[DIBUKUKAN] [TERSEDIA DALAM BENTUK PDF]
[NOMIN - JAEYONG - MARKHYUCK]
Kenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat duniaku sendiri hancur berkeping keping?
⚠️ BXB / NOGENDER
⚠️ M-PREG
⚠️ BAKU
⚠️ MATURE
⚠️ KINGDOM LIFE
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ke-10 Qishan
Setiap upacara Qishan hanya diberi waktu libur sebanyak 3 hari. Pertama di hari ke-10 lalu hari ke-20 dan terakhir saat satu hari mereka akan pulang.
Hari libur ini biasanya dimanfaatkan para anak anak untuk berjalan jalan di sekililing wilayah kerajaan baik ke kota atau ke beberapa tempat menarik lainnya. Tapi pastinya mereka tidak bisa berjalan jalan keluar dari daerah.
Utopia dulunya adalah negara yang sangat ketat. Sekeliling wilayahnya dibentangi dinding yang tinggi. Orang orang yang masuk tidak bisa keluar sembarangan jika tidak ada keperluan penting.
Namun entah bagaimana ceritanya akhir akhir ini perlindungan itu kian melemah. Para penjaga hanya berpatroli di bagian depan dan samping. Sedangkan bagian belakang tidak ada penjagaan berarti.
Alasannya sederhana, karena bagian belakang Utopia berbatasan langsung dengan kawasan Moors. Jadi tidak ada juga yang mau pergi kesana.
Kecuali mungkin Jung Jeno dan Na Jaemin yang saat ini sedang memanjat dinding sambil diiringi perdebatan ringan. Jeno terlalu berisik untuk Jaemin yang lebih suka ketenangan.
Jalan yang biasanya dilalui Jeno untuk menyusup sekarang sedang dijaga oleh ratusan penjaga karena sempat rusak akibat pertarungan Jeno dan Mark beberapa waktu yang lalu.
Pagar pembatas memang tidak terlalu tinggi dan pagar itu sudah mereka lewati. Sekarang giliran memanjat pagar wilayah Moors yang cukup tinggi dan runcing.
Jeno mendarat di tanah terlebih dahulu, remaja tampan itu menjulurkan tangan untuk membantu Jaemin mendarat. Namun tangan itu sama sekali tidak dihiraukan, Jaemin sudah lebih dulu meloncat dari atas dan mendarat dengan sempurna.
"Aku tidak bersentuhan dengan orang lain" ucapnya ketus.
Jeno menarik tangannya canggung. Tapi sedetik kemudian wajah nya ceria kembali seperti biasa seakan tidak terjadi apa apa.
Jeno berujar sambil membersihkan sedikit pakaian nya yang kotor, "Jadi, kemana tujuan pertama kita? Apa kau mau mampir ke kota dulu? Disana ada kue kering yang sangat enak. Kau harus coba"
Jaemin berjalan mendahului dengan wajah datar "Langsung saja"
Raut wajah Jeno seketika berubah sedikit kecewa. Tapi tidak apa apa, mereka akan ke kota membosankan itu dulu sebentar lalu setelahnya baru berkeliling di kota lain.
Jeno kembali berjalan beriringan dengan Jaemin untuk menunjukan arah. Sepanjang jalan yang mereka lalui hanya ada hutan dan pepohonan lebat yang rindang. Terlihat tidak ada bedanya dengan ABO Empire. Padahal Na Jaemin sudah berekspektasi lebih dari ini.
Jeno dan Jaemin berjalan dengan tenang sampai disebuah persimpangan, mereka berhenti sejenak. Di depan mereka ada 3 jalan bercabang yang mengarah ke tiga tujuan berbeda.