-Tigapuluh-

2.8K 318 192
                                    

[TIGAPULUH]

***

REVAN mengusap pelipisnya yg dipenuhi keringat. Pertandingan kali ini cukup menguras energi. Tim basket SMA Cempaka yg diketui Juna cukup jago dalam bermain. Ya, walaupun belum tentu bisa menang melawan tim Revan.

Revan mengedarkan pandangannya. Mencari perempuan berpipi gembul yg tadi sempat ia lihat.

"Lo nyari siapa? Viola? "celetuk Andra. Revan hanya mengangguk singkat.

"Dia udah keluar sama Amanda and Salsa. "ucap Andra. Lagi, Revan menganggukkan kepalanya singkat. Ia kemudian berjalan cepat keruang ganti untuk berganti pakaian.

Sepuluh menit, Revan telah keluar dari ruang ganti dengan baju kaos hitam dan celana training panjang berwarna gray.

Revan melirik kearah keenam sahabatnya yg berdiri disampingnya dengan wajah songong. Kecuali Vino juga Reza. Kedua cowok itu hanya menampakkan wajah datar sedatar datarnya. Berbeda lagi dengan Andra, Dimas, Bara dan Aldi, mereka tampak songong saat ini. Mungkin karena tau ini adalah SMA Cempaka, dimana musuh mereka bersekolah disini. Iya, si Juna.

Revan dan keenam sahabatnya berjalan dikoridor SMA Cempaka. Murid murid perempuan SMA Cempaka terus memperhatikan mereka bertujuh dengan tatapan kagum.

Dimas menyisir rambutnya dengan tangan. Ia bersiul saat melihat segerombolan murid perempuan tengah menatap kearah mereka bertujuh. Genit sekali Dimas ini.

"Ck, sok ganteng lo monyed! "celetuk Aldi malas. Ia memutar bola matanya, ada ada saja Dimas ini. Dimana pun selalu berbuat ulah.

"Gw emang ganteng yak?! "elak Dimas menatap Aldi sengit. Membuat Aldi berdecak kesal.

"Btw, bu boss kemane? "tanya Dimas tiba tiba.

"Tuh. "tunjuk Bara ketiga perempuan yg tengah mengobrol dengan asiknya diarea lapangan SMA Cempaka.

Mereka bertujuh lalu berjalan mendekat. Viola, Amanda dan Salsa bahkan tidak menyadari jika Revan dan keenam sahabatnya berjalan mendekat kearah mereka. Terlalu asyik ngobrol sih..

" Eh bu bosss!! "

Viola, Amanda dan Salsa sontak berbalik badan. Ekspresi yg semula kaget berubah menjadi masam saat menyadari jika suara yg berteriak dan mengejutkan mereka bertiga tadi adalah Dimas. Si mulut mercon.

"Dimas ih! Ngagetin aja! "dengus Viola. Dimas hanya menampakkan cengiran lebarnya.

"Hehe, peace bu boss! "

"Da, pulang bareng gw ya? "tawar Bara tiba tiba. Amanda sontak menatap kearah Bara dengan dahi berkerut.

"Viola sama Salsa gimana? "tanya Amanda.

"Biar si ikan pari sama gw aja. "celetuk Aldi. Salsa langsung melototkan matanya kearah Aldi.

"Gak mau! Gw gak mau pulang ama ikan teri! "acuh Salsa.

"Ck, gw udah tawarin lo baik baik, lo malah nolak mentah mentah. "

"Baik baik?! Tadi lo bilang ikan pari itu apa?! Itu ngejek gw kan?! "

REVIO - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang