[DIBUKUKAN] [TERSEDIA DALAM BENTUK PDF]
[NOMIN - JAEYONG - MARKHYUCK]
Kenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat duniaku sendiri hancur berkeping keping?
⚠️ BXB / NOGENDER
⚠️ M-PREG
⚠️ BAKU
⚠️ MATURE
⚠️ KINGDOM LIFE
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Wong Lucas dan Jung Jeno menunggangi kuda masing masing ke kawasan utama yang terletak beberapa mil dari Utopia. Lapangan besar itu kini sudah diisi oleh ribuan orang.
10.000 pasukan dari Makhluk ABO dan 5.000 pasukan Manusia.
Jumlah itu belum lengkap karena saat ini Troll dan para mayat hidup belum terlihat. Mereka sudah pasti akan menggunakan makhluk itu sebagai tentara. Dan pasukan lain juga masih dalam perjalanan kesini menggunakan jalur laut.
5.000 manusia ini hanya sebagai alat untuk membuat pasukan ABO sedikit kelelahan. Mereka sudah mengetahui rencana dan jumlah ini dari surat kemarin.
Jung Jeno turun dari kudanya dengan membawa Zindan ditangan kanan. Jeno berjalan ke barisan depan untuk memberi arahan.
Dari barisan terdepan itu Jeno berteriak kepada seluruh pasukannya, "Aku pernah membicarakan tentang strategi perang terakhir yang paling ampuh adalah melarikan diri..."
"....Tapi itu semua kukatakan karena aku merasa memiliki kesempatan menang di hari esok. Dan pertarungan kita hari ini, tidak ada kesempatan kedua, Tidak ada hari lain, dan tidak ada cara lain"
Jeno melanjutkan, "Pilihan kita hanya dua. Menang hari ini atau tidak sama sekali!"
Seluruh prajurit dibawah pimpinan nya mengangkat pedang mereka masing masing dan berteriak. Tidak akan ada yang mundur, tidak akan ada yang kabur. Semua akan berjuang sampai mati.
Jeno berbalik kepada pasukan manusia yang berbaris di sebrang mereka dengan jarak yang cukup jauh. Jeno meneriaki dengan nada membentak, "Katakan pada Rajamu, jangan berlindung dibalik benteng manusia!"
"Jika memang Rajamu itu merasa memiliki kedudukan yang tinggi, kenapa malah bersembunyi dibelakang orang orang yang lemah?"
Alpha itu menarik sudut bibirnya, "Pemimpin kalian itu..."
Jeno menjeda ucapannya dan berjalan beberapa langkah untuk lebih dekat dengan mereka. Zindan mengeluarkan cahaya hijaunya yang meninggi diudara. Jeno melanjutkan ucapannya, "PENGECUT!
Para Manusia itu bergerak maju untuk menyerang lebih dulu. Jeno dengan mudah melumpuhkan puluhan dari mereka hanya dengan sekali tebasan Zindan. Cahaya Hijau mendominasi pertarungan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.