Kuy vote hihi^^
.
.
.
.
.Yujin membuka perlahan matanya kala tangan lembut sang ibu mengusap surainya.
"Pindah ke sofa, nak? Nanti badanmu sakit."
Yujin melirik jam, waktu masih menunjukkan pukul delapan malam, sepertinya Yujin ketiduran saat sedang memijat lengan ibunya.
Gadis itu berdiri dari duduknya, berniat membasuh muka untuk menghilangkan kantuk dan berjalan sebentar menikmati udara segar sebelum jam sembilan malam.
"Ibu aku akan keluar sebentar mencari udara segar. Ibu tidurlah lagi."
Sang ibu mengangguk, agaknya mengerti mungkin anaknya merasa bosan selama dua hari ini menemaninya di rumah sakit, padahal harusnya wanita itu sudah boleh pulang sore ini, tapi mengingat tekanan darahnya yang kembali menurun, ibunya jadi belum diperbolehkan pulang.
Gadis itu keluar dari gedung rumah sakit, melangkahkan kakinya ke mana saja, hanya ingin berjalan-jalan sebentar, menghirup udara segar, walau masih harus dibentengi oleh masker.
Angin malam membuat helaian rambutnya melayang, hingga pilihan yang dibuat adalah menguncir rambutnya, merasa risih karena rambutnya terus berterbangan menutupi mata.
Gadis dengan hoodie ungun muda membenarkan kacamatanya, memastikan apakah penglihatannya tidak salah menangkap sosok tak asing yang terduduk di bangku sebrang jalan.
Tak takut atau sampai berpikir itu orang jahat atau bahkan makhluk asing, Yujin mendekatkan langkahnya tanpa ragu.
"Kang Minhee?"
Merasa namanya dipanggil, seseorang yang tengah duduk menoleh pada gadis yang baru saja menduduki dirinya di sampingnya.
"Yujin? Ngapain di sini?"
"Nyari angin. Lo sendiri lagi ngapain?"
"Bernapas."
Yujin menghembuskan napas kasar, "bukan itu anjir maksud pertanyaan gua!"
Minhee memperhatikan wajah Yujin sejenak, "baru bangun tidur?"
"Kok tau? Muka bantalnya keliatan banget, ya?"
"Tuh, beleknya masih ada."
Yujin melotot kaget, segera berbalik duduk membelakangi Minhee, lalu mengucek matanya.
Kang Minhee terkekeh di balik maskernya, merasa gemas dan tidak habis pikir dalam satu waktu.
Yujin berdehem kala urusan pembersihan selesai, "bukannya orang tua lo baru pulang lagi setelah perjalanan bisnis?"
Minhee lantas mengangguk, "tapi udah pergi lagi, ayah harus segera terbang ke Manila karena pemajuan jadwal tiba-tiba, kita bahkan sampai membatalkan makan malam keluarga yang padahal sangat langka."
"Ibumu?" Yujin bertanya hati-hati.
"Sudah istitahat, mamah kayaknya capek setelah penerbangan."
Yujin diam sebentar, otaknya sedikit berpikir cara untuk menghibur sang sahabat.
"Makan malem sama gue aja, yuk? Gue juga belum makan malem, gimana? Tapi, bayar sendiri-sendiri, ya?" Yujin tidak enak sebenarnya, rautnya menunjukkan penyesalan, "sumpah gue lagi gak ada uang, karena beberapa hari ini gue izin kerja."
Minhee lantas tertawa geli, menggusak rambut gadis itu, membuat kuncirannya berantakkan. "Gue yang bayar."
"Ih?! Jangan!" Kalo biasanya Yujin akan dengan senang hati, kali ini dia akan dengan jelas menolak, tentu saja tidak enak menggambil kesempatan di suasana Minhee yang memang sedang tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Online Love. [END]
Fanfiction"Kita gak pernah ketemu langsung aja aku sayang." Kepo gak? Lanjut baca, kuy? Kuy..kuy..kuy..kuy..🎉. Jangan lupa vote and coment-! Terimakasih^^ Started : 11-12-2020 End : 20-03-2021