Epilogue

2.2K 176 15
                                    

A/N
Karena banyak yang minta epilogue dan spam aku, jadi aku buatin hari ini dan publishnya pun hari ini juga.

Oke, langsung baca aja ya

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[120621]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Enam bulan kemudian.

Jimin dan Jungkook berdiri berdampingan di depan dua buah pusara. Jimin melirik ke samping, dimana suami nya berada. Ya, Jimin dan Jungkook sudah resmi menjadi pasangan suami istri enam bulan lalu. Tepat setelah acara pernikahan mereka selesai, mereka harus menerima kabar pahit. Dimana Jungkook harus kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki di dunia ini.

Ayahnya –Jeon Yunho– telah pergi meninggalkan Jungkook untuk selamanya. Tepat saat Jimin dan Jungkook yang berkunjung ke panti jompo untuk memberitahu kabar tentang pernikahan mereka, di saat itulah seluruh pekerja panti menunduk dalam pada mereka berdua, Jungkook yang bingung langsung bertanya pada kepala panti dan betapa terkejutnya ia saat kepala panti mengatakan kalau ayah Jungkook telah tiada karena terpeleset di kamar mandi. Sontak hal itu membuat Jungkook sangat terpukul. Di sinilah cinta mereka di uji.

Jimin dengan sabar merawat Jungkook yang masih tidak ingin menerima kenyataan pahit itu. Bahkan disaat acara pemakaman ayahnya Jungkook bertekad tak ingin datang, ia tak sanggup saat melihat bagaimana ayahnya yang dikebumikan. Tapi, dengan segala upaya yang Jimin kerahkan akhirnya Jungkook mau hadir di acara pemakaman ayahnya.

Semenjak ayahnya tiada, Jungkook menjadi pribadi yang lebih dingin lagi. Ia tak akan pernah tersenyum dan bersikap hangat kepada siapapun kecuali Jimin. Setelah menikah mereka memutuskan untuk tinggal di daerah gangnam. Jungkook tak ingin tinggal di rumah masa kecilnya karena itu akan mengingatkan dirinya pada kenangan tentang ayahnya. Rumah itu masih milik Jungkook, ia tak ingin menjualnya karena di rumah itulah satu-satunya kenangan yang ia miliki bersama mendiang sang ayah. Seminggu sekali, maid akan membersihkan rumah itu.

"Eomma appa, bagaimana kabar kalian? Aku datang bersama istriku lagi. Aku sangat merindukan kalian. Kalian pasti sudah berbahagia disana bukan? Aku juga sudah berbahagia disini, bersama istriku, Jimin. Eomma appa, sebentar lagi kalian akan menjadi halmeoni dan harabeoji. Kalian pasti sangat bahagia bukan? Aku juga sangat bahagia, aku tak sabar melihat malaikat kecil yang di berikan Tuhan padaku dan Jimin. Eomma appa, beristirahatlah dengan tenang disana aku akan selalu mendoakan kalian disini" Jungkook tersenyum sambil mengelus dua pusara itu bergantian. Jungkook memilih untuk memakamkan mendiang ayahnya tepat di samping makam ibunya.
(Halmeoni artinya nenek dan Harabeoji artinya kakek)

Jimin yang sedari tadi ikut berjongkok di samping suami nya sudah meneteskan air mata. Jungkook menoleh ke arah samping dan terkejut melihat wajah Jimin yang sudah basah akan air mata.

"Astaga, sayang. Kenapa menangis, hm? Ada yang sakit? Apa baby Jeon nakal?" tanya Jungkook khawatir sambil menghapus air mata Jimin lembut. Saat ini Jimin tengah mengandung buah cinta mereka.

Endless Love [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang