0.1

1.1K 102 22
                                    

Matahari sudah menurun di ufuk barat, yang menandakan bahwa hari sudah mulai memasuki waktu petang. Kemacetan di daerah jakarta ini sudah menjadi makanan sehari-hari Joy setiap pulang pada jam pulang kantor seperti ini.

Walaupun kampusnya berada di Depok, namun tetap saja gadis berparas cantik itu masih harus pulang-pergi Depok-Tangerang. Melelahkan memang, tapi ini adalah suatu perintah dari Ibu komandan a.k.a Mami tersayang.

Mami Joy bukanlah seseorang yang protektif kepada anak, akan tetapi menurutnya untuk apa Joy diberikan mobil jika ia menyewa kos dekat kampus.

Helaan nafas panjang keluar dari mulut gadis itu, "yaampun, lampu merah nya lama banget tapi lampu Ijo nya cepet banget." keluhnya. Kepala nya bergerak ke kanan dan ke kiri untuk melihat kondisi lampu merah didepannya.

drrt drrt

deringan ponselnya menyadarkannya dari segala kepusingan jalan raya.

Malik.

tertulis di layar ponselnya. Tanpa menunggu lama, diangkatnya telpon dari lelaki yang sudah menjadi kekasih nya selama 8 bulan tersebut dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"halo? Joy?" terdengar suara Malik di sebrang sana dari speaker mobilnya Joy.

"halo? aku masih di jalan nih."

"belum sampe? macet ya disana?"

"banget, aku udh mual banget nunggu lampu merah. Lama banget"

"besok-besok aku anter aja kali ya naik motor? eh tapi nanti kamu masuk angin kalo aku yang anter"

"yang ada kamu yang masuk angin bolak balik tangerang depok"

"makanya kamu ngekos aja lah sayang daripada kaya gini, aku takut kamu sakit tau ga"

"but, im okay"

"yaiya, belom aja tipes. Atau ga kamu nginep aja sini di kost aku."

"kamu udah gila? bilang apa aku sama Mami kalo nginep di kost kamu. Gausah aneh-aneh deh, udah kamu temenin aku ngobrol aja disini"

Pada akhirnya, Joy berjalan pulang dengan ditemani obrolan dan candaan kekasihnya.

Malik Abraham merupakan anak Teknik Sipil yang berada satu tahun diatas Joy. Mereka berdua di pertemukan saat masa orientasi Joy, di sebuah gedung yang dipakai untuk Mahasiswa Baru melaksanakan kegiatannya.

Saat itu Malik adalah salah satu panitia Dokumentasi yang sedang melakukan tugasnya, sampai suatu ketika ia terpanah pada sosok perempuan yang membuatnya sejenak melupakan tugasnya karena melihat perempuan cantik berkuncir kuda yang masih terlihat bersemangat dalam menjawab beberapa pertanyaan dari mentornya dengan senyuman yang tidak luntur dari wajahnya.

Itu merupakan satu momen yang selalu Malik ingat pada pertemuan pertamanya dengan gadis itu, dari hari itu Malik selalu mencari cara agar bisa bertemu dengan gadis itu. Dari mulai membantu Joy saat jatuh karena berlari takut terlambat, meminjamkan Joy pulpen, memberikan tisu, dan puncaknya adalah pada saat penutupan acara mahasiswa baru.

Pada saat itu, Malik sedang bertugas memotret mahasiswa dan Guest star yang sedang berada di panggung. Sampai Akhirnya, tiba-tiba ia mendapatkan Joy yang sedang berbicara dengan teman-temannya dan kemudian berpisah dari kerumunan dengan langkah gontai. Mata Malik tidak terlepas dari gadis itu, ia merasa bahwa gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

Akhirnya Malik menghampiri Joy yang mulai memegangi kepala nya, saat tinggal beberapa langkah lagi kakinya mendekati Joy, gadis itu terjatuh dan dengan sigap Malik memegangnya dan lansung dibawanya ke tenda Medis.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang