[16] Lord

40.5K 7.3K 3.2K
                                    

Di Jalan setapak yang remang remang itu, Na Jaemin berujar dengan nada pelan, "Pengepungan tempat persembunyian Moors akan diadakan besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Jalan setapak yang remang remang itu, Na Jaemin berujar dengan nada pelan, "Pengepungan tempat persembunyian Moors akan diadakan besok."

Jeno melebarkan matanya. Besok adalah waktu yang terlalu tiba tiba. Mereka bahkan baru membicarakan itu kemarin pagi. Tidak ada pelatihan berarti sama sekali dan mereka langsung disuruh mengepung tempat persembunyian Moors tanpa persiapan?

Padahal Johnny mengatakan pengepungan itu akan diadakan saat perang terjadi. Tapi kenapa langsung dimajukan secara tiba tiba? Semakin lama rencana ini semakin terasa mencurigakan.

Jaemin berseru lagi, "Aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi tidak ada cara menolak. Johnny mendatangiku secara langsung dan mengatakan, pengepungan lebih awal akan menguntungkan jadi tidak perlu ada perang yang terjadi. Walaupun nanti ternyata benar ini hanya jebakan, kita ikuti saja permainan mereka"

Jeno meninggikan suaranya, "Apa maksudmu? Anak anak ini berjumlah hampir 100 orang. Walaupun kita menang dalam jumlah, kita tetap kalah dalam kekuatan. Aku tidak ingin ada korban jiwa saat memimpin pasukan pengepungan"

Jaemin menoleh, "Dengarkan aku, masih belum pasti apakah ini perintah dari Ayahmu sendiri atau bukan. Yang kita curigai rencana ini sama sekali bukan bagian dari penyerangan. Tapi kita dijebak. Dan untuk mengetahui siapa yang menjebak dan apa tujuannya, bukankah kita harus masuk ke dalam perangkap terlebih dahulu?"

Jeno menarik nafas dalam, "Baiklah, aku akan memikirkan rencana untuk besok"

Mereka kembali berjalan dengan tenang tanpa obrolan berarti lagi setelah itu.

Di persimpangan, Jeno berseru dengan sumringah. "Ngomong-omong lihatlah, bukankah bulannya terlihat cantik malam ini?"

Jaemin mengikuti arah pandangan Jeno yang menunjukan bulan purnama yang terlihat biasa saja.

Tanpa menunggu jawaban apa apa, Jeno sudah terlebih dahulu berbelok ke persimpangan. Mereka berdua berpisah disini.

Jaemin menuju penginapannya, sedangkan Jeno menuju istana.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KINGDOM - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang