Twenty Five

1.3K 177 19
                                    

Sebelum lanjut ke cerita, aku mau curhat dikit...

Astaga...! Aku nggak nyangka cerita ini bakal banyak yang minat😆

Terharu aku sama support kalian yang nyuruh aku buat lanjutin ceritanya...nggak nyesel aku lanjutin ini cerita, trimakasih banyak atas dukungannya, borahae untuk kalian semua~~!🤧💜

Aku senyum² sendiri baca komen² kalian. Ada yang greget, emosi, bapereu, dan masih banyak lagi. Kayanya ini cerita membuat kalian emosional tanpa sadar😂

Ikuti aja dulu alur ceritanya nanti juga tahu tapi sebenernya aku sendiri nggak tahu endingnya gimana, sad or happy ending? Masih tanda tanya nih hehe.

Oke, sekian dulu basa basi ini. Lanjut ke cerita~~!

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[160421]

Present...
.
.
.
.
.

🐯🐥🐰
.
.
.
.
.

Di dalam perusahaan Jeon's Soft Technology yang sangat besar itu hanya ruangan Jungkook yang masih terlihat terang benderang. Seokjin dan Namjoon yang berada di luar ruangan Jungkook sudah menyandarkan tangan dan wajahnya di atas meja karena terlalu letih. Tapi Jungkook masih saja bergulat dengan berkas-berkasnya.

Tak terasa waktu terus berlalu. Tiba-tiba terdengar nada pesan suara dari ponsel Jungkook. Pria itu tidak langsung memeriksa siapa pengirimnya dan tetap melanjutkan pekerjaannya. Tapi cahaya dari ponselnya terus berkedip karena isi pesan suara itu belum diperiksa. Cahaya itu malah membuat Jungkook tidak fokus. Akhirnya ia pun mendengarkan isi pesan suara tersebut.

"Ketika kau menghilang dulu kau hanya meninggalkan sebuah pesan suara padaku. Jadi aku juga ingin meninggalkan pesan suara untuk yang pertama dan terakhir kalinya"

Suara Jimin terdengar sayup-sayup dari ponsel itu. Suaranya masih tetap begitu merdu dan indah tapi juga terdengar begitu lemah. Mendengarnya hati Jungkook kembali merasa bagai tersayat belati.

"Besok pagi jam sepuluh datanglah ke jalan kecil tempat kita pertama kali bertemu. Jam sepuluh! Kalau kau setidaknya masih sedikit menghargai hubungan kita maka kau harus datang!"

Sambil mendengarkan pesan suara itu Jungkook menatap jam tangannya. Hari menjelang pagi. Jarum pendek telah menunjukkan angka enam. Ia kembali teringat akan ucapan Jimin padanya kemarin di pinggir sungai. Pria itu tertawa pahit karena tak bisa mengerti isi hatinya sendiri.

Jungkook berdiri, bersiap pulang ke rumah. Ia membangunkan Namjoon lalu berpesan agar lelaki itu menunda semua jadwal kerjanya hari ini. Sambil mengucek matanya Namjoon bertanya penasaran, "Apa kau ada acara lain yang sangat penting hari ini?"

Endless Love [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang