Two

2.2K 258 6
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[260121]

Present...
.
.
.
.
.

🐯🐥🐰
.
.
.
.
.

Sarang melangkah masuk ke dalam rumah dengan begitu gembira. Ia ingin segera keluar rumah untuk membantu kakak sepupunya, Jimin menangkap paman yang ada di dalam lukisan yang sering dilihatnya.

"Kali ini aku pasti tak salah lagi! Samchon tadi pasti suami Jimin oppa! Kali ini pasti tidak akan ada orang yang berani bilang kalau aku berbohong!"

Sayangnya, dengan pandangan yang menusuk tajam pada Sarang yang sedang membuka pintu untuk keluar dari rumah, sang ibu memanggilnya dengan tegas, "Sarang, kau belum menyelesaikan tugas sekolahmu malah sudah mau pergi bermain?"

"Ada suaminya Jimin oppa! Samchon itu sudah muncul! Aku ingin memanggil Jimin oppa untuk menemuinya!" Sarang menjelaskan dengan penuh semangat. Gadis kecil itu takut kalau ia terlambat bergerak, maka paman tersebut sudah menghilang lagi.
(Oppa artinya kakak laki-laki yang digunakan oleh adik perempuan untuk memanggil kakak laki-lakinya, bisa juga dipakai untuk memanggil kekasih laki-laki)

"Eomma, jangan bertanya-tanya dulu! Nanti suami Jimin oppa keburu kabur lagi!"

"Jangan berbohong lagi. Masuk ke kamarmu sekarang dan selesaikan tugas sekolahmu. Kalau sudah selesai semua baru boleh keluar dari kamar" Hyekyo menanggap Sarang hanya ingin mencari alasan untuk bisa bermain di luar rumah. Perempuan itu langsung menarik kerah baju Sarang dan menyeretnya masuk ke kamar.

Sarang meronta-ronta seperti seekor cacing kepanasan, berusaha untuk melepaskan diri dari ibunya. Dalam hati, Sarang merasa menyesal dan berpikir.

"Maafkan aku oppa, eomma bagaikan iblis yang menyeramkan. Dia membuat samchon menghilang lagi..."

🐥

Di meeting room hotel, semua perwakilan perusahaan sponsor sudah hadir. Terdengar suara-suara obrolan pelan. Beberapa orang penasaran mengapa laporan hasil kerja belum juga bisa dipresentasikan sampai sekarang. Semakin lama mereka semakin gelisah dan gusar karena harus menunggu.

Seokjin berjalan dengan penuh kegelisahan. Lelaki itu bertanya pada Namjoon dengan nada mendesak, "Apa Jungkook belum juga bisa dihubungi sampai sekarang?"

Namjoon menatap ponsel yang sedang dipegangnya, berharap dengan kekuatan tatapannya itu maka Jungkook akan langsung menghubunginya. Tanpa daya ia berkata, "Aku sama sekali tidak bisa menghubungi Jungkook. Ponselnya tidak aktif. Aku juga tidak tahu tadi dia menuju kemana..."

"Astaga, bagaimana ini....rapat akan dimulai dalam waktu satu menit lagi!" detak jantung Seokjin terasa mau berhenti. Rapat antar perusahaan kali ini tidak boleh gagal, karena ini adalah rapat penting yang diadakan oleh kantornya untuk memperkenalkan produk-produk terbaru tahun ini. Ini harus berhasil!

Sepertinya kekuatan tatapan mata Namjoon benar-benar berhasil. Ponsel Namjoon tiba-tiba berbunyi. Lelaki itu langsung mengangkatnya.

"Astaga! Kook, kau ini ada dimana sekarang? Pertemuannya sudah mau dimulai..."

Jungkook kemudian memberikan beberapa arahan kepada bawahannya itu membuat hari Namjoon yang semula gelisah tidak karuan itupun menjadi tenang kembali.

Lelaki itu mengakhiri pembicaraannya dengan sang atasan. Seulas senyum terlihat di wajahnya.

"Baik, aku sudah mengerti. Kau segeralah kemari" kemudian lelaki itu menepuk pundak Seokjin dengan wajah yang sangat tenang.

"Hei, apa yang dikatakan Jungkook?" Seokjin masih belum paham situasinya. Lelaki itu berjalan mengikuti Namjoon.

"Kau lihat saja, rapat hari ini pasti sukses besar!" Namjoon berkata dengan begitu yakinnya.

Lelaki itu segera membagikan sebuah smartphone yang sudah dipersiapkan sebelumnya kepada seluruh perwakilan perusahaan sponsor di ruangan itu. Semua orang menjadi penasaran. Mereka menatap smartphone masing-masing dengan wajah kebingungan, merasa aneh dengan tindakan yang dilakukan Namjoon itu.

Tiba-tiba, terdengar suara Jungkook dari setiap smartphone yang dibagikan oleh Namjoon.

"Ligne Rouge"

Jungkook baru saja turun dari mobil dengan smartphone di tangannya. Di layar smartphone yang dipegang Jungkook, terlihat garis-garis merah yang ternyata tersambung ke semua smartphone yang ada di meeting room tersebut. Sembari berjalan, pria itu mempresentasikan produk perusahaannya.

"Ligne Rouge dalam bahasa Perancis yang artinya garis merah memiliki makna bahwa kita semua terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, silahkan Anda semua menebak, seberapa jauhkah jarak antara saya dengan Anda sekarang?"

Semua perwakilan perusahaan sponsor yang hadir melihat dengan begitu takjub pada layar smartphone yang mereka pegang. Garis merah pada layar smartphone tersebut terus menerus berpendar, turut menampilkan bulatan berisi angka di dalamnya yang terus menunjukkan pengurangan jarak, meter demi meter.

"Ini adalah sistem yang sedang kami kembangkan di Jepang. Sistem ini dapat menyimpan data dan memantau posisi setiap orang yang memakai aplikasi yang sama, jadi kita bisa mengetahui posisi orang lain. Bayangkan, dengan begitu kita semua bisa melihat dengan mata kepala sendiri seberapa jauh jarak antara kita dengan jodoh kita"

"I'm here"

Begitu angka di layar ponsel menunjukkan angka nol, Jungkook masuk dari pintu meeting room tersebut. Kemunculan dirinya yang begitu unik langsung saja membuat para perwakilan perusahaan sponsor berdecak kagum. Mereka terus berkomentar ataupun berdiskusi.

"Apa kabar Anda semua? Terima kasih atas kehadiran Anda pada rapat hari ini. Saya adalah Jeon Jungkook, pemilik dari perusahaan Jeon's Soft Technology. Seperti yang baru saja Anda lihat, jarak saya dengan Anda semua sangatlah dekat" kata Jungkook sembari mengangkat smartphone yang sedang dipegangnya itu untuk membuktikan apa yang baru saja diucapkannya.

Pria tampan itu berjalan dengan begitu percaya diri di hadapan seluruh perwakilan perusahaan sponsor sambil melontarkan ucapan yang begitu meyakinkan.

"Sebenarnya ini baru sebagian kecil dari teknologi yang sedang dikembangkan oleh perusahaan kami. Sekarang, izinkan saya untuk mempresentasikan produk terbaru kami kepada Anda semua. Sistem red line yang sedang kami kembangkan menerapkan sistem yang sama dengan sistem yang dipakai oleh hmm...bisa dikatakan dewa jodoh. Sekarang, Anda tidak perlu lagi berdoa untuk memohon pasangan hidup. Anda hanya perlu mengambil smartphone Anda maka dewa jodoh akan mengabulkan permohonan Anda"

Namjoon dan Seokjin melihat atasannya yang sedang melakukan presentasi dengan begitu semangat dan sangat meyakinkan. Mereka pun akhirnya lega. Kegundahan yang mereka rasakan sebelumnya pun hilang. Seluruh perwakilan perusahaan sponsor yang hadir terlihat sangat tertarik dan penasaran dengan presentasi Jungkook. Hal itu membuat Namjoon dan Seokjin pun semakin bersemangat.

"Jungkook memang sangat hebat. Keren sekali..." gumam Namjoon, sekali lagi terpesona oleh kemampuan Jungkook.




Continue...?

Endless Love [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang