7. Mori's Plan

1.8K 169 70
                                    

Hari ini Chuuya sudah kembali bekerja setelah dua hari cuti. Hal itu membuat tugas Chuuya semakin bertambah dan mengharuskan Chuuya lembur.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11.50 dan 10 menit lagi masuk jam makan siang. Sejak jam masuk kantor tadi, Chuuya sudah bertempur dengan tugas-tugasnya dan hanya istirahat karena dirinya ke toilet, kemudian setelah itu dia kembali mengerjakan tugasnya.

"Haa... sebentar lagi jam makan siang, aku akan istirahat sebentar sambil menunggu jam makan siang", Chuuya melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, kemudian meregangkan ototnya yang sejak tadi bekerja keras bersamanya.

Cklek

"Yahooo sweetie", seorang pria tinggi brunette baru saja masuk ke ruangan Chuuya tanpa mengetuk pintu.

Siapa dia? tentu saja sang kekasih tercinta Chuuya. Dazai.

Chuuya menoleh ke sumber suara dengan tatapan tajam, "Oi Dazai! Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku ingin makan siang di cafe denganmu", tutur Dazai sambil berjalan menghampiri Chuuya.

"Kau kan bisa mengirim pesan padaku atau menelpon, jadi kau tidak perlu repot-repot ke sini"

"Aku sudah melakukannya berkali-kali, tapi tidak ada respon darimu. Lagi pula, untuk ke sini, itu tidak merepotkan", jelas Dazai.

PAK

"Eh?! Ada apa Chibi? Kau melupakan sesuatu?", Dazai terkejut melihat Chuuya yang tiba-tiba menepuk dahinya sendiri.

"Mode silent di handphoneku aktif", Chuuya meraih handphonenya.

Di layar handphone Chuuya, tertera 19 panggilan tak terjawab dan 29 pesan masuk.

"Aku mengaktifkannya karena aku ingin fokus mengerjakan tugasku agar cepat selesai tanpa gangguan dari handphoneku", jelas Chuuya yang kembali mengnonaktifkan mode silent di handphonenya.

"Hooo.. daijōbu.. daijōbu", Dazai mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya.

•••

--At MOON Cafe--

Pria bermanik ungu duduk sendiri di pojok belakang sambil menikmati makan siangnya. Dia adalah Fyodor. Mungkin karena bosan, Fyodor mengedarkan pandangannya ke segala penjuru cafe. Matanya membulat lebar ketika menangkap objek yang menurutnya indah, tapi detik berikutnya tatapannya menjadi tajam setelah melihat sosok berdampingan dengan objek indahnya.

Genggaman tangannya pada sumpit menjadi erat dan sedikit bergetar. Ia menahan amarah, meskipun wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Fyodor's POV.

Dazai?! dan.. si pendek brengsek. Baru kali ini aku melihat Dazai ke cafe ini. Sejujurnya aku senang karena bertemu Dazai meskipun kami tak saling berbicara ataupun bertatapan, tapi satu sisi aku kesal karena Dazai bersama dengan si pendek brengsek itu.

Sudah sejak lama aku jatuh cinta dengan Dazai dan berjuang untuk mendapat hati Dazai. Tapi, Dazai tak pernah sedikitpun membalas perasaanku, memang sakit, tapi aku tak akan menyerah.

Flashback On.

"Dazai, sejujurnya aku sudah lama jatuh cinta padamu. Aku ing-"

"Maaf, hatiku hanya milik dia. Chuuya Nakahara", Dazai dengan aura dinginnya pergi begitu saja meninggalkan Fyodor sendirian yang masih tak bergeming.

Flashback Off.

Tidak, Dazai hanyalah milikku. Bukan milik si pendek itu. Aku akan mendapatkan Dazai dan menyingkirkan si pendek itu. Lihat saja nanti. Persetan dengan kesepakatanku dengan Mori-san.

[✓] LoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang