-Duapuluhsembilan-

2.7K 309 220
                                    

[DUAPULUHSEMBILAN]

***

HARI ini adalah hari dimana pertandingan basket SMA Angkasa melawan SMA Cempaka. Padahal pertandingan dimulai masih satu jam lagi tetapi keadaan lapangan sudah heboh dengan pekikkan kaum hawa saat melihat anggota tim basket SMA Angkasa dan SMA Cempaka.

Disalah satu kursi penonton, Viola, Amanda dan Salsa duduk diapit oleh murid perempuan SMA Cempaka. Memang, tempat duduknya dipersilahkan bebas. Mau bersebelahan pun tidak masalah. Asalkan jangan sampai membuat keributan. Bukan keributan karena berteriak, tetapi keributan karena murid SMA yg tim basket sekolahnya kalah tidak terima dan malah menyerang murid SMA tim basket yg menang.

"Mulai nya masih lama ya? "tanya Viola sembari melirik Revan yg tengah memainkan ponsel.

"Iya, masih sekitar satu jam lagi lah. "jawab Amanda.

"Lama banget, mending kita pergi ke kantin aja yuk. "ajak Viola.

"Emang lo tau kantin disini dimana? Ini kan kantin SMA Cempaka, bukan SMA Angkasa. "jawab Salsa. Sontak, Viola langsung terdiam. Benar juga, pertandingan basket kali ini kan bukan berada di SMA Angkasa, tetapi berada di SMA Cempaka.

"Emm, kita ke mini market depan SMA ini aja, Vio pengin beli cemilan sama minuman. "

Amanda mengangguk, kemudian berdiri. "Yaudah, yuk. Gw juga mau beli camilan selagi nunggu pertandingan dimulai. "

"Salsa ikut gak? "tanya Viola.

Salsa menggeleng. "Gw disini aja, jaga tempat duduk. "tolak Salsa. Viola menganggukkan kepalanya singkat.

"Mau nitip gak lo? "Salsa mengangguk. Cewek itu mengeluarkan selembar uang 50 ribu kehadapan Amanda.

"Samain aja kayak lo cemilannya. Minumannya pocari yak? "kata Salsa yg diangguki oleh Amanda.

Kemudian, Viola dan Amanda berjalan pergi keluar lapangan menuju mini market yg letaknya berada didepan sekolah Cempaka ini. Gerak gerik Viola, tidak luput dari tatapan mata elang milik Revan yg sedari tadi terus memperhatikan Viola.

"Mereka berdua mau kemana? "celetuk Dimas yg tadi juga melihat kepergian Viola dan Amanda. Revan mengedikkan bahunya singkat.

"Suruh satu anggota Galaxy, ikutin Viola sama Amanda. "ucap Revan tiba tiba. Bara yg peka pun langsung menyuruh salah satu anggota warrior Galaxy yg bermain ponsel duduk dibelakang Revan juga anggota inti Galaxy dan tim basket SMA Angkasa lainnya.

***

"Itu kok rame rame ya? Ada apa sih? "tunjuk Viola.

Amanda mengedikkan bahu singkat. "Gak tau Vi, udahlah biarin aja. Ayo, kasian kalo Salsa harus nunggu sendirian disana. "

Viola mengangguk setuju. Kemudian kembali melanjutkan perjalan menuju keluar area SMA Cempaka.

BRUK!

Viola reflek memekik. Tubuhnya jatuh tersungkur karena terdorong oleh beberapa perempuan yg diketahui dari SMA Cempaka menerobos untuk menuju mini market tanpa melihat kedepan. Dan sialnya, segerombolan perempuan yg tadi menabrak Viola hanya acuh dan melanjutkan jalannya.

Amanda buru buru membantu Viola. Ia juga tadi reflek memekik melihat Viola yg tersungkur dengan tidak elitnya. Untungnya tidak ada yg memperhatikan Viola sehingga tidak ada yg menertawakan cewek itu.

"Lo gak apa apa? Ada yg luka gak!? "tanya Amanda. Viola langsung menggeleng.

"Gapapa kok Da. Udah yuk! "

REVIO - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang