Thirty

1.3K 175 7
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[230421]

Present...
.
.
.
.
.

🐯🐥🐰
.
.
.
.
.

"Sesuatu yang ingin kau lakukan itu adalah......merajut?" Taehyung tertawa terbahak-bahak sambil mengopres pipi gadis itu.

"Iya! Saat hatiku sedang senang atau sedih aku akan merajut. Ini hal yang sudah diketahui oleh publik" kata Jieun yang merasa wajar-wajar saja untuk merajut.

"Tapi wartawan tidak boleh melihat gayaku yang merajut ini. Nanti manajerku bisa menangis darah!"

Melihat Jieun yang begitu serius merajut dengan raut wajah begitu puas seperti telah lupa dengan wajahnya yang masih bengkak serta gaya menggemaskan Jieun yang menjulurkan lidah seusai mengatakan hal itu membuat hati Taehyung terasa aneh.

"Kau yang seperti ini tidak mirip dengan aktris ternama" Taehyung tidak bisa menahan tawa. Pria itu nyaris memperlakukan Jieun layaknya seorang adik perempuan kecilnya. Cara bicaranya jadi tidak seperti dengan orang asing.

"Kalau begitu bagaimana seharusnya sikap aktris ternama? Membungkuk erat tubuh seperti gadis pingitan dengan memakai baju serba tertutup lalu memakai kacamata hitam dan bergaya angkuh?" Jieun mengedipkan mata indahnya sembari balik bertanya pada Taehyung.

Taehyung tak menjawab pertanyaannya. Pria itu kembali memikirkan kejadian yang dialami gadis itu tadi. Ia mengerutkan keningnya lalu bertanya dengan hati-hati, "Apa eomma mu selalu begitu padamu? Sebenarnya kau bisa-"

"Andwae!" Jieun memotong ucapan Taehyung.
(Andwae artinya jangan atau tidak)

"Kau tahu kan kalau aku ini aktris? Jadi aku tidak bisa melakukannya!"

Jieun tidak menjelaskan dengan pasti maksud ucapannya itu tapi Taehyung sangat paham. Gadis itu tidak bisa mengumbar kejelekan keluarganya sendiri. Orang awam saja tidak akan melakukannya apalagi dirinya yang seorang selebritas. Melihat Jieun merajut dengan begitu riang layaknya seorang gadis kecil Taehyung merasa kasihan padanya.

"Jieun pasti sudah lama hidup dalam bayang-bayang kekerasan ibunya tapi dia tak pernah berani dan juga tak pernah bisa mengatakannya pada orang lain"

"Jangan lupa kompres wajahmu lagi di rumah ya. Walau sekarang sudah tidak terlihat bengkak lagi tapi tetap harus dikompres sebentar agar besok wajahmu tidak terlihat seperti bakpao!" Taehyung melihat Jieun yang agak tenang setelah merajut lalu mengantarnya ke lokasi pengambilan gambar sambil berpesan padanya.

"Baiklah! Kau cerewet sekali ajeossi!" Jieun tertawa sambil mencibir Taehyung. Dokter ini adalah penyelamatnya yang kedua setelah Jungkook tapi lebih cerewet.
(Ajeossi artinya sama dengan 'samchon' yaitu paman tapi kata samchon biasanya digunakan untuk seorang laki-laki yang tidak dikenal atau tidak akrab)

"Ajeossi?" Taehyung memelototi Jieun sembari menunjuk ke arah dirinya sendiri.

"Hei nona, aku ini seharusnya lebih muda dua tahun darimu!"

"Apa? Kalau begitu kau harus memanggilku noona!" Jieun mendelik ke arah Taehyung tapi mendadak ia terdiam.

Karena dinding di ruang kerja Taehyung terbuat dari kaca jadi apapun akan terlihat termasuk Jungkook yang sedang menggendong seorang pemuda mungil.

"Kenapa Jungkook menggendong seseorang kesini?"

Jieun yang tidak dapat mengendalikan dirinya langsung berlari ke arah Jungkook. Taehyung yang melihat pria itu pun ikut berlari di belakang Jieun.

Jungkook yang tidak menyangka akan bertemu dengan Jieun disana sedikit pusing dengan kondisi ini.

"Apalagi sekarang...."

Ia sedang menggendong Jimin, Jieun berlari ke arahnya dengan penuh amarah lalu Taehyung yang menyebalkan itu juga mengikuti di belakang Jieun. Dan entah sedang bersembunyi dimana para wartawan saat ini.

"Haih! Siapa yang akan datang menolongku?"

"Jungkookie, kenapa kau menggendong pria ini? Apa dia tidak punya kaki untuk berjalan sendiri?" Jieun begitu emosi melihatnya. Jungkook tidak pernah sekali pun menggendongnya seperti itu. Gadis itu hanya berhasil mencuri-curi kecupan Jungkook sebanyak dua kali. Itu pun hanya dibalas Jungkook dengan mengelus kepalanya tidak pernah sampai menggendongnya.

"Kau melupakan calon istrimu sampai lima tahun lamanya dan sekarang baru ingat untuk menggendongnya, saat dia akhirnya terluka?" Taehyung yang berdiri di belakang Jieun berbicara sambil tersenyum sinis pada Jungkook. Wajah Taehyung tanpa ekspresi. Ia ingin tahu bagaimana Jungkook menjelaskan semua ini.

Belum sempat Jungkook menjelaskan apapun Jieun sudah memekik duluan, "Calon istri?! jungkook, apa maksudnya? Kenapa aku tidak mengerti sama sekali?" mendengar perkataan dari dokter yang telah menolongnya itu rasanya Jieun ingin segera melarikan diri dari kenyataan. Ia tak ingin Jungkook nya memiliki calon istri selain dirinya. Bagi Jieun, Jungkook adalah orang yang akan menikahinya suatu saat nanti!

"Tae, kakiku sakit sekali. Kalian jangan ribut lagi....." Jimin ingin meredakan situasi tersebut. Di satu sisi Jimin ingin melepaskan diri dari Jungkook di sisi lain pemuda mungil itu memasang tampang memelas untuk meminta pertolongan dari Taehyung.

"Lalu kenapa tidak cepat-cepat mengikutiku?" Taehyung pun tidak memperpanjang masalah lagi. Ia membelalakkan mata pada orang-orang yang berdiri di belakangnya lalu melangkah cepat menuju ruangannya.

Sepanjang jalan Jungkook hanya diam sambil tetap menggendong Jimin dengan erat. Pria itu lalu membaringkan Jimin di ranjang yang ada di ruang kerja Taehyung. Lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun ia langsung berbalik pergi meninggalkan mereka. Jungkook sama sekali tak menjawab rentetan pertanyaan dari Jieun yang mengikutinya dari belakang.

"Jungkook, siapa pria tadi? Kau tidak memiliki calon istri kan? Semua itu hanya karangan dokter tadi kan?"

Jungkook merasa harus segera meninggalkan tempat itu. Ia takut tidak akan bisa melepaskan Jimin lagi. Aroma vanilla yang menguar dari tubuhnya, wangi rambutnya, tangan lembut yang melingkar di lehernya, suhu tubuhnya.......Jungkook tidak pernah melupakan itu semua. Seluruh kenangan itu berkecambuk dalam pikirannya. Semuanya tetap saja bisa membuat jantungnya berdetak begitu kencang sampai sulit bernafas.







To Be Continue.....

Endless Love [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang