-Enampuluhempat-

2.1K 252 42
                                    

[ENAMPULUHEMPAT]

***

VIOLA menatap kesal seorang perempuan yang kini tengah menatapnya bingung. Banyak sekali cobaan untuk Viola karena punya pacar cogan!! Ada aja yang ngedeketin! Kesel deh Viola!.

"Lo, siapa ya? "tanya Lena dengan alis sebelah yang terangkat.

Viola menggeram kesal. Ia mengepalkan tangannya. "Gue pacar Revan. Lo siapa? "tanya Viola tak suka. Sudah gondok ia dengan cewek cewek ganjen yang dengan beraninya mendekati Revan. Viola melirik kearah Revan yang kini diam saja. Itu membuat Viola bertambah kesal.

"Oh, kenalin gue Lena. Temen Revan waktu SD. "Lena tersenyum lebar, senyum menjengkelkan.

Viola berdecih pelan. "Cuma temen kan? Yaudah kalo gitu permisi! Kita mau pergi dulu! Ayo Van! "Viola menarik lengan Revan untuk pergi menjauh dari Lena yang tampak cengo.

Kini keduanya telah sampai didepan pintu salah satu tempat makan didalam mall ini. Dindingnya hanya dilapisi kaca..

"Kok kamu tadi diem aja sih?! "tanya Viola ngegas. Ia cukup kesal dengan Revan.

"Emangnya aku harus gimana? "Revan bertanya balik dengan ekspresi sok polos yang menurut Viola menjengkelkan. Minta di cakar!.

"Demi apa gue punya pacar nyebelin banget! Mukanya minta dicakar! Dikira gue bakalan tersepona apa?! "batin Viola melirik tajam Revan yang kini menatapnya dengan tatapan sok lugu.

"Apa? "tanya Revan dengan polosnya disaat Viola yang meliriknya tajam.

Viola menggeram kesal. Ia tanpa perasaan menginjak kaki sebelah kiri Revan dengan kencang, membuat cowok itu meringis kesakitan. Tanpa peduli, Viola berjalan meninggalkan Revan dengan kaki yang dihentak hentakan. Mulut cewek itu terus menyumpah serapahi Revan.

Revan menggaruk belakang kepalanya melihat kepergian Viola. Setelahnya cowok itu segera menyusul Viola, takutnya ntar malah ngambek. Susah bujuknya, harus pake makanan yang banyak!.

Hari ini Revan sungguh terlihat bodoh dihadapan Viola, jadi pengen nampol pake panci..

***

Pagi ini, Viola dibuat senang bukan main melihat Wulan, yang baru saja pulang dari Swis. Ia menyambut kepulangan Wulan dengan senyum lebar.

"Mama bawain hadiah buat kamu.. Bukan hadiah sih, sebenarnya Mama udah lama pengen ngasih ini ke kamu.. "Wulan kemudian menyodorkan kotak berwarna hitam berukuran sedang kehadapan Viola.

Viola menatap heran kotak hitam tersebut, ia langsung menerimanya dan langsung membukanya. Seketika Viola dibuat terkejut melihat kunci mobil dan jam Rolex.
"Mo-mobil? Mama ngasih aku mobil?! "pekik Viola. Wajah Viola terlihat amat bahagia dan senang.

Wulan mengangguk. "Mobilnya udah ada digarasi.. "

Viola memekik kesenangan. Ia berlari keluar rumah menuju garasi. Seketika Viola terdiam melihat mobil Lamborghini berwarna yellow yang terparkir sempurna didalam garasi rumah Viola. Mobil mewah dengan harga tinggi, sekitar 37 miliar.

"MAMA!! MAKASIHH BANGET!! "teriak Viola. Saking senangnya, ia bahkan memeluk mobil tersebut. Ia memang sudah lama ingin mempunyai mobil. Tapi untuk bilang ke Mama nya, Viola tak enak karena harga mobil itu mahal semua. Wulan harus kerja sendiri mencari uang diluar negri sana tanpa ditemani siapapun. Ya, paling hanya sekretaris pribadi Wulan..

REVIO - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang