chapter 12 *PART 2"

227 23 0
                                    

"Tuan Park Chanyeol?"
Chanyeol melepaskan pegangannya
dari kenop pintu dan perlahan-lahan
mundur dari tempatnya. Nafasnya
tidak karuan menahan emosinya.
la berbalik tanpa mendengarkan
panggilan pengawal tersebut.

Kaki panjangnya membawanya keluar dari perpustakaan dengan cepat. Ia berharap bisa melangkah lebih cepat dari sana dan melupakan kejadian yang baru saja ia alami. Kejadian yang sukses membuat emosinya meluap-luap, dipenuhi kecemburuan. Chanyeol menyesali perbuatannya yang menguping pembicaraan Jongin dan salah satu gadis Seleksi yang ia sukai, D.O. Minsoo.

Chanyeol mencoba menahan rasa
cemburunya. Sehelai kertas yang
tadinya ingin ia berikan kepada Jongin karena itu berupa informasi penting yang harus segera ia laporkan pada Jongin, tetapi pada akhirnya menjadi korban akibat emosinya. Kertas itu ia remas hingga membentuk sebuah gumpalan tidak beraturan.

Ia telah mendengar semuanya!
Semuanya, termasuk ketika Jongin
mengucapkan kalau Minsoo adalah
kekasihnya.

"Woah, dia-mentang-mentang
seorang Pangeran dengan mudahnya
mendapatkan hati seorang perempuan, begitu?" Chanyeol tertawa miris. la tidak bisa merelakan gadis yang ia sukai direbut begitu saja.

Tuan Park Chanyeol?" Seseorang tiba-tiba memanggil namanya.

Chanyeol yang saat itu malas meladeni siapapun tidak mau berbalik dan memilih terus berjalan. Namun, nampaknya suara feminim itu mengikutinya dari belakang dan
berhasil mendapatkan perhatiannya
ketika ia kembali bersuara.

"Aku akan membantumu mendapatkan D.O. Minsoo untukmu. Asalkan, kau juga mau membantuku untuk mendapatkan sang Pangeran."

Chanyeol pun langsung berbalik. Ketika ia berbalik, ia menemui seorang gadis cantik sedang menaruh anak rambutnya yang berwarna hitam legam bergelombang di balik telinganya. Sebuah hanbok berwarna ungu membalut cantik di tubuhnya yang ideal. Tetapi, sayangnya, ia tidak
memasang senyum polos seperti wajah yang ia miliki. Melainkan sebuah senyum yang seolah memiliki seribu rencana jahat di sana.

"Bagaimana caranya?" Dengan
mudahnya Chanyeol percaya pada
kata-kata gadis itu.

"Aku akan menjelaskannya lebih lanjut nanti. Kita mainkan saja permainan ini perlahan-lahan tetapi pasti," ujarnya.

Gadis itu pun mendekati Chanyeol.
"Bagaimana kalau kita saling
berkenalan terlebih dahulu agar kerja
sama yang kita lakukan bisa berjalan
dengan baik?"

Ketika gadis itu mengulurkan
tangannya untuk berjabat tangan,
Chanyeol pun menerimanya meskipun masih ragu-ragu untuk menerimanya.

"Park Chanyeol. Berasal dari keluarga
Park. Kepala kepolisian Incheon."

"Woah, kau sampai memberitahu asal
keluargamu, eh?" Meskipun Chanyeol
sempat terganggu dengan sikap tidak
sopan gadis itu, ia tetap ingin menjalin kerja sama dengan gadis itu. Apapun akan ia lakukan untuk mendapatkan D.O Minsoo!

"Ah, lupakan. Namaku Nam Jihyun.
Berasal dari keluarga Nam, kasta dua.
Kau mengenali nama keluargaku,
bukan? Ah, aku juga salah satu peserta seleksi yang berhasil masuk enam besar. Salam kenal dan mohon kerja samanya, Park Chanyeol-ssi."



"Silahkan duduk."
Gadis itu tersenyum lebar sambil
mengisyaratkan kepada Kyungsoo agar duduk di kursi tepat di seberangnya. Kyungsoo membalas senyuman gadis itu dan duduk.

Seorang dayang tiba-tiba
menghampiri mereka, gadis itu, Kang Seulgi memberikan perintah agar
membawakan empat cangkir teh
susu kepada mereka. Kyungsoo tidak
sempat menanyakan mengapa gadis
itu memesan empat cangkir padahal
mereka hanya berdua.

Kyungsoo merasa tidak berada di dalam tradisi kuno negaranya, ia justru merasa sedang berada dalam negara lain. Bangunan berjenis mediterian ini menjadi jadwal kunjungannya hari itu. Kyungsoo mulai disibukkan dengan proyek yang diberikan kerajaan kepadanya dan peserta Seleksi lainnya, yaitu pesta pertunangan salah satu kenalan dekat anggota keluarga kerajaan.

The Selection - Kaisoo Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang