan senyumnya dibalas.
"Bagaimana keadaan Anda, Yang
Mulia?" tanyanya sambil memberikan
hormat kepada Jongin.Jongin bangkit dari kursi kerjanya
dan duduk di salah satu kursi tamu
yang ada di ruang kerjanya itu. "Aku
baik-baik saja, silahkan duduk."Sekali lagi Hyori memberikan
hormatnya kemudian duduk dengan
jarak tiga kursi dari Jongin. Ia duduk ala seorang wanita penuh dengan sikap formal dan anggun."Ada apa kau datang ke sini?" tanya
Jongin tanpa basa-basi ketika ia selesai mengatakan pesanan minuman yang ia.pesan bersama Hyori pada dayang-nya.Hyori memberikan senyum kecilnya,
"Maafkan saya kalau misalnya saya
sedikit tidak sopan mengatakannya.
Apakah rumor yang dikatakan di
majalah itu benar, Yang Mulia?"Dahi Jongin berkerut, "Rumor? Ah,
soal itu. Kenapa kau baru saja
menanyakannya padaku? Bagaimana
dengan pendapat pejabat istana yang
lainnya, lalu pendapat orang tuaku?"
Hyori terdiam mendengar runtutan
pertanyaan dari Jongin. Ia tidak
menyangka respon santai yang
diberikan Pangeran Jongin seperti itu."Sebagian dari pejabat istana sudah
mulai menilai peserta Seleksi bernama D.O. Minsoo dengan reputasi yang buruk. Sebagai mentor yang mengawasi peserta Seleksi, saya sangat kecewa dengan hal itu sebenarnya. Saya merasa gagal mendidiknya.""Jadi, kau datang ke sini meminta
maaf? Padaku? Mengapa? Lagipula,
rumor itu sama sekali tidak benar.
Aku dan D.O. Minsoo hanya
berbincang-bincang di ruang
tengah. Kalau persoalan mengapa ia
mengajakku masuk ke dalam Hanok,
itu karena aku yang memintanya.
Seandainya kau ada di posisi dirinya,
apa kau akan menolak perintah dari
pemimpin kalian?"Jongin melihat senyum misterius Hyori. Ia sudah tahu kedatangan wanita itu ke ruang kerjanya bukanlah untuk meminta maaf melainkan meminta sebuah kebenaran. Dari awal, Jongin tidak bisa melibatkan dirinya untuk menyelesaikan rumor ini. Ia hanya membiarkan semua mempercayai apa yang mereka lihat. Jongin tipe orang yang tidak peduli. Tetapi ketika ia mengingat sekarang Minsoo berada dalam masa hukumannya, ia merasa sedikit bersalah.
Satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah mengatakan
sebuah kebohongan bahwa yang
mengajak mereka berdua masuk ke
dalam Hanok adalah dirinya, bukan
dari D.O. Minsoo. Jongin harap, setelah Hyori mengumumkan kalau Minsoo tidak bersalah, Jongin akan meminta maaf pada kekasihnya itu. Ia akui, ia memang pengecut dan terlambat menyelamatkan kekasihnya itu."Tapi, Yang Mulia," kata Hyori kali
ini yang membuat Jinki kembali dari
lamunannya. "Apakah Anda sudah
tahu siapa yang membuat rumor ini?
Padahal kamera pengaman sudah
jelas-jelas melihat keberadaan Anda
dan D.O. Minsoo di ruang tengah
hanya sekedar berbincang-bincang. Itu artinya, yang melihat Anda masuk ke dalam Hanok D.O. Minsoo bukanlah kamera pengaman, melainkan dilihat langsung oleh mata seseorang."Kedua alis Jongin terangkat, merasa
tertarik dengan pembicaraan ini.
"Kau benar, aku tidak menyadarinya.
Lalu, apakah seseorang itu wartawan? Bagaimana ia bisa masuk ke dalam istana?""Tidak, Yang Mulia. Kalau berdasarkan pendapat saya, ia bukanlah seorang wartawan melainkan orang yang
tinggal di dalam istana juga."Jongin tersentak, "Apa katamu?
Maksudmu ada orang di dalam istana
yang melaporkan hal itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Selection - Kaisoo Vers.
Fanfiction........ Sebuah kompetisi dan seleksi dari kerajaan untuk mencari istri Sang Putra Mahkota, Pangeran Kim Jongin. 33 peserta perempuan, berjuang untuk mendapatkan hati sang pangeran. Salah satunya adalah d.o kyungsoo. Terlahir dari seorang kasta 6, k...