[DIBUKUKAN] [TERSEDIA DALAM BENTUK PDF]
[NOMIN - JAEYONG - MARKHYUCK]
Kenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat duniaku sendiri hancur berkeping keping?
⚠️ BXB / NOGENDER
⚠️ M-PREG
⚠️ BAKU
⚠️ MATURE
⚠️ KINGDOM LIFE
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi.. Apakah kapal anak anak itu akan tiba hari ini? "
Seorang remaja berpakaian dominan warna hitam itu menatap lurus ke arah luar jendela istana, "Diamlah, Kau menggangguku"
Jeno berucap dengan nada merengek "Ayolah Mark, aku tau kau juga menantikan kapal itu kan? ku dengar temanmu itu juga mengikuti upacara tahun ini''
Mark tidak menjawab.
"Bisa kau kenalkan aku dengan temanmu? sepertinya dia orang yang hebat karena bisa berteman denganmu. Apakah lebih hebat dariku? ugh aku tidak yakin"
Mark membalikkan badannya menatap Jeno yang masih tersenyum jahil setelah mengoceh panjang lebar, "tahu apa kau tentang temanku? sudahlah! jangan dibiasakan untuk mencampuri urusan orang. kau dan aku bukan orang yang cocok untuk mengobrol" Ucap Mark tajam lalu pergi meninggalkan Jeno yang perlahan kehilangan senyumnya.
Selalu seperti ini. padahal dirinya hanya mencoba dekat dengan kakak nya sendiri. tapi Mark selalu memandangnya seperti orang asing.
Jeno memandangi tubuh Mark yang perlahan hilang di lorong istana. menyisakan dirinya sendirian diatas balkon yang tinggi tanpa siapapun yang bisa ia ajak bicara.
Menjadi anggota kerajaan tidak selamanya menyenangkan. seorang putra kerajaan tidak memiliki teman dari kalangan orang biasa karena tidak ada yang berani. sedangkan Jeno hanya memiliki Mark. dan Mark tidak pernah berperan sebagai teman untuknya. jadi selama ini Jeno selalu sendiri.
"Aku ingin memiliki teman" Gumamnya lirih.
**
Pagi pagi sekali, Jeno berlari dengan semangat di sepanjang istana. Setelah melakukan beberapa formalitas kerajaan di pagi hari yang memuakkan, akhirnya ia bisa keluar untuk bersenang senang.
Kapal anak anak dari kerjaan lain sudah tiba kemarin sore, dan itu berarti mereka sedang berada dipenginapan sekarang. Mengingat Jeno memiliki pelatihan pedang rutin yang tidak bisa ditinggalakan, membuat dirinya tidak bisa secara langsung menyambut anak anak baru itu.
Setelah berlarian di halaman istana selama beberapa menit, akhirnya Jeno bisa bebas dari penjagaan pengawal yang selalu mengikutinya kemanapun. Remaja itu melangkahkan kakinya ke sebuah pintu kecil dibalik semak semak yang lebat.
Tidak ada yang mengetahui perihal jalan pintas ini kecuali dirinya sendiri dan saudaranya——Jung Mark.
Pintu ini sangat kecil untuk ukurannya. Perjalanan menuju keluar kastil memerlukan waktu sekitar 5 menit dengan merangkak.
Jalan kecil itu mengarah ke sungai besar yang sangat sepi. Begitu sepi dan jauh dari pedesaan. Tidak ada yang menarik memang, tapi tempat ini selalu menjadi pelarian favorite Jeno ketika dia suntuk dengan berbagai urusan kerajaan yang membuat kepala nya pusing.