chapter 16 *PART 2*

117 13 1
                                    

Kyungsoo menatap ponselnya untuk keberapa kalinya, layarnya masih menunjukkan tulisan yang sama. Jung Nicole, satu-satunya kontak yang ada di ponselnya itu siap untuk ditekan dan menghubungi sahabatnya itu.

Tetapi berulang kali juga ia melihat kontak tersebut, keraguan terus menyelimuti dirinya. Ia tidak tega memberitahu sahabatnya itu bahwa sedang tertekan sekarang. Tidak, masalah ini lebih menekannya daripada masalah-masalah sebelumnya.

Pertengkarannya dengan Jongin, aura permusuhan yang diberikan Raja Kim Yoon, selanjutnya entah apa yang akan ia terima. Mungkin saja, setelah ini pintu kamarnya diketok oleh dayangnya kemudian memberikan sebuah amplop yang berisi tulisan agar dirinya segera meninggalkan istana, ia telah gagal menjadi The One.

Gugur di kompetisi ini, berarti hilang sudah keinginan Kyungsoo untuk bersama Jongin selamanya.

Bodoh, mana mungkin ia bisa menjadi pendamping Jongin apabila ia dalam keadaan menyamar seperti ini. Kyungsoo baru menyadari, ia tidak ubahnya seperti teroris atau pemberontak yang menyusup ke dalam istana, sama-sama mengancam keamanan istana karena ia pasti akan dikira salah satu dari mereka.

Seolah terjadi dejavu, tepat saat itu juga pintu kamarnya diketuk. Kyungsoo terperanjat di tempatnya dan refleks membuka pintu kamarnya. Benar saja, ia mendapati dayang Jung Eum sambil menundukkan kepalanya memberikan amplop berwarna putih bersih kepadanya.

Tangan Kyungsoo sudah gemetar hendak menerima amplop tersebut, mungkin setelah ia membuka isi dari amplop tersebut seluruh ketakutannya akan terjawab. Kyungsoo bahkan mulai berpikir akan mengepak barang-barangnya ke dalam kopernya sebelum membuka surat tersebut.

Namun, hatinya memberitahu firasat yang lain. Siapa tahu saja surat itu hanyalah sekedar surat pengumuman yang diberikan oleh istana, bukan seperti pengumuman bahwa ia telah kalah dalam Seleksi.

Kyungsoo menarik nafas dalam-dalam sebelum membuka amplop tersebut. Seolah terjadi slow-motion di sekitarnya, Kyungsoo dengan takut-takut membaca isi amplop tersebut. Rasanya, kakinya tidak lagi berpijak di atas lantai kayu Hanok-nya, melainkan sudah mengambang. Ia lemas saking leganya.

Ya, tidak ada surat pemberitahuan bahwa ia telah di gugur dari Seleksi. Surat itu justru berisi hal lain yaitu pemberitahuan bahwa peserta Seleksi segera menyiapkan persentasi untuk ditunjukkan kepada rakyat Korea Selatan. Layaknya seorang Miss Korea dalam memberikan opininya dalam menyelamatkan dunia yang sudah seperempatnya hancur itu, peserta Seleksi akan diberikan misi yang hampir sama.

Kyungsoo hampir meremas isi surat pemberitahuan itu. Sekali lagi pihak kerajaan menyuruhnya untuk berpikir keras. Belum lagi tema yang diberikan oleh mereka, semuanya membuat Kyungsoo muak.

"Masa Depan Korea Selatan? Jangan bercanda!" umpat Kyungsoo. Itu artinya ia harus memikirkan atau lebih tepatnya berimajinasi bagaimana masa depan negaranya ini. Bukan hanya itu, ia diminta untuk memberikan opini agar membuat negaranya menjadi lebih baik, baik itu di mata internasional maupun rakyat negerinya sendiri.

Satu-satunya yang ide yang terlintas di otak Kyungsoo adalah hapuskan sistem perbedaan sosial yang ada di negara ini. Dengan begitu, negara ini bisa dengan adil membagi hasil kekayaannya, tidak hanya dinikmati oleh kalangan atas saja!

Tunggu, bukankah itu salah satu ide yang bagus? Pikir Kyungsoo. Tetapi, resiko membawa topik seperti itu terlalu sensitif di telinga negaranya.

Baiklah, mungkin D.O. Kyungsoo harus mencari ide yang lain. Tetapi apa? Haruskah ia meminta tolong kepada Jinki untuk mendapatkan inspirasi?

Tunggu, ia dan Jongin dalam kondisi yang tidak baik. Sebaiknya, hindari berpikir tentang lelaki itu kalau Kyungsoo tidak ingin sakit hati karenanya. Yah, sekalipun dadanya kembali sesak saking rindunya dirinya pada Jongin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Selection - Kaisoo Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang