2~Salah paham

130 23 0
                                    

Beri vote ya teman-teman^^
.
.
.
.
.

"Buat video tentang materi yang sudah kita bahas hari ini dan posting di sosial media dengan hastag kelas kalian masing-masing, saya tunggu sampai malam ini."

Zoom ditutup setelah pernyataan mutlak dari sang guru. Terlihat sekali wajah murid yang murung dan mengeluh dari camera, bahkan ada yang menggerutu, tapi tidak terdengar karena dia mute.

Yujin masih dengan seragam sekolah, menyiapkan ponselnya di depan wajah, bersiap untuk membuat video seperti apa yang disuruh oleh sang guru.

Kalian bisa berpikir Yujin anak yang ambisius– yah, terkadang. Memang pada dasarnya mengerjakan tugas harus tepat waktu, bukan?

Walau sebenarnya malas pun, mau bagaimana lagi? Tugas yang harus di kerjakan akan semakin bertambah banyak nanti.

Ingat ya tidak boleh menumpuk tugas!

***

Percaya atau tidak, Yujin menghabiskan waktu satu jam lebih untuk membuat satu video berdurasi kurang dari satu menit.

Masalahnya ganggunya sangat banyak sekali, belum lagi daerah lingkungannya yang ramai, baru beberapa saat suara kendaraan membuatnya harus mengulang lagi.

Juga, dia harus membantu ibunya ke kamar mandi atau menyiapkan makan. Oh, Yujin tidak akan menggerutu apapun soal ibunya, gadis itu sangat tulus.

Lee Yujin menghempaskan tubuhnya ke kasur. Sungguh sangat lelah, ini padahal hanya tugas video pendek. Apalagi dia masih harus mengedit video sebelum mempostingnya.

Setelah selesai mengedit yang tidak menghabiskan waktu banyak, gadis itu membuka sosial medianya. Menulis caption dan tidak lupa juga hastagnya.

Sudah dipastikan video telah di post, Lee Yujin menghela napas panjang, gadis itu memejamkan matanya, berniat untuk tidur sebentar saja.

***

Sore sudah berganti malam. Waktu terasa cepat sekali berlalu. Bulan nampak bersinar di tengah gelapnya malam. Sorot terang benderang bulan dapat terlihat dari jendela kamar Yujin yang belum ditutup sejak siang tadi.

Seorang gadis yang masih setia dengan seragam sekolahnya masih terlelap dalam tidurnya. Bergerak rusuh, merasa udara dingin menyapanya, karena jendela belum ditutup.

Lee Yujin terbangun dari tidurnya, gadis itu membulatkan netra hitamnya kala mendapati hari sudah malam, terlihat dari jendela. Lantas dia melirik pada jam dinding.

"Hah, jam delapan?!" Dia memekik terkejut.

Gadis itu beranjak dari kasurnya. Membuka pintu kamarnya yang terkunci. Hal yang pertama dia tuju adalah kamar ibunya.

Wanita paruh baya yang sedang terduduk di kasurnya menatap terkejut sang anak yang sedari tadi dia cari, datang tiba-tiba ke kamarnya.

"Kau dari mana saja, nak?" Nada wanita itu khawatir, terdengar lemah.

"Maaf bu, aku ketiduran."

"Lelah sekali, ya? Istirahat saja, ibu sudah makan dan minum obat dengan baik."

"Syukurlah.. Apa ada yang perlu Yujin bantu?"

Online Love. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang