[28] Masalah

41.4K 7.4K 3.4K
                                        

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**

Hari ke-25 Qishan

Perwakilan Kerajaan Feng beserta penyusun strategi dari Nacific sedang berkumpul di Utopia untuk membahas rencana peperangan. Jung Jeno sedang berada di istana atas panggilan Ratu untuk memastikan pertunangan.

Semakin lama permasalahan ini jadi semakin rumit. Jeno masih tetap pada pendirian pertama untuk tidak menikahi Lee Haechan seberapa keraspun dia dipaksa. Ditambah Jung Mark dan Na Jaemin juga masih menentang pertunangan dengan tegas. Keempat Tuan Muda tidak ada yang menerima rencana itu.

Walaupun terkadang perjodohan kerajaan itu tidak bisa ditentang dengan mudah, tetapi untuk kasus ini kedua pasangan memiliki alasan kuat untuk menentang. Mereka tidak semata-mata menolak hanya karena perasaan.

Tujuan Jaemin saat ini adalah hutan di ujung Utopia. Dia hanya ingin menenangkan pikiran sekaligus berlatih panahan di pinggir sungai. Hubungannya dengan Jeno walaupun tidak ada status yang pasti tetap saja terkesan rumit.

Jaemin menyusuri sungai yang tenang itu sambil memegang busur panahnya. Semuanya begitu sunyi dan damai.

Sampai tiba tiba ada sebuah suara ribut yang berasal dari jarak beberapa meter darinya. Jaemin mengerutkan kening dan berjalan mendekat ke asal suara. Makin lama suara itu semakin ribut, seperti sedang terjadi sebuah pertarungan. Suara gesekan pedang dan teriakan kesakitan mulai terdengar.

Jaemin mulai berlari dari daerah samping. Mengendap-ngendap untuk mengintip. Dibalik semak semak, Jaemin dapat melihat sebuah pertarungan yang melibatkan Putra Pertama Lee dan beberapa mayat hidup.

Putra Pertama Lee atau Lee Taemin didampingi oleh beberapa prajurit dari kerajaan Feng. Ada pengawal dan beberapa orang lain. Tetapi mereka kalah dalam jumlah. Mayat hidup atau zombie itu jumlah nya 2 kali lipat lebih banyak.

Jaemin berlari kesamping untuk mencari tempat yang lebih tinggi. Dia berniat membantu dengan memanah beberapa mayat.

Saat anak panah pertama dilepaskan, mayat yang menjadi target itu justru langsung menunduk dalam waktu singkat. Gerakan yang sangat cepat terkesan sengaja. Dan akhirnya anak panah itu justru mengenai seorang prajurit dihadapannya. Prajurit itu terbatuk darah karena anak panah yang menusuk di daerah yang fatal.

Jaemin melebarkan matanya. Ini pertama kalinya dia mengeluarkan anak panah yang tidak mengenai target dan malah mengenai orang yang salah.

Beberapa prajurit lain sontak menoleh kearah Jaemin secara bersamaan. Seseorang berteriak, "Kenapa kau membunuhnya?!"

Jaemin melompat dari tempatnya dan menghampiri mereka semua dengan wajah bersalah, dia membungkuk dan meminta maaf. "Maaf aku tidak sengaja"

Perhatian semua orang teralihkan kearah Jaemin sampai sampai mereka lupa sedang berhadapan dengan para Mayat.

KINGDOM - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang