Dazai sedari tadi berkali-kali melihat ke bawah luar jendela kantor detektif, mencari orang yang biasanya sudah berdiri di samping mobil kesayangannya.
Rasa gelisah mulai merasuki Dazai. Salah satu dari temannya yang menyadari kegelisahan Dazai langsung bertanya.
"Dazai-san, apa Chuuya-san pulang telat lagi?", Kyōka bertanya seraya menghampiri Dazai dan ikut melihat ke tempat biasa Chuuya menunggu Dazai di bawah.
"Tidak. Jika Chuuya pulang telat, sudah sejak tadi aku pulang sendiri naik taxi atau berjalan kaki", Dazai menggeleng.
"Buang pikiran negatifmu, bodoh! Mungkin saja Chuuya sedang mampir sebentar ke suatu tempat, atau mungkin ada urusan pekerjaan dan tidak sempat mengabarimu", celetuk Kunikida yang sibuk merapikan meja kerjanya, bersiap untuk pulang.
Dazai hanya diam, dia terus memperhatikan jalanan. Terus mencari mobil kekasihnya yang ia pikir akan segera sampai.
Tiba-tiba handphonenya berdering panjang, tanda sebuah panggilan masuk.
Tanpa melihat nama si penelpon, Dazai langsung menerima panggilannya.
"Chibi, kau pulang telat?"
"Higuchi? gomen, ku pikir kau Chuuya, karna sejak ta-"
Kunikida dan Kyōka yang memang belum pulang juga, menoleh ke Dazai karena Dazai menggantung ucapannya. Mereka berdua saling melempar pandangan satu sama lain, kemudian kembali memperhatikan Dazai yang masih terpaku dengan handphone di telinganya.
Tanpa melanjutkan ucapannya, Dazai memutuskan panggilan lalu segera keluar dari kantor dengan langkah tergesa-gesa.
"Sepertinya terjadi sesuatu yang buruk", Kunikida memecah keheningan antara dirinya dan Kyōka.
"Sebaiknya kita ikuti saja dia, Kunikida-san", saran Kyōka langsung dibalas anggukan oleh Kunikida.
•••
Dazai dengan langkah tergesa-gesa menyusuri lorong rumah sakit.
Langkahnya semakin cepat ketika melihat wanita bersurai kuning sedang berdiri membelakanginya yang tak begitu jauh dari pandangannya.
"Higuchi!", merasa namanya dipanggil, wanita itu menoleh.
"Kau bisa langsung melihatnya di dalam, aku akan tunggu di sini".
"Arigatō, Higuchi", Higuchi membalas dengan anggukan.
Setelah Dazai masuk, tak lama kemudian datanglah seorang pria bersama seorang gadis yang menghampiri Higuchi.
"Kyōka-chan? dan kau.. temannya Dazai-san kan?"
"Mn.. aku datang bersama Kunikida-san. Sebenarnya kami mengikuti Dazai-san karena saat di kantor tadi, Dazai-san keluar dengan tergesa-gesa", jelas Kyōka.
"Dan aku merasa ada hal buruk terjadi, juga Kyōka-chan menyarankan untuk mengikuti Dazai", sambung Kunikida.
Higuchi mengangguk, "Dazai-san ada di dalam. Jika kalian berdua ingin melihatnya, sebaiknya nanti saja".
Kunikida dan Kyōka mengangguk.
Sedangkan Dazai yang berada di dalam, duduk di samping ranjang pasien sambil menggenggam tangan orang yang berada di atas ranjang yang masih sadarkan diri.
"Chuuya", panggil Dazai pada seseorang yang sedang ia genggam tangannya.
Karena Chuuya yang tak sadarkan diri, Dazai tak mendapat respon apapun. Diperhatikannya Chuuya lekat-lekat oleh Dazai dengan pikiran yang berisi pertanyaan siapa pelaku dari apa yang Chuuya alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Loyalty
RomanceKesetiaan bukan tentang siapa yang paling lama bersama, tapi tentang diri yang mengerti hatinya milik siapa. Hal itu akan dibuktikan di hubungan Dazai dan Chuuya. ••• Bungō Stray Dogs © Kafka Asagiri Cover and story © Mozza666 ••• 🎖️ #1 double blac...