Thirty Six

1.4K 182 6
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[030421]

Present...
.
.
.
.
.

🐥🐰
.
.
.
.
.

“Lima tahun ini apa kau menjalani hidupmu dengan baik?” Chanyeol duduk bersebelahan dengan Jungkook di pinggiran sungai tempat Jimin sering melukis. Di kejauhan Jungkook melihat sebuah keluarga yang sedang piknik dengan bahagia. Mendadak ia iri dengan keluarga itu.

“Berkat Anda kehidupanku sudah mulai sulit sejak usiaku lima tahun” Jungkook menjawab dengan dingin.

Jungkook sangat ingin menghajar Chanyeol hingga mampus tapi apa gunanya? Memukulinya tak bisa membuat ibunya hidup kembali, tak bisa membuat ayahnya berada di sisinya lagi. Dan pria di sampingnya ini…….ayah Jimin…..

“Jimin juga begitu menderita selama lima tahun ini. Maafkan aku……aku tahu semua ini karena kesalahanku….”

Chanyeol menundukkan kepala tak berani menatap Jungkook secara langsung. Wajah Chanyeol begitu lesu dan suram, memperlihatkan dengan jelas bahwa hatinya sudah sedih dan sangat ingin putra manisnya kembali lagi ke rumah.

“Hari ini aku mengajakmu bertemu untuk memohon maaf padamu atas semua kesalahan yang sudah kuperbuat…..”

Kedua mata bulat Jungkook berkilat penuh amarah. Ia ingin mendengar pengakuan Chanyeol tentang apa saja yang telah dilakukan pria paruh baya itu hingga akhirnya memohon maaf padanya. Tapi tak peduli apapun yang akan dikatakannya nanti Jungkook sudah memutuskan untuk tak akan pernah memaafkan Chanyeol selamanya. Sampai mati pun ia tak akan memaafkannya!

“Ayahmu…..masih hidup. Aku membawanya……ke panti jompo. Ayahmu…..masih hidup dengan sehat dan sangat baik sampai saat ini…..” Chanyeol berkata dengan pelan.

“Apa kau bilang?!” Jungkook tak bisa mempercayai pendengarannya sendiri. Ia sama sekali tak menyangka kalau Chanyeol akan mengatakan hal yang sepertinya tak mungkin terjadi itu. Berita mengejutkan itu membuat kedua mata bulat Jungkook terbelalak.

“Dia bilang appa masih hidup? Appa….masih hidup?”

BUGH!

BUGH!

BUGH!

“KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA INI?! KENAPA?!!”

Jungkook begitu sedih dan juga marah. Ia berteriak histeris lalu menghajar Chanyeol. Ia tak peduli lagi kalau pria yang dihajarnya itu adalah ayah Jimin.

“Saat aku tahu kalau kau anak dari orang yang kutabrak mati aku takut kalau kau akan menyakiti Jimin! Semua ini memang kesalahanku karena aku yang menabrak mati ibumu. Tapi aku tak bisa membiarkan Jimin mengetahui semua ini! Aku tak bisa membiarkanmu menceritakan kepada Jimin semua kesalahan yang sudah kuperbuat! Karena……jika begitu maka hidupku akan hancur berantakan……aku tak akan memiliki kehidupan lagi! Dan Jimin…..juga akan merasakan penderitaan hidup yang menyakitkan jika ia tahu tentang ini semua! Aku tak akan membiarkan itu terjadi. Aku tahu kau akan pergi meninggalkan Jimin jika ayahmu meninggal……karena kau adalah anak yang berbakti. Aku tahu kalau kau pasti tak bisa hidup dengan Jimin jika ayahmu meninggal….”

Jadi pada hari pernikahan Jungkook dan Jimin, Chanyeol telah menyusun rencana untuk membawa pergi ayah Jungkook. Chanyeol membawanya ke panti jompo terbesar di Seoul lalu sengaja mengatur kebohongan itu. Ia mengatur rencana untuk membuat seakan akan ayah Jungkook meninggal karena kecelakaan dan berhasil membuat Jungkook menutup erat semua perasaannya.

“Asalkan kau meninggalkan Jimin maka semua ini tak akan pernah terungkap. Jimin pun akan kembali menjalani hidup dengan tenang. Tapi akhirnya aku menyadari, aku salah langkah…..”

Wajah Chanyeol sudah babak belur. Ia meringis kesakitan akibat pukulan Jungkook. Tapi tangannya tak bisa ia ulurkan untuk memegangi wajahnya yang sakit karena rasa sakit di dalam hatinya berpuluh puluh kali lipat lebi memilukan, lebih perih dibandingkan rasa sakit pada wajahnya saat ini.

“Jimin menjalani hidupnya dengan penuh penderitaan. Ia sudah seperti mayat hidup, seperti raga tanpa jiwa. Meski wajahnya tersenyum tapi senyumnya itu adalah senyum palsu yang dipaksakan. Jadi aku kehilangan putra tercintaku dan juga menyebabkan ia menjalani kehidupan yang begitu pahit. Semua karena diriku! AKU YANG SEHARUSNYA MENANGGUNG SEMUA KESALAHANKU SENDIRI!” Chanyeol berteriak sambil meneteskan air mata.

Jungkook memalingkan wajahnya tak ingin melihat wajah Chanyeol yang begitu menyedihkan.

“Tolong maafkan aku……jangan buat Jimin menderita lagi…..kau boleh membenci diriku, memakiku, memukulku, atau membunuhku tapi tidak dengan Jimin.......malaikat itu tidak salah apa-apa” Chanyeol memohon di depan Jungkook.

Hati Jungkook sangat kacau. Ia sangat ingin bergegas pergi memastikan apa ayahnya memang masih hidup. Tapi menyuruhnya untuk langsung memaafkan Chanyeol adalah hal yang paling mustahil baginya.

Tapi sebenarnya Jungkook pun sadar bahwa ia tak bisa membenci Chanyeol. Jungkook lalu menanyakan nama panti jompo tempat ayahnya sekarang berada.

Kedua mata bulat Jungkook basah oleh air mata. Sekali lagi ia memandangi sebuah keluarga bahagia yang berada di sekitar sungai itu. Mendapatkan kabar tentang ayah yang masih hidup Jungkook merasa bagai berada di dalam mimpi……










To be continue.....

Endless Love [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang