-Limapuluhtiga-

2.1K 292 196
                                    

[LIMAPULUHTIGA]

***

HARI ini, adalah hari dimana Andra akan dimakamkan. Mama Viola, orang tua Revan, juga Papa Dimas dan Mama Aldi ikut datang kepemakaman. Mereka turut berduka cita akan kepergian teman anak mereka.

Disini, yang paling bersedih akan meninggalkan Andra adalah Dimas dan juga Bara. Andra adalah teman mereka sewaktu bercanda. Walaupun Andra sering membuat Dimas kesal, Dimas tidak pernah menganggap serius ucapan atau Andra yang memukulnya. Ia biasa biasa saja. Dimas belum siap kehilangan Andra, begitu juga dengan teman temannya yang lain.

Dipemakaman Andra, tampak ramai akan warrior Galaxy. Kabar meninggal nya Andra telah tersebar luas dimanapun. Banyak fans fans Andra yang tidak rela, bahkan ada beberapa fans Andra yang menangis histeris sampai pingsan.

30 menit, Andra telah selesai dimakamkan. Dan kini, hanya tersisa anggota inti Galaxy juga Viola, Amanda dan Salsa.

"Lo tega Ndra ninggalin kita secepat ini! "Dimas memeluk kayu nisan Andra. Ia juga meremas tanah saking tidak relanya.

"Dim.. "panggil Bara. Dimas menoleh kearah Bara.

"Ikhlasin Andra. "gumam Bara pelan. Walaupun sejujurnya ia juga tidak ikhlas salah satu sahabatnya pergi seperti ini.

Dimas berdiri. "Mati lo Riri ditangan gue!!! "dan sedetik setelahnya, Dimas langsung pergi dari pemakaman dengan emosi dan dendam yang dari kemarin terus ia tahan. Ia tak peduli jika Riri itu perempuan. Ia hanya ingin membalaskan dendam nya kepada Riri! Hanya itu!. Setelahnya, baru ia bisa meng-ikhlaskan kepergian Andra.

"DIM!!!"Bara berteriak dan ingin mengejar Dimas, ia tak ingin sampai Dimas berurusan dengan polisi. Biarlah Riri yang akan menanggung semuanya karena ia yang telah membunuh seseorang.

Aldi menahan lengan Bara. "Biarin aja, dia mau redain emosinya. Kalo kita larang, Dimas bisa makin terpukul karena kepergian Andra. "jelas Aldi.

Bara menghela nafas kemudian mengangguk. Ia menatap kayu nisan yang bertuliskan nama Andra disana. Ia tak menyangka semuanya akan seperti ini.

"Maafin gue. "secara tiba tiba Viola menyahut.

Aldi menoleh. Ia menepuk pundak Viola lagi. "Udah gue bilang kan sama lo kemarin Vi? Lo jangan merasa bersalah, Andra nolongin lo ikhlas biar Revan gak kehilangan lo. Andra udah anggap lo sebagai adeknya sendiri, jadi stop merasa bersalah. Ini semua bukan salah lo, ini takdir Vi. "

"Tapi-"

"Viola. "suara berat Revan membuat Viola terdiam. Revan sudah mulai lelah melihat Viola yang sedari kemarin menangis dipelukannya karena merasa bersalah, padahal Aldi telah menceramahi Viola agar cewek itu tidak lagi merasa bersalah.

"Ayo, kita semua pulang. "kata Reza.

Mereka semua mengangguk sebagai jawaban. Mereka semua pergi keluar pemakaman. Kecuali 1 orang. Vino, cowok itu menatap nanar kayu nisan yang bertuliskan nama Andra.

Tangan Vino terkepal. "Gue bakalan bantu lo Dim untuk ngabisin Riri! Gak ada kata ampun walaupun dia cewek! Dia harus mati!!! "

***

Pagi ini, tepat pukul jam 9 pagi, bell istirahat SMA Angkasa berbunyi. Membuat murid murid yang tadi suntuk atau mengantuk karena pelajaran langsung tersenyum senang. Berbondong bondong murid murid keluar dari kelas menuju kantin untuk mengiri perut mereka yang kosong.

Dimeja pojok. Tampak Galaxy tengah makan makanan mereka sendiri. Tidak rusuh seperti biasa, mereka hanya diam sembari memakan makanannya. Tidak ada lagi canda tawa,tidak ada lagi candaan, tidak ada lagi adegan Dimas dan Andra yang adu mulut, tidak ada lagi ketika Aldi yang berusaha melerai pertengkaran Dimas dan Andra, tidak ada lagi ketika Andra yang selalu memancing emosi Dimas juga Bara. Itu semua telah hilang.

Reza menghela nafas. Sekarang ia tidak terbiasa akan diamnya Galaxy. Tidak seperti biasanya.

"Come on, jangan kayak gini. Kita harus ikhlas-in Andra karena ini udah takdir. Gak ada seorang pun yang bisa melawan takdir, termasuk kita. Kita gak bisa membuat Andra harus hidup walaupun takdirnya ia harus mati lebih dulu!. Andra pasti bakalan ikut sedih ngeliat kita yang kayak gini!. "cerca Reza.

"Apa kata Reza benar. Kita gak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan. Itu semua gak akan membuahkan hasil. Kita bangun kehidupan baru tanpa Andra!. Kita semua gak boleh buat Andra sedih disana ngeliat kita yang kayak sekarang!. "tutur Aldi menyetujui ucapan Reza. Ia juga cukup jengah melihat keadaan Galaxy yang seperti sekarang.

Revan tampak bangkit, tanpa berkata apa apa, ia pergi meninggalkan teman temannya.

Reza menghela nafas. "Semoga kalian semua paham, kita gak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan. " dan setelahnya, Reza juga bangkit dan meningalkan yang lainnya, disusuk Vino juga Aldi.

Kini hanya tersisa Bara dan Dimas yang masih berdiam diri. Bara menatap kearah Dimas, menepuk bahu cowok itu yang masih setia melamun sembari mengaduk ngaduk makanannya.

"Dim, kita bangun kehidupan baru tanpa Andra! Bener kata Aldi sama Reza, terlalu lama larut dalam kesedihan gak akan buat Andra hidup lagi. Ayo, kita susul yang lain. "

Dimas menghela nafas. Ia bangkit dan pergi bersama Bara keluar kantin. Gerak gerik Galaxy, tidak luput dari pandangan murid murid SMA Galaxy yang menatap mereka sedih. Kini, anggota inti Galaxy hanya tersisa 5.

***

Revan memijit pelipisnya. Kini ia berada dirooftop. Sebelumnya, ia juga sempat menyuruh Viola untuk datang ke rooftop menemaninya.

Tidak lama itu, pintu besi rooftop yang semula tertutup langsung terbuka. Revan menoleh, ternyata Viola yang baru saja memasuki rooftop.

Cewek itu berjalan mendekati Revan. Duduk disamping cowok itu yang tampak memejamkan matanya.

Beberapa menit kemudian, pintu rooftop kembali terbuka. 5 anggota inti Galaxy masuk dan berjalan mendekat kearah Viola dan Revan.

Revan membuka matanya. Ia duduk tegap menatap kelima sahabatnya bergantian, kemudian tatapannya terfokus pada Viola yang juga tengah menatapnya.

"Buat kehidupan baru tanpa Andra. Gue tau kalian gak rela kehilangan Andra. Tapi ini semua udah takdir. Ikhlasin Andra, biar dia tenang disana. Kalian gak bisa maksain takdir untuk Andra yang bisa terus ada disisi kalian semua. Manusia diciptakan, dan pasti akan kembali lagi ke sang pencipta. Ada waktunya kita juga bakalan seperti Andra. Itu semua sesuai takdir yang udah Tuhan ciptain untuk kita, walaupun tanpa Andra, kalian harus tetap bangkit! Galaxy itu cowok kuat! Cowok gentle! Jangan jadikan perginya seseorang bisa membuat kalian kayak sekarang, kalian bisa terpecah belah! --

Viola menjeda kalimatnya sesaat. Ia menghembuskan nafasnya kemudian melanjutkan kalimatnya.

-- Jangan keliatan lemah! Kalian gak mau kalo musuh kalian mandang kalian adalah cowok cengeng dan lemah?! Gak kan?! Gue tau kalian baru aja kehilangan sahabat kalian, tapi Come on! Ini udah takdir Andra yang udah dirancang sama Tuhan! Kita semua hanya bisa menerima tanpa bisa menolak! Sorry kalo kata kata gue bikin kalian kesal atau sakit hati, gua cuma gak mau Andra sedih disana gara gara ngeliat kalian yang kayak sekarang!, kepergian Andra itu contoh untuk kalian agar kalian bisa melindungi satu sama lain!. "tegas Viola sembari tersenyum tipis.

***

Tbc~

Ada yg masih gk rela untk kepergian Andra? Klo ada, spam komen disini dgn kata "Andra" kalo kalian masih gk rela atau kangen dengan candaan Andra 🙂

138 Vote and 130 Komen next!

REVIO - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang