Five

1.7K 224 9
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[290121]

Present...
.
.
.
.
.

🐯🐥🐰
.
.
.
.
.

Sarang baru saja pulang sekolah. Baru saja ingin masuk ke rumah, ia melihat sebuah mobil yang mencurigakan di depan rumahnya. Ia mendekati mobil itu sembunyi-sembunyi dan lagi-lagi ia melihat paman yang ada di lukisan Jimin, di dalam mobil itu!

Kali ini Sarang sudah lebih pintar. Ia tertawa licik lalu mencubit pipi tembamnya dengan kuat dan memaksa dirinya meneteskan air mata.

"Huhu....hiks....eomma....hiks......huhuhu....!" dengan sengaja gadis kecil itu mendekati mobil sambil menangis. Wajah Sarang yang lucu terlihat memerah. Sambil menangis ia mengusap kedua matanya. Berpura-pura seperti baru saja melihat Jungkook, ia menangis dengan lebih kencang.

"Samchon.....aku tersesat! Bisa bantu aku cari eomma?"

Sarang menangis begitu sedih sehingga membuat pria itu tidak dapat menolaknya.

"Adik kecil, kau tinggal dimana? Ayo, samchon antar pulang?" Jungkook bertanya pada Sarang.

"Ti-tidak usah....hiks....kau.....pi-pinjamkan aku ponselmu saja.....hiks....aku mau me-menghubungi eomma...." Sarang menangis sampai dadanya terasa sesak.

"Baiklah tapi jangan menangis lagi ya" Jungkook segera mengeluarkan ponselnya lalu memberikannya kepada Sarang.

Pria itu melihat Sarang dengan begitu sigapnya menekan beberapa nomor. Tak lama kemudian, peanggilan telefon pun tersambung.

"Eomma, aku tersesat....."

"Eomma? Sarang kau salah menelfon ya?" yang mengangkat telfon adalah Jimin dan pemuda mungil itu jarang ditelfon oleh Sarang apalagi sampai dipanggil ibu.

Baru saja Jimin akan menyodorkan ponsel itu kepada ibu Sarang, gadis kecil itu kembali berkata, "Eomma, aku di depan taman bunga yang kecil. Aku lupa nelok ke kanan atau ke kiri...? Ah, baik. Aku tahu sekarang! Sampai jumpa, eomma!"

Sarang menutup telfon dan mengembalikan ponselnya ke Jungkook. Walaupun ia sangat ingin menyuruh paman itu untuk tetap disini tapi kemungkinan paman itu hanya akan mengiranya sedang bercanda.

"Kamsahamnida, samchon!" kata Sarang dengan sangat sopan kepada Jungkook, sementara di wajahnya masih tersisa jejak air mata.
(Kamsahamnida artinya terima kasih dalam bentuk formal, biasanya digunakan pada orang yang tidak dikenal atau terlalu akrab)

"Benarkah tidak perlu kuantar sampai ke rumahmu?" Jungkook sedikit tidak tega membiarkan gadis kecil itu sendirian.

"Tidak perlu, rumahku di sekitar sini. Terima kasih" Sarang bergegas pergi.

Jungkook agak heran melihat Sarang yang langsung berlari pergi meninggalkannya. Ia pun membuka ponselnya dan melihat nomor yang dihubungi oleh gadis kecil itu tadi. Tak disangka, nomor yang dihubungi oleh gadis kecil itu tidaklah asing baginya.

"Bukankah ini nomor telfon Jimin...?"

🐥

"Jimin oppa, kalau tidak percaya telfon saja ke nomor yang tadi! Aku tidak bohong kok! Tadi itu benar-benar samchon yang ada di lukisan itu! Aku seriussss!" kali ini Sarang benar-benar menangis tersedu-sedu. Ia berguling-guling di lantai saking kesalnya dan tidak mau bangun.

Endless Love [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang