Elise memeriksa keadaan Chuuya, seorang perawat sibuk mencatat perkembangan keadaan Chuuya dari penjelasan Elise. Sedangkan perawat satunya sibuk menata sarapan dan obat untuk Chuuya.
"Chuuya-san, kau masih harus dirawat di sini. Aku juga sediakan obat pereda nyeri, minum sesuai petunjuk pemakaian. Selain itu, selama masa pemulihan kau harus makan makanan yang berprotein, makanan dengan kandungan antioksidan tinggi, hindari merokok dan minuman beralkohol"
Penjelasan Elise membuat Chuuya terpaku, tapi tidak dengan Dazai yang sudah mengetahui hal itu. Kemudian Chuuya teringat hal yang belum terjawab oleh Dazai. Hal itu ia tanyakan pada Elise.
"Elise-sensei, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk aku sembuh?"
"Sudah ku bilang, kau akan sem-"
BLETAK
"Aak- ssshh.."
"Padahal kau yang memukulku, tapi justru kau yang kesakitan", Dazai mengusap-usap area kepalanya yang tadi terkena pukulan Chuuya.
Dazai juga merasa sedikit sakit di kepalanya terkena pukulan Chuuya. Tapi, justru Chuuya yang memekik dan meringis karena kakinya terkena goncangan tubuhnya akibat memukul Dazai.
Elise yang melihat mereka berdua, merespon dengan senyum dan gelengan kepala sebelum menjawab pertanyaan Chuuya yang tadi.
"Waktu pemulihanmu sekitar 4 sampai 6 bulan. Itu jika kau patuh, Chuuya-san. Jika tidak, akan membutuhkan waktu 1 tahun atau bahkan bisa lebih. Tapi, pada minggu ke-2 pasca operasi kau boleh berjalan menggunakan tongkat penyangga. Pada bulan ke-4 atau ke-5, kalau sudah memungkinkan kau boleh berjalan tanpa tongkat penyangga. Tapi, kau juga tidak boleh memaksakan diri"
Dazai mengangguk mengerti, kemudian Elise kembali melanjutkan penjelasannya.
"Untuk membantu proses pemulihan, aku sarankan untuk Fisioterapi. Itu untuk melatih kembali otot-otot dan membantu untuk menggerakkan kembali dan berfungsi normal. Juga, kau harus rajin kontrol, agar aku bisa mengevaluasi proses penyembuhan tulangmu, baik melalui rontgen maupun keluhanmu"
Chuuya terdiam, wajahnya tampak jelas sedang memikirkan sesuatu yang hanya diketahui dirinya. Sedangkan Elise keluar bersama perawat setelah Dazai berterima kasih padanya.
Di sela-sela keheningan yang menyelimuti Dazai dan Chuuya, tiba-tiba handphone Chuuya berdering panjang. Ada panggilan masuk.
"Kau makanlah sarapanmu, biar aku yang menjawab teleponnya", Dazai mengambil handphone Chuuya yang ada di atas laci samping ranjang Chuuya.
Dilihatnya nama penelepon yang tertera di layar handphone Chuuya sebelum menjawab telepon.
Boss Mori
Saat menjawab telepon, Dazai tidak berbicara lebih dulu. Mendengarkan apa yang diucapkan Mori.
•••
"Chuuya-kun, jika kau sudah sampai kantor. Langsung saja ke ruanganku, temani aku sebentar seperti biasa"
Mori diam, menunggu respon dari Chuuya. Namun tak kunjung ada respon.
"Chuuya-kun?"
Setelah mendengar respon, Mori terpaku. Kemudian baru kembali berbicara.
"Dazai-kun? Di mana Chuuya-kun?"
"Di rumah sakit. Aku tak bisa jelaskan lebih lanjut sekarang. Jika kau ingin tahu, kau bisa langsung datang ke sini. Nanti akan aku kirimkan lokasinya lewat pesan"
Lagi, Mori terpaku dengan respon yang ia dapatkan dari lawan bicaranya di telepon. Ia diam sejenak, wajahnya tampak bingung. Tapi kemudian dia menjawab.
"Baiklah", Mori memutuskan panggilan. Meletakkan handphonenya di atas meja kemudian berjalan ke arah jendela di ruang kerjanya.
Matanya menatap kendaraan dan orang-orang yang berlalu-lalang di bawah. Sama seperti di dalam pikirannya, ada Chuuya yang berlalu-lalang di sana. Ia bingung dan juga khawatir tentang apa yang terjadi pada Chuuya.
Ting!
Mori mengambil kembali handphonenya dari meja, kemudian membaca pesan masuk. Dari Dazai. Yang berisi nama rumah sakit juga kamar rawat Chuuya. Setelah membacanya, Mori tidak membalas. Ia langsung menyambar kunci mobil kemudian keluar dari ruang kerjanya.
BRUK
Begitu keluar dari ruangannya, Mori menabrak seorang wanita dan wanita itu terjatuh.
"Kōyō-kun, gomen aku harus cepat"
Mori mengulurkan tangannya untuk membantu Kōyō bangun, kemudian langsung pergi. Kōyō mengejar Mori, ingin tahu alasan Mori yang tergesa-gesa itu.
"Mori-san, ada apa?"
"Chuuya"
Mendengar jawaban Mori yang menyebutkan nama 'Chuuya', dan melihat Mori yang begitu tergesa-gesa membuat Kōyō khawatir. Iapun memutuskan untuk mengikuti Mori.
"Mori-san, aku ikut. Matte"
•••
Kali ini Kunikida pergi bersama Atsushi. Mereka berdua akan menemui seseorang yang sesuai dengan permintaan Dazai. Karena sebelumnya Kunikida mendapat pesan dari Dazai, bahwa Dazai membutuhkan orang yang ahli mensabotase atau hal apapun yang bersangkutan dengan jaringan komputer. Bisa dikatakan, secara tidak langsung, yang dicari adalah seorang Hacker.
Atsushi sudah mengetahui apa yang terjadi, karena saat di kantor Kunikida sudah menjelaskannya. Saat ini, mereka berdua sudah sampai di depan rumah seseorang. Dia adalah teman Kunikida sejak kecil.
Kunikida yang sudah sangat paham betul seperti apa dan bagaimana teman kecilnya itu, ia langsung membuka pintu rumah temannya, Atsushipun mengekor.
Saat sudah masuk, mereka berdua berjalan menuju kamar si pemilik rumah. Pintu kamar dibuka, terlihat dari belakang kepala seorang pria yang di mana ada Futon yang membungkus tubuhnya. Pria itu sedang berkutat pada monitor komputernya, juga jarinya menari-nari dengan lincah di atas keyboard.
"Oi Katai, kau masih belum berubah juga ya"
Pria yang merupakan teman kecil Kunikida itu bernama Katai.
Katai menghentikan kegiatannya, kemudian menoleh sambil keluar dari Futonnya.
"Yo Kunikida!", sapa Katai yang kemudian menoleh orang yang berada di samping belakang Kunikida.
"Haa.. Katai-san, aku bawahannya Kunikida-san. Atsushi. Atsushi Nakajima".
Katai membalas dengan senyuman sambil mengangguk. Kemudian, Kunikidan dan juga Atsushi langsung menyampaikan maksud kedatangan mereka.
•••
Derapan kaki dari dua orang memenuhi lorong rumah sakit yang sepi. Kecemasan menyelimuti keduanya.
Peluh yang mengalir dari pelipis sudah tak dipedulikan lagi oleh keduanya. Prioritas mereka berdua sama --ke kamar rawat di mana Chuuya berada, bersama Dazai pastinya.
"CHUUYA!"
Seru keduanya begitu masuk ke dalam ruang rawat Chuuya.
Dazai menoleh dan Chuuya yang ingin menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, berhenti seketika sebelum menoleh.
•
•
•
•
•~To be Continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Loyalty
RomanceKesetiaan bukan tentang siapa yang paling lama bersama, tapi tentang diri yang mengerti hatinya milik siapa. Hal itu akan dibuktikan di hubungan Dazai dan Chuuya. ••• Bungō Stray Dogs © Kafka Asagiri Cover and story © Mozza666 ••• 🎖️ #1 double blac...