la tahu apa yang akan ia lakukan ini
sangatlah beresiko. Tetapi setidaknya,
ia bisa meringankan apa yang
dirasakan Jongin, bukan?Ketika kau merasa bahwa cintamu
takkan pernah terbalas, maka kau
memilih untuk menyimpannya dan
merasakan betapa sakit hatimu ketika
orang yang kau cintai itu bahagia
bersama orang lain.Kyungsoo sudah tidak kuat melihat
penderitaan Jongin seperti itu. Seolah
bisa merasakan penderitaannya,
Kyungsoo memutuskan sebuah pilihan yang mungkin selamanya akan ia sesali.Kyungsoo pun mendekati Sehun yang
sedang duduk sendirian di mejanya.
Tunangannya, Kang Seulgi, masih
sibuk berbaur dengan peserta Seleksi
dan tamu-tamunya. Mumpung masih
sendiri, Kyungsoo pun mendekati lelaki itu untuk mengajak berbicara."Tuan Oh Sehun?" panggil Kyungsoo.
Lelaki berwajah tampan itu,
mendongak. Ia tersenyum melihat
kedatangan Kyungsoo."Oh, Minsoo-ssi," ujarnya sambil
mengucapkan nama samaran Kyungsoo. "Silahkan duduk. Ah, aku masih tidak percaya pesta yang kau rencanakan ini sungguh luar biasa.""Sebuah kehormatan, Tuan. Pesta ini
kami lakukan sesuai dengan apa yang
Anda minta. Tunangan Anda juga
berperan banyak ketika membantu
kami," sahut Kyungsoo sopan."Kau bisa memanggilku, Taemin-ssi
saja. Aku tidak mempunyai status sosial setinggi yang kau bayangkan. Toh, kita.sama-sama memiliki kasta yang sejajar sekarang."Mau tidak mau, Kyungsoo meredakan
sedikit keformalannya pada lelaki di
hadapannya itu."Untuk sebuah acara yang dikerjakan
hanya oleh tiga orang, kau termasuk
orang yang luar biasa. Ah, kedua
peserta lain juga aku kagumi atas
pekerjaan mereka. Kerja sama kalian
sangat bagus."Kyungsoo menganggukkan kepalanya,
"Sekali lagi sebuah kehormatan bisa
mendapatkan sanjungan Anda,
Tuan Oh Sehun. Maafkan kami
juga apabila bunga-bunga yang kami
pilih tidak sesuai dengan Seulgi-ssi
inginkan."Sehun melihat ke sekelilingnya, pada
bunga-bunga yang ditaruh di setiap
buffet dan meja tamu lebih tepatnya.
la merasa bunga-bunga yang dipilih
ketiga peserta Seleksi itu baik-baik saja."Tidak masalah. Aku rasa Seulgi masih menyukainya."
Kyungsoo bisa merasakan betapa cintanya Sehun terhadap tunangannya itu. Ia masih tidak menyangka bahwa dibalik
kemesraan kedua pasang kekasih itu,
ada seseorang jauh di sana hanya bisa
mengagumi kebahagiaan mereka dan
ada juga yang sakit hati.Entah apa yang mendorong Kyungsoo
ingin melakukannya. Ia hanya merasa
sedikit terganggung dengan tingkah
Jongin yang masih saja tidak mau
menyatakan perasannya pada Sehun."Sehun-ssi, apa Anda bahagia?"
Sehun nampaknya sedikit tidak
mengerti dari pertanyaan retoris
Kyungsoo tersebut, ia pun tertawa
canggung."Tentu saja aku bahagia,
Minsoo-ssi, mengapa kau bertanya?"
Ketika Sehun balik bertanya, saat
itulah Kyungsoo memutuskan untuk
mengatakannya."Tahukah Anda, dibalik meriahnya
pesta ini kemudian dibalut dengan
kebahagiaan yang Anda miliki,
ada seseorang yang merasa terluka
karenanya.""Maaf?"
Kyungsoo tahu, ia harus menutup
mulutnya sebelum resiko lebih yang
akan ia dapatkan.Kyungsoo sempat menggeleng pelan, ia ragu dengan hal ini. Tetapi ketika ia
mengingat Jongin akan melupakan lelaki di depannya ini secepatnya, itu artinya Jongin sudah tidak memperdulikan lagi apa yang akan dikatakan Kyungsoo nantinya, bukan? Beban Jongin nantinya akan berkurang, bukan, apabila ia yang
menyampaikan perasaan lelaki itu
pada Sehun?Apabila Jongin tidak sempat
mengatakannya, maka Kyungsoo lah yang akan melakukannya.Kyungsoo menggerakkan dagunya, seolah sedang menunjuk seseorang. Sehun memasang wajah bingungnya, ia berusaha mengikuti arah dagu Kyungsoo menunjuk seseorang itu, tetapi ia masih tidak paham.
"Siapa? Siapa orang itu?" tanya Sehun
yang sedikit memelankan nada
suaranya.Kyungsoo menarik nafasnya dalam-dalam.
Kalau saja Jongin terlebih dahulu
melakukannya, mungkin lelaki itu
bisa bernafas sedikit lega. Tidak peduli orang yang akan beritahu perasaannya itu memandangnya aneh, setidaknya Jongin bisa merasakan bebannya hilang
bukan?Well, itu teori yang diberikan Kyungsoo. la sudah memikirkan hal itu selama beberapa hari ini. Ia sudah tidak sanggup lagi mendengar keluh kesah Jongin tentang Sehun, padahal dirinya adalah kekasihnya.
Oke, ia akui, ia cemburu! Maka dari itu ia melakukan ini semua! la tahu, Jongin akan marah besar apabila
ia melakukannya, tetapi ia sudah
bertekad. Sekali lagi, Kyungsoo mengarahkan dagunya pada sosok yang sedang berbincang dengan tamunya tersebut.Sehun pun kembali mengikuti
arahannya, tetapi ia masih saja
memasang ekspresi tidak mengerti."Pangeran... Kim Jongin," ujar Kyungsoo pada akhirnya. Ia mengucapkannya dengan sangat pelan, tetapi ia yakin, ketika Sehun membelalakkan matanya, lelaki itu mendengarnya.
"Ialah yang paling terluka ketika kau di tengah kebahagiaanmu ini, Sehun-ssi."
"Apa katamu?"
"Kau akan mengira aku sedang berdusta sekarang. Tetapi, aku di sini
hanya sudah tidak sanggup mendengar keluh kesahnya tentang dirinya yang tidak bisa mendapatkan perhatianmu. Aku cemburu padamu, Sehun-ssi. Pangeran tidak memandangmu selayaknya kau memandang dirinya. Tidak ada pandangan sebagai sahabat atau adik lelaki, tetapi ia... melihatmu pada sesuatu yang lebih. Ia memiliki
sebuah perasaan yang tidak kau miliki padanya. Kim Jongin jatuh cinta padamu. la mencintaimu."Jongin memegangi kepalanya yang terasa berat. Ia tidak menyangka, minuman yang selama ia minum di pesta tadi kebanyakan adalah minuman beralkohol. la butuh istirahat. Itu satu-satunya pemikiran yang ada di kepalanya. Ketika Jongin melepaskan sepatunya dengan sembarang di depan Hanok-nya dan segera dirapikan oleh dayang-dayangnya, seseorang memanggilnya dari belakang.
Seolah pemikiran untuk beristirahat
secepatnya digantikan oleh untuk
meladeni pemilik suara yang
memanggilnya itu dulu."Eoh, Sehun? Ada apa?" Jongin tidak pernah melihat wajah Sehun seserius yang ia lihat sekarang. Terakhir kali ia melihatnya adalah ketika Sehun belajar bermain panah yang artinya itu sudah beberapa tahun yang lalu.
"Kita butuh bicara, Hyung." Bahkan dari nada suaranya, sempat membuat kedua bahu Jongin terangkat.
Sang Pangeran pun segera menyuruh anak buahnya meninggalkan dirinya sendirian dengan sahabatnya itu.
Sehun menolak untuk diajak masuk
ke dalam Hanok oleh Jongin. Ia memilih untuk berbicara di luar saja."Benarkah itu?"
Dahi Jongin berkerut mendengar
pertanyaan menggantung Sehun itu.
"Apanya?""Aku kira di antara kita tidak akan ada yang pernah menyimpan rahasia satu sama lain." Jongin semakin dibuat heran oleh kata-kata Sehun.
Tanpa disangka-sangka, ia melihat
Sehun mengepalkan tangannya di
samping. Sebuah perasaan tidak enak
menyelimuti diri Jongin ketika melihat ekspresi yang diberikan Sehun padanya. Wajahnya terlihat geram, marah, sedih, dan perasaan dikhianati.Apa yang telah terjadi?
"Mengapa kau tidak pernah
menceritakannya? Mengapa kau
tidak pernah mengatakan padaku
bahwa kau merasa terusik dengan
hubunganku dan Seulgi? Mengapa kau tidak pernah mengatakan bahwa kau jatuh cinta pada seseorang? Bahkan apabila seseorang yang membuatmu jatuh cinta itu adalah aku..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Selection - Kaisoo Vers.
Fanfiction........ Sebuah kompetisi dan seleksi dari kerajaan untuk mencari istri Sang Putra Mahkota, Pangeran Kim Jongin. 33 peserta perempuan, berjuang untuk mendapatkan hati sang pangeran. Salah satunya adalah d.o kyungsoo. Terlahir dari seorang kasta 6, k...